Penggolongan Kemoterapi Pada Kanker Ginekologi 1.Golongan alkylating agent
berkembang, sel ini akan memasiki fase G1.
b. Fase G1, pada fase ini sel siap untuk membelah diri yang diperantarai oleh
beberapa protein penting untuk bereproduksi. Fase ini berlangsung 18-
30 jam. c. Fase S, disebut sebagai fase sintesis.
Pada fase ini DNA sel akan di kopi. Fase ini berlangsung 18-20 jam.
d. Fase G2, sintesis protein terus berlanjut. Fase ini berlangsung 2-10
jam. e. Fase M. Sel dibagi menjadi 2 sel baru.
Fase ini berlangsung 30-60 menit. Siklus sel sangat penting dalam kemoterapi sebab obat kemoterapi
mempunyai target dan efek merusak yang berbeda tergantung pada siklus selnya. Obat kemoterapi aktif pada saat sel sedang bereproduksi bukan pada
fase G0, sehinggan sel tumor yang aktif merupakan terget utama dalam kemoterapi. Namun, oleh karena sel yang sehat juga bereproduksi, maka tidak
tertutup kemungkinan mereka juga akan terpengaruh oleh kemoterapi, yang akan muncul sebagai efek samping obat Sukardja, 2000.
2.7.3. Penggolongan Kemoterapi Pada Kanker Ginekologi 2.7.3.1.Golongan alkylating agent
Golongan alkylating agent bekerja sebagai pembunuh sel melalui beberapa mekanisme yang dapat terjadi, antara lain depurination, double-stranded single
stranded breaks, interstrand intra-strand cross-link, gangguan replikasi DNA, dan gangguan transkripsi. Karena bekerja pada DNA, alkylating agent
menyebabkan terjadinya gangguan formasi atau kode molekul DNA. Akibatnya sel yang terpapar dapat mengalami kematian atau masuk dalam proses
mutagenesis atau karsinogenesis. Dengan demikian efek samping dari pemberian obat ini dapat menimbulkan resiko untuk terjadinya keganasan lain. Efek
karsinogenesis setelah pemberian alkylating agent dapat terjadi pada sel sumsum tulang. Acute myelocytic leukimia dapat terjadi -10 tahun setelah pemberian dan
resikonya antara 5-10. Yang temasuk dalam golongan ini antara lain nitrogen mustard, mephalan, chlorambucil, cyclophospamide, dan ifosfamide.
2.7.3.2.Golongan platinum
Platinum akan berikatan dengan guanine pada N-7 rantai DNA sehingga menyebabkan terjadinya interstrand DNA cross-links. Platinum sangat aktif pada
G1, tetapi juga dapat aktif pada siklus sel lainnya. Platinum mempunyai efek itu, sebelum pemberian obat ini diperlukan hidrasi yang cukup.
2.7.3.3.Golongan Taxanes
Taxane akan mengikat microtubule dan menghambat depolimerisasi microtubule. Prepatat taxane yaitu paclitaxel dan docetaxel.
2.7.3.4.Golongan analog asam folat
Golongan ini bekerja dengan menghambat enzim dihydrofolate reductase DHFR. Yang termasuk golongan ini antara lain methotrexate MTX.
2.7.3.5.Golongan Analog Pirimedine
Bekerja menghambat messenger RNA dan ribosom RNA, menyebabkan gangguan transkripsi RNA, serta menyebabkan pelepasan thymidine. Dengan cara
ini, maka golongan ini dapat bekerja pada beberapa siklus sel tetapi yang terutama adalah pada fase S. Yang termasuk golongan ini antara lain 5-fluorouracil 5-FU,
cytarabine Ara-C, dan Gemcitabine.
2.7.3.6.Golongan Antibiotik
Golongan ini bekerja menurut bebrapa cara. Yang termasuk dalam golongan ini antara lain Doxorubicin, Actinomycin D, vinca alkaloid, golongan
podophillotoksin, Mitomycin C Rasjidi, 2007.