pembuluh darah baru di jaringan kenker sehingga sel-sel kankernya mati.
2.5.6. Hormonterapi
Hormon terapi ialah terapi untuk mengubah lingkungan hidup kanker, sehingga pertumbuhan sel-selnya terganggu dan akhirnya mati sendiri.hormon
terapi hanya dipakai untuk beberapa jenis kanker yang pertumbuhannya dipengaruhi oleh hormon hormondependent, seperti kanker mamae,
endometrium, thiroid dan prostat.
2.5.7. Bioterapi
Bioterapi ialah terapi dengan menggunakan produk biologi, sepereti sitokin, interferon, antiangiogenesis, dsb.
2.6. Retinoblastoma
Retinoblastoma merupakan tumor ganas endo-ocular pada anak yang timbul pada embrionik neural retina. Terdapat dua jenis retinoblastoma : yang
berhubungan dengan mutasi genetik dan disebut sporadik retinoblastomas. Retinoblastoma terjadi kira-kira 11 terjadi pada anak-anak umur tahun pertama,
3 terjadi pada anak-anak dibawah umur 15 tahun. Jumlah pasien anak dengan retinoblastoma antara kulit hitam dan kulit putih sama, begitu pula dengan jenis
kelamin laki-laki dan perempuan secara essensial tidak berbeda Voute, P.A. et all, 1998.
2.6.1. Tanda-tanda dan Gejala
Tanda-tanda dari retinoblastoma sering pertama kali diketahui oleh orangtua, yang umumnya mereka berkonsultasi dengan seorang opthalmologist
dengan satu atau beberapa tanda-tanda ini, strabismus, merah, rasa sakit pada mata yang sering kali disertai oleh glukoma, dan penglihatan yang buruk. Tanda-
tanda yang jarang terjadi yaitu rubeosis iridis iris berwarna kemerahan, orbital cellulitis, heterochromia iridis perubahan warna pada sebagian iris, nystagmus.
Kejadian tumor awal pada penglihatan yaitu adanya refleks putih yang diketahui sebagai refleks mata kucing atau leukocoria. Hal ini mengindikasikan adanya
sebuah tumor besar yang biasanya tumbuh dari periferi. Manifestasi klinis lain yaitu merah, mata nyeri, kadang-kadang disertai
dengan glukoma. Kebutaan merupakan tanda akhir. Cara lain mendiagnosa penyakit ini secara dini yaitu dengan mengivestigasi anak
dengan riwayat keluarga yang memiliki retinoblastoma.
2.6.2. Diagnosis
Langkah penting dalam mendiagnosa yaitu dengan pemeriksaan mata dengan anastesi melalui seluruh pupil yang terdilatasi, dengan opthalmoscopy
langsung dan penekanan sklera oleh ophtalmologis yang berpengalaman. Ultrasonography US dapat sangat membantu dalam membedakan diagnosis
pada anak dengan leukoria. Computed Tomography CT dan magnetic resonance imaging MRI
berguna untuk mengevaluasi saraf-optik, orbital, keterlibatan susunan saraf pusat, dan adanya kalsifikasi intraokular.
2.6.3. Pengobatan
Dua aspek dalam pengobatan retinoblastoma harus diperhatikan; yang pertama terapi lokal untuk mengobati penyakit intraokular, dan yang kedua terapi
untuk pasien dengan ekstra okular, regional, atau perluasan penyakit. Dalam negara berkembang, kebanyakan pasien menderita penyakit intra
okular, dan tingkat kesembuhan sebesar 95. Dalam kasus ini, rencan pengobatan harus diperhatikan pemeliharaan kemampuan penglihatan, meminimalisasi akibat
dalam waktu yang lama.
2.6.3.1.Pembedahan
Enukleasi adalah terapi yang mudah dan aman untuk retinoblastoma. Enukleasi merupakan pengobatan bila terdapat glaukoma, invasi anterior
chamber, atau andanya rubeosis iridis, dan bila terapi lokal tidak dapat dilakukan karena katarak atau gagalnya pendekatan pasien.
2.6.3.2.External Beam Radiotherapy EBR
Retinoblastoma adalah tumor yang radiossensitif dan radioterapi merupakan terapi yang terpilih untuk retinoblastoma. EBRT biasanya dikirim
melalui linear akselerator dengan dosis 40-45 Gy, dengan fraksinasi konvensional meliputi seluruh retina.tingkat keberhasilan penyembuhan dengan terapi ini tidak
haya bergantung kepada besarnya tumor, tetapi juga bergantung pada lokasinya.
2.6.3.3.Plaque Radiotherapy
Logam radioaktif episkleral menggunakan
60
Co,
106
Ru, atau
125
I yang secara meningkat digunakan dalam pengobatan retinoblastoma. Pengobatan ini biasanya
digunakan untuk tumor tunggal dengan ukuran kecil dan sedang.
2.6.3.4.Cryo dan Fotokoagulasi 2.6.3.5.Kemoterapi
Adjuvan kemoterapi digunakan pada banyak seri dan banyak pasien yang menerima pengobatan ini bertahan dalam waktu yang lama. Agen kemoterapi
yang paling sering digunakan adalah carboplatin, cisplatin, etoposide, teniposide, cyclophosphamide, ifosfamid, vincristine, adriamycin, dan lainnya termasuk
idarubisin yang dikombinasi. Meskipun banyak laporan terdahulu yang menyatakan bahwa invasi jelas pada orbit dan preauricular lymph nodes
dihubungkan dengan hasil yang fatal, banyak dari pasien ini bertahan mencapai waktu yang lama dengan multimodal kemoterapi kombinasi, pembedahan, dan
radioterapi pada seluruh area.
2.7. Kemoterapi Kanker