39
3.3.1. Preparasi Zeolit
Tahap pertama ditimbang 500 g zeolit, kemudian digerus menggunakan mortar. Disiapkan dua pengayak test-siever yang disusun
dari lubang jala mesh besar- kecil yaitu, no.45 Ǿ 355 µm dan no. 80 Ǿ
180 µm. Serbuk zeolit yang tergerus segera diayak hingga mendapatkan partikel zeolit yang lolos jala 355 µm dan tertahan pada jala 180 µm.
Kemudian dipindahkan kedalam botol tertutup rapat. Sehingga didapatkan ukuran butir zeolit ± 87,5 µm.
Tahap kedua, pencucian zeolit menggunakan metode refluksi dengan aquadest
perbandingan zeolit dan aquadest adalah 1:10. Ditimbang 200 g zeolit 355180 µm, kemudian dimasukkan dalam labu alas bulat berukuran
1000 ml. Selanjutnya ditambahkan 2000 ml aquadest dalam tiga hari proses refluksi, dengan mengganti aquades yang baru sejumlah sejumlah 700 ml
pada hari ke-1, 700 ml pada hari ke-2 dan 600 ml pada hari ketiga. Pemanasan dilakukan pada skala 5 tertera pada alat isopad. Untuk
mengurangi letupan-letupan selama pemanasan, maka kedalamnya ditambahkan sejumlah batu didih secukupnya. Setelah tiga hari proses
refluksi, endapan zeolit dipisahkan dari pelarutnya, kemudian dilakukan pengeringan oven pada suhu 120
o
C selama ± 8 jam. Setelah itu disimpan dalam botol tertutup rapat dan diletakkan didalam desikator Las, 1989.
3.3.2. Pembentukan membran zeolit
Sejumlah 45 g ; 60 g dan 66 g zeolit ditimbang dalam wadah cawan porselin dan ditimbang pula semen sejumlah 45 g ; 30 g dan 22 g secara
40 berurutan masing-masing untuk tipe sampel membran Z
1
S ; Z
2
S dan Z
3
S. Ke dalam kantong plastik berperekat, dicampurkan kedua bagian zeolit-semen
dan lakukan homogenisasi. Selanjutnya dipindahkan kedalam gelas beaker dan diberi label. Sebanyak 45 ml air ditambahkan kedalamnya campuran
zeolit dan semen, sedikit demi sedikit sampai habis, disertai dengan pengadukan hingga terbentuk pasta semen-zeolit. Sementara itu disiapkan
pula kain perban yang digunting melingkar dengan diameter 4,3 cm sebagai rangka pada membran zeolit.
Selanjutnya pencetakan membran dilakukan dengan menuangkan pasta zeolit-semen ke dalam tutup botol berbahan polietilen. Dipastikan tidak ada
udara yang terperangkap didalamnya, caranya dengan mengetuk secara perlahan hingga merata. Setelah itu pindahkan ke dalam oven pada
temperatur 29
o
C selama 3 x 24 jam oven dalam posisi turn off. Setelah itu, membran dikeluarkan dari cetakannya, kemudian dilanjutkan dengan
pemanasan pada suhu 60
o
C selama 6 jam dalam oven. Sehingga akan didapatkan tiga jenis tipe sampel berdasarkan berat zeolit dalam membran,
yaitu: 50 zeolit sebagai tipe Z
1
S, 66,67 zeolit sebagai tipe Z
2
S dan 75 zeolit sebagai Z
3
S. 3.3.3.
Pembuatan alat uji membran
Pertama, disiapkan membran kering kemudian direkatkan dengan dudukannya. Kedua, membran dipasangkan pada modulnya seperti terlihat
pada Gambar. 9. Ketiga, dipasang modul membran dengan sel umpan. Setelah itu dilakukan pemeriksaan kebocoran dengan merendam dalam air
41 jika muncul gelembung berasal dari tepi berarti terjadi kebocoran. Keempat,
disiapkan pipa bersih sebagai sel umpan dan pasangkan modul membran kebagian bawah pipa. Dipastikan tidak terdapat kebocoran diantara bagian-
bagian yang terhubung antara satu sama lain.
Gambar.9. Pembuatan alat uji membran a dan modul membran b
3.3.4. Unjuk kerja membran zeolit