BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan sempurna serta diberikan suatu kelebihan yang tidak dimiliki pada makhluk Allah lainnya yakni berupa
akal dan pikiran. Karena dengan akal dan pikirannyalah manusia dapat memikirkan serta memberikan teori ilmu pengetahuan yang dibutuhkan oleh
manusia lain. Sejak manusia mengenal kehidupan bermasyarakat, tumbuhlah suatu
masalah yang harus di selesaikan bersama-sama sebab manusia diciptakan pula untuk menjadi makhluk sosial. Karena setiap manusia tidak mungkin
dapat memenuhi kebutuhannya oleh dirinya sendiri dalam artian setiap manusia pasti akan membutuhkan manusia lainnya. Semakin luas pergaulan
mereka maka bertambah kuatlah ketergantungan antara satu dengan yang lain untuk memenuhi kebutuhannya tersebut.
Untuk menyampaikan isi pikirannya kepada manusia lain, manusia perlu mengadakan kontak atau sering disebut dengan istilah komunikasi
kepada manusia lainnya. Untuk bisa berkomunikasi dengan baik, manusia membutuhkan proses dan pembelajaran dari waktu ke waktu. Proses
komunikasi berawal dengan adanya suatu ide, gagasan atau pemikiran yang ada pada seseorang. Ide itu kemudian diolah menjadi suatu pesan dan
dikirimkan melalui media tertentu kepada orang lain sebagai penerima.
Everett M. Rogers 1989, menyebutkan bahwa sejarah komunikasi
diperkirakan dimulai sejak sekitar 35.000 tahun sebelum Masehi SM, yang zaman ini disebut Cro-Magnon, diperkirakan bahasa sebagai alat
berkomunikasi sudah dikenal. Pada sekitar tahun 22.000 SM, para ahli pra- sejarah menemukan lukisan-lukisan dalam gua yang diperkirakan merupakan
karya komunikasi manusia pada zaman tersebut.
1
Komunikasi merupakan proses pertukaran pikiran, dimana pertukaran
pikiran tersebut merupakan inti yang terdalam dari kegiatan komunikasi, karena yang disampaikan dan ditanggapi orang dalam berkomunikasi bukan
kata-kata melainkan arti atau makna dengan kata-kata yang digunakan. Komunikasi merupakan dasar dari seluruh interaksi manusia. Karena
tanpa komunikasi, interaksi atau hubungan antar manusia baik secara perorangan, kelompok maupun organisasi tidak mungkin terjadi. Komunikasi
merupakan kegiatan yang dinamis, selama komunikasi berlangsung, baik pada pengirim pesan maupun pada penerima, terus menerus terjadi saling memberi
dan menerima pengaruh dan dampak dari komunikasi tersebut. Setiap kegiatan manusia, baik itu aktifitas sehari-hari, organisasi,
lembaga, dsb tidak akan pernah terlepas dari komunikasi, sehingga dapat dipastikan dimana manusia hidup baik sebagai individu maupun anggota
masyarakat selalu berkomunikasi. Mengapa demikian? Karena komunikasi merupakan kebutuhan hidup manusia. Tidak mungkin seseorang dapat
menjalani hidupnya tanpa berkomunikasi dan komunikasi itu sendiri merupakan
unsur penting
yang membentuk
dan memungkinkan
berlangsungnya suatu masyarakat.
2
Ketidakterbatasan kebutuhan manusia dan keterbatasan kemampuan
manusia dalam memenuhi kebutuhan telah manghadapkan manusia pada kebutuhan untuk berkomunikasi dan berorganisasi. Karena karakteristik
1
Sasa Djauarsa, dkk, Pengantar Komunikasi Jakarta: UT, 1999, h.15.
2
Zulkarnain Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa Jakarta: Universitas Terbuka, 1993, cet ke-1, h.2.
manusia sebagai makhluk sosial yang tidak memungkinkan manusia dapat hidup secara wajar tanpa kedua hal tersebut.
Organisasi telah dibentuk sejak manusia berada di muka bumi, didorong oleh tiga motif unsur dasar yaitu: Orang-orang sekumpulan orang,
kerjasama dan tujuan yang akan dicapai.
3
Pelajar sebagai penerus pembangunan bangsa dan dan agama, keberadaannya merupakan prioritas harapan bangsa dan agama bagi
kepemimpinan yang akan datang, sehingga fungsi dan peranan generasi muda Islam sangat penting karena maju mundurnya suatu agama dan bangsa terletak
pada pundak para generasi muda yang akan datang dan seterusnya. Apabila generasi penerusnya buruk maka perkembangan agama dan bangsanya pun
nantinya akan buruk namun sebaliknya apabila generasi penerusnya berakhlak dan bermoral mulia, memiliki jiwa sosial yang tinggi serta memiliki
kemampuan kepemimpinan yang baik sehingga dapat diandalkan dalam hal yang baik maka masa depan agama dan bangsa pun akan menjadi lebih baik
seperti yang diharapkan. Jika generasi muda yang berpengetahuan tanpa dilandasi oleh nilai-
nilai keagamaan yang kuat, maka akan melahirkan generasi-generasi yang bermental lemah, sebaliknya seseorang yang berilmu dengan dilandasi
pengetahuan agama keimanan dan keterampilan yang mendalam dan kuat tentunya akan menjadi tiang-tiang penyangga yang kokoh bagi pembangunan
dan perjuangan bangsa. Jadi ilmu pengetahuan agama dan keterampilan dalam
3
Yayat Hayati Djatmiko, Perilaku Organisasi Bandung: Alfabeta, 2005, cet ke-4, h.2.
memimpin sesuatu yang dimiliki oleh pelajar merupakan salah satu dari tuntutan yang mutlak dan penting untuk dimiliki bagi setiap penerus bangsa.
Untuk mewujudkan keinginan di atas maka diperlukan adanya suatu organisasi yang dapat melatih mental, sebagai kelompok belajar, dapat
memperdalam pengetahuan agama, menambah pengetahuan berorganisasi dan juga dapat melatih kepemimpinan yang bijaksana dan Islami untuk para
pemuda selaku para penerus bangsa di luar dari pendidikan formal di sekolah. Di SMU Muhammadiyah empat Jakarta memiliki organisasi ortonom
dari salah satu organisasi besar Islam di Indonesia yakni Muhammadiyah untuk para pelajar muslim Indonesia yang dapat mewujudkan semua cita-cita
di atas yang bernama Ikatan Pelajar Muhammadiyah tingkat ranting Kramat Jati. Dimana organisasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah ini bertujuan untuk
membentuk masyarakat Islami yang di ridhoi oleh Allah SWT. Organisasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah ini memiliki kegiatan
seperti memberikan pengetahuan tambahan tentang berorganisasi yang baik dan melatih sikap kepemimpinan karena kepemimpinan merupakan suatu
kemampuan yang perlu dilatih agar kelak dapat menjadi seorang pemimpin yang ideal lagi bijaksana yang dapat diterima dan diinginkan oleh para
pengikutnya nanti, dan juga mengadakan belajar dan berlatih tentang cara-cara berdakwah serta studi Islam, mengembangkan ilmu pengetahuan umum, seni
dan budaya serta kaderisasi yang rutin dilakukan kepada para calon anggota baru. Ikatan Pelajar Muhammadiyah beranggotakan siswa-siswi SMU
Muhammadiyah yang sudah mengikuti kegiatan LDKSI Latihan Dasar
Kepemimpinan Siswa Islam dan mempunyai guru pembimbing dari pihak sekolah.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “ Komunikasi Organisasi dalam Pengembangan Kepemimpinan di SMU Muhammadiyah 4 Jakarta ”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah