Pengertian Pengembangan Kepemimpinan Pengembangan Kepemimpinan

sehingga khalayak merasa ada keterlibatan, setidak-tidaknya ada hubungan batin. Kegiatan ini sangat penting dalam usaha memecahkan masalah jika terjadi tanpa diduga • Komunikasi dari khalayak kepada organisasi Komunikasi dari khalayak kepada organisasi merupakan umpan balik sebagai efek dari kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh organisasi. Jika informasi yang di sebarkan kepada khalayak itu menimbulkan efek yang sifatnya kontrofesial menyebabkan adanya pro dan kontra di kalangan khal layak, maka disebut opini publik. Opini publik ini sering kali merugikan organisasi, karena harus di usahakan agar segera dapat di atasi, dalam arti kata tidak menimbulkan permasalahan.

B. Pengembangan Kepemimpinan

1. Pengertian Pengembangan Kepemimpinan

Dalam KBBI, Pengembangan berasal dari kata “kembang” yang mempunyai arti proses, cara, perbuatan mengembangkan. 26 Sedangkan pengertian pengembangan secara etimologi yaitu membina dan meningkatkan kualitas. 27 26 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 2005, cet ke-3, h.538. 27 Nanih Machendrawaty dan Agus Ahmad Safe’i, Pengembangan Masyarakat Islam dari Ideologim, Strategi sampai Tradisi Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001, h.29. Dan menurut Wexley dan Yukl, sebagaimana dikutip oleh Mangkunegara , pengembangan merupakan istilah-istilah yang berhubungan dengan usaha-usaha berencana yang diselenggarakan untuk mencapai penguasaan skill, pengetahuan dan sikap-sikap pegawai atau anggota organisasi. 28 H.Malayu SP. Hasibuan dalam bukunya mengatakan bahwa “ Pengembangan yaitu suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan yang diberikan harus dengan kebutuhan pekerjaan masa kini, maupun masa depan”. 29 Secara etimologi kepemimpinan berasal dari kata dasar “Pimpin” yang berarti dibimbing atau dituntun. 30 Kata kepemimpinan mendapat awalan “ke” dan sisipan “em” dan akhiran “an”. Menurut tata bahasanya awalan “ke” dan “ke-an” berfungsi sebagai pembentuk kata benda abstrak yang mengandung arti atau peristiwa. Sedangkan sisipan “em” pada kata pemimpin membentuk kata baru yang artinya tak berbeda dengan kata dasarnya. Arti sisipan “ em” disini mengandung sifat. 28 A.A.Anwar Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000, h.44. 29 H. Malayu SP.Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta: Bumi Aksara, 2000, h.10. 30 WJS.Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 1982, cet ke-4, h.754. Jika pemimpin berasal dari kata “pimpin”, imbuhan “pe” mempunyai arti orang yang melakukan, jadi pemimpin adalah orang yang memimpin. 31 Sedangkan kepemimpinan menurut terminologi ahli komunikasi yakni Onong Uchayana Effendi dalam bukunya, “Human Relation dan Public Relation dalam Manajemen” mengatakan bahwa: “Kepemimpinan adalah suatu proses dimana seseorang memimpin direct, membimbing quides, mempengaruhi influences, atau mengontrol controls pikiran, perasaan atau tingkah laku orang lain’’ 32 Haward H. Hoyt dalam bukunya “Aspect Of Modern Public Administration” berpendapat bahwa kepemimpinan adalah seni mempengaruhi tingkah laku manusia dan kemampuan untuk membimbing orang. 33 Menurut G.R. Terry yang dikutip oleh Zaini Mucktarom memiliki pendapat bahwa kepemimpinan merupakan hubungan dimana seseorang atau pemimpin mempengaruhi orang-orang untuk mengerjakan tugas bersama dengan kemampuan mereka guna mencapai apa yang dikehendaki pemimpin. 34 Kepemimpinan menurut Abdul Syani merupakan suatu proses pemberian pengaruh dan pengarahan dari seorang pemimpin terhadap 31 Abdullah Ambari, Intisari Tata Bahasa Indonesia Bandung: Djatnika, , h.231. 32 Onong Uchayana, Human Relation dan Public Relation dalam Manajemen Bandung: CV. Mandar Maju, 1989, cet ke-7, h.195. 33 Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001, cet ke-9, h.49. 34 Zaini Mucktarom, Dasar-Dasar Manajemen Dakwah Yogyakarta: Al Amin Press, 1996, cet ke-1, h.195. orang lain atau sekelompok orang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu yang sesuai dengan kehendaknya. 35 Wahjosumidjo mengungkapkan bahwa kepemimpinan adalah seni atau proses seseorang dalam memimpin, membimbing, mempengaruhi atau mengontrol pikiran , perasaan atau tingkah laku orang lain, sehingga mau melakukan usaha atau keinginan untuk bekerja dalam rangka mencapai tujuan tertentu. 36

K. Permadi menjelaskan bahwa kepemimpinan adalah kegiatan