Bentuk-Bentuk Komunikasi Organisasi Komunikasi Organisasi

Agar suatu organisasi dapat terus berkembang organisasi hendaknya memilih anggota organisasi yang diperlukannya yang mempunyai kemampuan yang baik dalam bidangnya dan juga memberikan kesempatan kepada seluruh anggota untuk mengembangkan diri mereka masing-masing. 17

3. Bentuk-Bentuk Komunikasi Organisasi

Komunikasi dalam organisasi tidak terlepas dari bentuk komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Betapa pentingnya komunikasi internal dalam membina manusia dalam suatu organisasi, di mana masing-masing individu anggota organisasi memiliki berbagai kepentingan, namun menjadi suatu kesatuan dengan adanya kepentingan bersama. Deddy Mulyana, Ph.D menawarkan lingkup kajian komunikasi organisasi sebagai berikut: komunikasi organisasi terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan juga informal, dan berlangsung dalam suatu jaringan yang lebih besar dari pada komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi seringkali melibatkan juga komunikasi diadik, komunikasi antar pribadi, dan ada kalanya juga komunikasi publik. Komunikasi formal adalah komunikasi menurut struktur organisasi, yakni komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas, dan komunikasi horizontal. Sedangkan komunikasi informal tidak bergantung pada struktur organisasi, seperti komunikasi antar sejawat, juga termasuk gosip. 18 a. Komunikasi Internal Komunikasi internal adalah pertukaran gagasan diantara para administrator dan karyawan mereka dalam suatu perusahaan atau jawatan tersebut, lengkap dengan strukturnya yang khas organisasi, dan pertukaran gagasan secara horisontal dan vertikal di dalam suatu 17 Ibid., h.32-35. 18 Deddy Mulyana, Ph.D, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2000, h.75. perusahaan atau jawatan yang menyebabkan pekerjaan berlangsung operasi dan manajemen Brennan, dalam Effendy, 1984:155. Atau penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan yang terjadi di dalam suatu ruang lingkup organisasi yang berstruktur. • Komunikasi Horizontal Komunikasi horizontal adalah komunikasi yang mengalir melintasi berbagai fungsi dalam organisasi. 19 Bentuk komunikasi ini diperlukan untuk mengkoordinasi berbagai fungsi organisasi. Komunikasi horizontal adalah berbagai informasi diantara rekan sejawat dalam unit pekerjaan yang sama. 20 • Komunikasi Vertikal Komunikasi Vertikal terdiri dari downward communication dan upward communication. Downward communication adalah infomasi yang berlangsung secara formal dari seseorang yang memiliki wewenang atau kedudukan lebih tinggi atasan kepada orang lain yang kedudukannya lebih rendah bawahan. Upward communication adalah komunikasi yang mengalir dari tingkat bawah ke tingkat atas sebuah organisasi, dan mencakup kotak saran, pertemuan kelompok dan prosedur keluhan. 19 FX.Suwarto, Drs., MS, Perilaku Keorganisasian Yogyakarta: Penerbitan Universitas Atma Jaya, 1999, h.167. 20 Yenny Ratna Suminar, dkk, Komunikasi Organisasional Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, 2004, h.4.7. • Komunikasi Diagonal Komunikasi diagonal adalah komunikasi silang melintasi fungsi dan tingkat dalam organisasi. Hal ini penting dalam situasi dimana anggota tidak dapat berkomunikasi lewat saluran ke atas, ke bawah, atau pun horizontal. Dimensi komunikasi internal dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yakni : 1 Komunikasi Interpersonal Komunikasi Interpersonal yaitu proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. Redding mengembangkan klasifikasi komunikasi interpersonal menjadi reaksi intim, percakapan sosial, interogasi atau pemeriksaan dan wawancara. 21 Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antara orang- orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal. 22 Komunikasi antar pribadi ialah komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka, seperti yang dinyatakan R.Wayne Pace 1979 seperti dikutip Hafied Cangara bahwa 21 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi Jakarta: Bumi Aksara, 2007, cet ke-8, h.159. 22 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007, cet ke-10, h.81. “Interpersonal Communication is communication involving two or more people in face to face setting”. 23 2 Komunikasi Kelompok Kecil Komunikasi kelompok kecil ialah proses komunikasi yang berlangsung antara tiga orang atau lebih secara tatap muka, dimana anggota-anggotanya saling berinteraksi satu sama lainnya. 24 Menurut Shaw 1976 ada enam cara untuk mengindentifikasi suatu kelompok. Berdasarkan hal itu kita dapat mengatakan bahwa komunikasi kelompok kecil adalah suatu kumpulan individu yang dapat mempengaruhi satu sama lain, memperoleh beberapa kepuasan satu sama lain, berinteraksi untuk beberapa tujuan, mengambil peranan, terikat satu sama lain dan berkomunikasi tatap muka. Jika salah satu dari komponen ini hilang individu yang terlibat tidaklah berkomunikasi dalam kelompok kecil. 25 b. Komunikasi Eksternal Komunikasi Eksternal ialah komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak di luar organisasi. Komunikasi eksternal terdiri dari dua jalur secara timbal balik, yakni komunikasi dari organisasi kepada khalayak dan dari khalayak dengan organisasi. • Komunikasi dari organisasi kepada khalayak Komunikasi dari organisasi kepada khalayak pada umumnya bersifat informatif, yang dilakukan sedemikian rupa 23 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007, h.32. 24 Ibid., h.33. 25 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi Jakarta: Bumi Aksara, 2007, cet ke-8, h.182. sehingga khalayak merasa ada keterlibatan, setidak-tidaknya ada hubungan batin. Kegiatan ini sangat penting dalam usaha memecahkan masalah jika terjadi tanpa diduga • Komunikasi dari khalayak kepada organisasi Komunikasi dari khalayak kepada organisasi merupakan umpan balik sebagai efek dari kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh organisasi. Jika informasi yang di sebarkan kepada khalayak itu menimbulkan efek yang sifatnya kontrofesial menyebabkan adanya pro dan kontra di kalangan khal layak, maka disebut opini publik. Opini publik ini sering kali merugikan organisasi, karena harus di usahakan agar segera dapat di atasi, dalam arti kata tidak menimbulkan permasalahan.

B. Pengembangan Kepemimpinan