Konsep Kepercayaan Masa Pra Kristen : Hasipelebeguon.

16

2.1.1 Konsep Kepercayaan Masa Pra Kristen : Hasipelebeguon.

Pada masa pra Kristen masyarakat Batak Toba belum menganut kepercayaan polytheisme atau hasipelebeguon. Hasipelebeguon adalah kepercayaan kepada dewa- dewa yang ada dalam mitologi orang Batak Toba seperti, Batara Guru, Ompu Tuan Soripada, Ompu Tuan Mangalabulan, roh nenek moyang dan kekuatan supranatural yang mendiami tempat-tempat sakral Vergouwen 1986:79. Dalam mitologi yang berkembang pada masyarakat Batak Toba penguasa tertinggi adalah Ompu Mulajadi Nabolon. Hal ini diyakini bahwa manusia dan segala isinya diciptakan oleh Mulajadi Nabolon. Secara fungsional Mulajadi Nabolon terbagi tiga yang disebut tri tunggal sebagai wujud kuasa Mulajadi Nabolon, yaitu :Batara Guru, Ompu Tuan Soripada dan Ompu Tuan Mangalabulan. Batara Guru merupakan dewa yang memberikan kepintaran, tempat bertanya dan pemberi talenta. Ompu tuan soripada merupakan sebagai dewa yang memberi mata pencaharian, kekayaan, kejayaan dan kesusahan bagi manusia. Sedangkan Tuan Sori Mangaraja adalah dewa yang memberikan ilmu kedukunan, kesaktian, kekuatan dan ilmu keberanian Tobing 1956:46-55 Pada masyarakat Batak Toba banua benua terbagi atas tiga bagian yaitu : Banua ginjang benua atas, sebagai tempat bagi Ompu Mulajadi Nabolon. Banua tonga benua tengah, sebagai tempat tinggal manusia. Banua toru benua bagian bawah, sebagai tempat para roh-roh jahat maupun yang baik. Selain tempat kediaman Ompu Mulajadi Nabolon, banua ginjang juga menjadi tempat tinggal bagi sahala, debata na tolu, dewa- dewa, suru-suruon parhalado Tampubolon 17 1964:17. Masyarakat Batak juga percaya bahwa roh dan jiwa juga mempunyai kekuatan. Roh dan jiwa pada masyarakat Batak Toba dibagi yakni: tondi, sahala, dan begu. Sesuatu yang sentral dalam praktek hasipelebeguon adalah apa yang dikenal dengan tondi secara harafiah berarti “roh” atau “jiwa” yang dimiliki manusia hidup, manusia yang sudah meninggal, tumbuh-tumbuhan dan hewan Vergouwen 1986:82. Tondi merupakan kekuatan dari penggerak tubuh. Tondi ini didapat dari Mulajadi Nabolon baik yang hidup dan yang sudah mati Tobing, 1956:97-98. Sahala adalah kekuatan tondi yakni kekuatan untuk mempunyai banyak keturunan, kepintaran, pengetahuan atau talenta Lumbantobing 1992:21. Sahala pada orang Batak Toba percaya bahwa orang yang hidup dan orang yang sudah mati dapat mengalihkan sahala kepada orang lain pedersen1970:29-30. Begu adalah arwah atau roh orang meninggal yang mendiami suatu tempat, begu dibagi dua yaitu, begu yang jahat dan begu yang baik. Praktek hasipelebeguon ini adalah penyembahan berhala boleh saja patung buatan tangan manusia yang dipercayai berhakekat illahi. Berhala itu juga boleh begu, roh orang mati, arwah yang dianggap dapat bertinggal di tempat angker, gunung, lembah, sungai dan rumah. Semua kuasa-kuasa ini dibujuk, disembah, diberi makanan atau persembahan tonggo atau mantra-mantra Sianipar, 1989. Praktek hasipelebeguan pada masyarakat Batak Toba juga berkaitan dengan tradisi penyajian gondang sabangunan dan tor-tor

2.1.2 Sistem Kekerabatan Masyarakat Batak Toba