Kadar HASIL DAN PEMBAHASAN

dengan obat kanker seperti flauraucil, cisplatin , vincristin , metohotrexete , dan mitoxiantrone Yatman, 2012. Gambaran morfologi hati tikus yang normal dan abnormal dapat dilihat pada gambar 4.1 a b Gambar 4.1 Morfologi hepar tikus setelah pemberian Karbon tetraklorida. a Hepar normal dengan warna merah kecoklatan b Hepar abnormal dengan warna coklat gelap dan permukaan berbintik

4.2 Kadar

Serum Glutamic Piruvic Transaminase SGPT Pengamatan terhadap kadar SGPT tikus yang diberi ekstrak kulit manggis dapat dilihat pada lampiran 2, berdasarkan hasil uji anova diperoleh hasil yang signifikan, artinya setiap perlakuan menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap kadar SGPT. Nilai Kadar SGPT dapat dilihat pada kontrol blank sebesar 205,2 UL, sedangkan yang diinduksi kerusakan hati pakai CCl 4 pada KC10 nilai SGPT sebesar 308,7 UL dan pada KC24 sebesar 343,7 UL, sedangkan nilai SGPT pada pelarut minyak kelapa pada KP10 sebear 242,6 UL dan pada KP24 sebesar 215,6 UL, sehingga dapat diketahui yang mengakibatkan peningkatan kadar SGPT adalah karbon tetraklorida dan minyak kelapa hanya sebagai pelarut. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Surya 2009 pemberian karbon tetraklorida selama 24 jam dapat mengakibatkan peningkatan kadar SGPT. Pemberian ekstrak kulit manggis setelah terjadinya peningkatan SGPT oleh CCl 4 , diperoleh hasil pada P1 kadar SGPT sebesar 153,3 UL, pada P2 sebesar 230 UL dan pada P3 sebesar 263,4 UL, masing-masing hasil dari perlakuan pemberian ekstrak kulit manggis mengalami penurunan mendekati normal. Penurunan kadar SGPT akibat pemberian ekstrak kulit manggis Universitas Sumatera Utara disebabkan karena pada kulit manggis mengandung senyawa flavonoid xanthon yang berfungsi sebagai antioksidan yang dapat menangkap radikal bebas yang ditimbulkan oleh CCl 4 , sehingga kadar SGPT turun. Gambar 4.2 Kadar SGPT tikus putih yang diberi ekstrak kulit manggis dengan konsentrasi yang berbeda. KC10= Kontrol CCl 4 10 hari; KC24=Kontrol CCl 4 24 hari; KP10= Kontrol pelarut kelapa 10 hari; KP24= Kontrol pelarut minyak kelapa 24 hari; KB= Kontrol Blank; P1, P2 dan P3= Ekstrak kulit manggis masing-masing 60 mg, 80 mg dan 100 mg. Menurut Zarena 2009 dalam Dewita 2015, kulit manggis yang diekstrak dengan menggunakan ethyl asetat dapat sebagai sumber antioksidan yang baik dengan cara mendonasikan elektron kepada radikal bebas untuk membentuk produk stabil sehingga tidak menimbulkan reaksi lanjut. Antioksidan dapat mencegah terjadinya peroksidasi lipid baik pada tahap inisiasi, propagasi maupun pada tahap terminasi. Pada tahap inisiasi, peroksidasi lipid dapat dicegah oleh peredam radikal bebas, dan pada tahap propagasi diputus oleh peredam radikal peroksi seperti antioksidan flavonoid sedangkan pada tahap terminasi, radikal lipid seperti radikal lipid peroksi dan radikal alkoksil dapat diredam oleh antioksidan fenol yang ada pada kulit manggis Middleton et al. 2000 dalam Arsana, 2014. Ekstrak kulit manggis mengandung gula sakarosa, dekstrosa xanton, tannin, dan katekin. Buah manggis merupakan buah yang bermanfaat, 50 100 150 200 250 300 350 400 450 KC10 KC24 KP10 KP24 KB P1 P2 P3 Rerata kad ar SGP T U L Perlakuan ab ab ab a ab b ab ab Universitas Sumatera Utara pada kulit buah manggis ditemukan zat xanthon, yang memiliki aktifitas sebagai antioksidan, antibakteri, dan antiinflamasi Nurchasanah, 2013 dalam Clarianta Fiana, 2014.

4.3 Kadar

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Perubahan Kadar Enzim AST, ALT serta Perubahan Makroskopik dan Histopatologi Hati Mencit Jantan (Mus musculus L) strain DDW setelah diberi Monosodium Glutamate (MSG) diban

1 68 118

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

2 22 59

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

0 0 13

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

0 0 4

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

0 0 6

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

0 0 14

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

0 1 5