Pengaruh tindakan bleaching terhadap perlekatan braket logam

untuk kontak dengan gigi. Sementara itu urea dalam karbamid peroksida dapat bergerak bebas kedalam enamel dan dentin pada proses degradasi ammonia selanjutnya karbondioksida akan dilepas serta meningkatkan pH.

2.4. Pengaruh tindakan bleaching terhadap perlekatan braket logam

Kata adhesi berasal dari bahasa Latin adhaerere yang berarti melekatkan. Adhesion atau bonding adalah suatu mekanisme perlekatan antara suatu subtansi dengan subtansi lainnya. Permukaan yang berlekatan ini disebut adherend. Bonding agent adalah bahan yang bila diaplikasikan pada permukaan suatu benda dapat melekat, dapat bertahan dari pemisahan dan dapat menyebarkan beban melalui perlekatannya. 18 Perlekatan breket ke gigi diperoleh karena adanya penguncian mekanikal antara bahan perekat atau bonding ke gigi. Perlekatan breket dipengaruhi oleh keadaan enamel, bentuk dari basis braket dan bahan bonding. 1,2,3 Perlekatan ke email diperoleh dengan teknik etsa asam yaitu dengan memodifikasi permukaan email dengan orthophosporic acid H 3 PO 4 85 yang menghasilkan kekasaran permukaan mikroskopik pada permukaan email. Proses etsa asam akan melarutkan kalsium dari hidroksi apatit enamel kemudian kalsium akan terbuang ketika dilakukan pencucian sehingga menyebabkan terputusnya lapisan interprismatik dalam enamel yang menyebabkan ketidakteraturan dan kekasaran mikroporositi. 18,19 Sejak dikenalnya bonding, banyak desain dari dasar breket logam diantaranya breket dengan dasar jaring-jaring mesh dan berlubang-lubang Dynalock. Menurut Hanson et al 1983 breket logam dengan lubang-lubang mempunyai ikatan yang sama dengan breket logam berjaring sedangkan Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam Penelitian Laboratoris, 2009 Knoll et al 1986 mengemukakan bahwa breket logam yang berjaring menghasilkan kekuatan ikatan yang lebih besar daripada breket yang berlubang-lubang. 2 Salah satu cara untuk mengevaluasi kekuatan geser perlekatan breket adalah dengan uji kekuatan geser. Pada penelitian ini perlekatan adhesif dilihat dimana terjadi lepasnya perlekatan. Jika bagian yang patah berada pada interface antara gigi dan bahan bonding disebut adhesif failure sedangkan jika bagian yang patah berada antara bahan adhesif dan breket disebut cohesif failure 19 Miranda et al 2005 melakukan penelitian dengan menggunakan karbamid peroksida dan hidrogen peroksida 35, hasilnya menunjukkan bahwa pengaplikasian zat pemutih gigi tersebut menyebabkan terjadinya perubahan morfologi enamel. 6 Perubahan permukaan enamel dan derajat perubahannya dapat dihubungkan dengan kalsifikasi dan kandungan fosfor pada enamel. Hidrogen peroksida terbukti menurunkan rasio kalsium ,fosfor dan fluorida dalam enamel sehingga menurunkan mikrohardness. Hal ini mengindikasikan terjadinya demineralisasi. Selain itu hidrogen peroksida 30 dapat mengubah struktur kimia dari enamel sehingga menjadikannya lebih mudah kehilangan struktur organik. 5, 23 Peningkatan porositas dan deposisi endapan mencirikan erosi enamel. Depresi dalam bentuk kawah dan kehilangan aprismatik terlihat karena pengaruh zat aktif pemutih gigi ini. Menurut Miranda 2004 hidrogen peroksida 38 mengandung konsentrasi hidrogen peroksida yang lebih banyak dibandingkan dengan karbamid peroksida 35 namun tidak ada perbedaan visual yang dapat dideteksi dari dua kelompok perlakuan tersebut. 6 Sedangkan menurut Ernst 2005 karbamid peroksida mengandung urea yang Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam Penelitian Laboratoris, 2009 mampu berpenetrasi ke dalam enamel dan mempengaruhi daerah aprismatik. Jadi urea mungkin memperbesar perubahan struktural dan kekasaran enamel. 23 Penurunan kekuatan geser ikatan breket ini disebabkan oleh perubahan struktur enamel sebagai akibat hilangnya kandungan mineral, atau kenaikan porositas dan hilangnya struktur intraprismatik. Menurut Dishman et al penurunan kekuatan geser ikatan breket logam karena penurunan resin tag dan adanya penetrasi oksigen ke dalam struktur enamel akibat bleaching. 7 Penurunan kekuatan geser ikatan breket selain karena meningkatnya porositas dan hilangnya struktur intraprismatik juga karena hilangnya kalsium, penurunan microhardness, dan perubahan pada subtansi organik dari enamel. 13 Spyrides et al 2000 dalam penelitiannya tentang efek zat aktif pemutih gigi terhadap kekuatan geser pada dentin menunjukkan bahwa terjadi penurunan kekuatan geser sesaat setelah bleaching dan terjadi peningkatan kekuatan geser yang signifikan apabila bonding dilakukan beberapa minggu setelah bleaching. 4 Sung et al 1999 pada penelitiannya dengan menggunakan tiga bahan bonding Optibond, All Bond dan One Step pada gigi yang telah dilakukan bleaching dengan karbamid peroksida menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada kekuatan geser perlekatan pada gigi yang telah dibleaching dengan bonding menggunakan All Bond dan One Step dibandingkan gigi yang tidak dilakukan bleaching, sementara pada bonding dengan menggunakan Optibond tidak ada perbedaan yang bermakna. 7 Beberapa metode dikemukakan oleh beberapa ahli untuk mencegah penurunan kekuatan geser ikatan breket setelah bleaching. Cvitco et al merekomendasikan untuk menghilangkan lapisan superfisial dari enamel. Hakan Bulut 2006 menyarankan melapisi Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam Penelitian Laboratoris, 2009 10 sodium ascorbat pada gigi yang telah dibleaching untuk meningkatkan kekuatan geser atau menunda waktu bonding sampai 2 minggu setelah bleaching. Peningkatan kekuatan geser ikatan breket pada gigi yang telah dibleaching bisa dilakukan dengan melapisi permukaan enamel dengan alkohol, karena alkohol dapat menghilangkan sisa-sisa oksigen yang masuk ke dalam struktur enamel karena proses bleaching 7 .

2.5. Landasan Teori

Dokumen yang terkait

Perbedaan Tensile Bond Strength pada Resin Komposit Nanohybrid Menggunakan Sistem Adhesif Total-Etch dan Self-Etch pada Restorasi Klas I (Penelitian In Vitro)

6 101 76

Perbandingan Tensile Bond Strength Antara Resin Komposit Berbasis Methacrylate Dan Silorane Dengan Menggunakan Sistem Adhesif Yang Berbeda Pada Restorasi Klas I Insisivus

4 53 74

Perbandingan Pengaruh Larutan dan Gel Klorheksidin Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam

1 46 66

Perbedaan kekuatan tarik perlekatan permukaan internal restorasi onlay resin komposit indirek pada gigi pasca endodonti dengan dan tanpa silanisasi.

4 75 68

Perbedaan Kebocoran Mikro Resin Komposit Flowable dan Packable dengan Meggunakan Sistem Adhesif Total-Etch Two-Step dan Self-Etch One-Step pada Restorasi Klas V (PENELITIAN IN VITRO)

5 137 95

Perbedaan Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Zat Aktif Bahan Pemutih Gigi Vital Terhadap Perubahan Warna Dan Morfologi Permukaan Email

1 55 80

Kekuatan Tarik Perlekatan (Tensile Bond Strength) Antara Dentin Dan Komposit Resin Dengan Memakai Bahan Adhesif Yang Berbeda

0 38 76

Efek Penambahan Bubuk Amalgam Terhadap Kekuatan Perlekatan Geser tRestorasi Ionomer Gelas.

0 6 57

KEKUATAN PERLEKATAN GESER ANTARA BAHAN PEREKAT RESIN KOMPOSIT DAN GELAS IONOMER HIBRID PADA PERAWATAN ORTODONSI DENGAN SISTEM PERLEKATAN LANGSUNG

0 15 4

Perbedaan Kekuatan Geser Reparasi Gigi Tiruan Cekat dengan Resin Komposit Packable dan Flowable (Uji Laboratoris pada permukaan logam NiCr) | Wahyuningtyas | Majalah Kedokteran Gigi Indonesia 15533 29620 1 SM

0 0 5