Tidak terdapat perbedaan bermakna p0.05 antara kelompok satu hari postbleaching
dengan hidrogen peroksida dengan kelompok satu hari postbleaching dengan karbamid peroksida p= 0.585. Kelompok satu hari post bleaching hidrogen
peroksida 38 dengan non etching p=0.761 dan satu hari post bleaching karbamid peroksida 35 dengan non etching p=808 tidak berbeda secara bermakna. Kelompok
30 hari post bleaching hidrogen peroksida 38 dengan kelompok kontrol p= 0.241 dan kelompok 15 hari post bleaching karbamid peroksida 35 dengan kontrol p=0.287 dan
30 hari post bleaching karbamid peroksida 35 dengan kontrol p=359 tidak ada perbedaan yang bermakna.
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Pengaruh zat aktif pemutih gigi terhadap kekuatan geser perlekatan breket logam
Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam Penelitian Laboratoris, 2009
Penelitian ini mengevaluasi efek dari bahan aktif pemutih gigi terhadap kekuatan geser perlekatan breket logam. Dalam penelitian ini, pemeriksaan kekuatan geser
perlekatan breket logam adalah dengan uji geser. Bahan pemutih yang digunakan adalah hidrogen peroksida 38 dan karbamid peroksida 35 . Meskipun nilai yang diperoleh dari
uji geser perlekatan breket logam karena pengaruh zat aktif pemutih gigi ini tidak bersifat absolut , namun hasil uji tersebut dapat digunakan untuk membandingkan efektifitas adhesi
karena pengaruh bahan aktif pemutih gigi dan pengaruh interval waktu pemasangan breket post bleaching
. Opalecence X-Tra boost
merupakan bahan dentist administrated bleaching yang mengandung hidrogen peroksida 38 . Produk ini diaplikasikan dokter gigi di tempat
praktek dan bisa dilakukan tanpa aktivasi sinar. Sedangkan Pola zing merupakan bahan dentist supervised bleaching
yang mengandung karbamid peroksida 35. Bleaching dengan menggunakan bahan ini dilakukan dokter gigi dengan cara menempatkan bahan
dalam tray yang akan dipakai pasien selama 30-45 menit. Untuk melihat pengaruh zat aktif pemutih gigi terhadap kekuatan geser perlekatan
braket logam adalah dengan melihat adhesive failure.
22
Dari tabel 1 terlihat bahwa terdapat 6 sampel cohesive failure dan 74 sampel adhesive failure. Dalam penelitian ini terdapat
cohesive failure dan mungkin disebabkan oleh teknik pemasangan breket yang kurang
tepat . Selain itu keterampilan operator, dan penananam sampel dalam cetakan yang tidak merata juga akan mempengaruhi. Hal ini mendukung pernyataan yang dikemukakan oleh
Odegaard et al 1988 yang menyatakan bahwa adhesive failure memegang peranan
Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam Penelitian Laboratoris, 2009
penting dalam kekuatan perlekatan breket karena lokasi kegagalan perlekatan lebih banyak terdapat diantara penguncian enamel dan bahan bondingnya.
2
Bentuk permukaan dari enamel sangat berpengaruh terhadap kekuatan perlekatan. Dalam penelitian ini gigi yang dipakai adalah premolar atas kanan dan kiri dan variasi
bentuk permukaan permukaan enamel merupakan variabel tidak terkendali. Hal ini dikarenakan kesulitan dalam mengumpulkan sampel yang homogen bentuk permukaan
enamelnya. Pada lampiran 2 menunjukkan data hasil pengukuran kekuatan geser perlekatan
breket logam dari masing-masing kelompok. Ada beberapa hasil uji geser yang berbeda jauh dengan lainnya seperti pada sampel delapan kelompok 30 hari post bleaching dengan
hidrogen peroksida 38 83,520 dan sampel empat kelompok non etching 18,560. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya pengolesan vaselin pada permukaan akrilik di
cetakan sampel bawah yang mengakibatkan perlekatan akrilik pada sampel antagonis, sehingga yang terukur bukan perlekatan antara bahan adhesive dengan permukaan gigi.
Pada kelompok kontrol digunakan gigi tanpa pengaplikasian zat pemutih mempunyai kekuatan geser perlekatan breket yang lebih tinggi dibandingkan kelompok lain
karena pada kelompok kontrol tidak ada perubahan morfologi dari enamel sehingga perlekatan breket dapat dimodifikasi oleh self etching bonding. Gambar
19 menunjukkan ada perbedaan nilai rerata kekuatan geser perlekatan breket logam. Grafik ini
menunjukkan bahwa nilai rerata kekuatan geser perlekatan breket berbeda pada setiap kelompok perlakuan dengan p= 0.001. Hasil uji ANOVA tabel 2 menunjukkan ada
Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam Penelitian Laboratoris, 2009
perbedaan bermakna p0.05 rata-rata kekuatan geser perlekatan breket logam antara kelompok kontrol dengan satu hari post bleaching hidrogen peroksida 38 p=0.001
dan antara kelompok kontrol dengan satu hari post bleaching karbamid peroksida 35 p=0.001. Penurunan kekuatan geser perlekatan breket logam disebabkan oleh perubahan
struktur enamel akibat pemakaian zat pemutih gigi. Menurut Miranda et al 2005 pengaruh dari zat aktif pemutih gigi adalah terjadi perubahan morfologi enamel berupa
kehilangan lapisan aprismatik , terbentuknya depresi, porositas dan erosi, hilangnya kalsium dan perubahan struktur organik dari enamel.
6,7
Tingkat kerusakan permukaan enamel bervariasi antara beberapa jenis bahan dan meningkat karena pengaruh dari
lamanya waktu aplikasi. Semakin lama kontak bahan dengan permukaan enamel maka perubahan akan semakin nyata.
10,12
Hasil penelitian ini menerima hipotesa nol bahwa ada pengaruh zat aktif pemutih gigi terhadap kekuatan geser perlekatan breket logam. Hal ini
mendukung pernyataan dari Spyrides et al 2005, Dishman et al, Sung et al 1999, Mullins 2005 dan Turrahman 2007 yang menyatakan bahwa penggunaan zat aktif
pemutih gigi hidrogen peroksida dan karbamid peroksida dapat menurunkan kekuatan geser perlekatan breket logam.
4,7,14,15,17
Perubahan permukaan enamel dan derajat perubahannya dapat dihubungkan dengan klasifikasi dan kandungan fosfor pada enamel. Hidrogen peroksida dan karbamid peroksida
terbukti menurunkan rasio kalsium dan fosfor dalam enamel. Hal ini mengindikasikan terjadinya demineralisasi. Selain itu hidrogen peroksida 30 dapat mengubah struktur
kimia dari enamel sehingga menjadikannya lebih mudah kehilangan struktur organik.
23
Peningkatan porositas dan deposisi endapan mencirikan erosi enamel. Depresi dalam
Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam Penelitian Laboratoris, 2009
bentuk kawah dan kehilangan aprismatik terlihat karena pengaruh zat aktif pemutih gigi ini.
Penurunan kekuatan geser ikatan breket ini disebabkan oleh perubahan struktur enamel sebagai akibat hilangnya kandungan mineral, atau kenaikan porositas dan hilangnya
struktur intraprismatik. Menurut Dishman et al penurunan kekuatan geser ikatan breket logam karena penurunan resin tag dan adanya penetrasi oksigen ke dalam struktur enamel
akibat bleaching.
7
Penurunan kekuatan geser ikatan breket selain karena meningkatnya porositas dan hilangnya struktur intraprismatik juga karena hilangnya kalsium, penurunan
microhardness, dan perubahan pada subtansi organik dari enamel.
13
Sung et al 1999 pada penelitiannya dengan menggunakan tiga bahan bonding Optibond, All Bond dan One Step pada gigi yang telah dilakukan bleaching dengan
karbamid peroksida menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada kekuatan geser perlekatan pada gigi yang telah dibleaching dengan bonding menggunakan All Bond
dan One Step dibandingkan gigi yang tidak dilakukan bleaching, sementara pada bonding dengan menggunakan Optibond tidak ada perbedaan yang bermakna. Hal ini dikarenakan
Optibond berbahan dasar alkohol yang memungkinkan alkohol dapat menghilangkan sisa-
sisa oksigen yang masuk ke dalam struktur enamel karena poses bleaching.
7
Kelompok satu hari post bleaching hidrogen peroksida 38 dengan non etching p=0.761 dan satu hari post bleaching karbamid peroksida 35 dengan non etching
p=0,808 tidak berbeda secara bermakna tabel 3. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian bahan etching tidak menyebabkan terjadinya perubahan enamel yang berarti
Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam Penelitian Laboratoris, 2009
pada gigi yang telah dilakukan bleaching. Seperti yang diungkapkan oleh Retief et al 1986 dan Busscher et al 1987 bahwa tujuan dari etching enamel adalah untuk
membersihkan enamel, menghilangkan smear layer, meningkatkan kekasaran permukaan dan meningkatkan energi permukaan bebas pada enamel.
19
5.2. Pengaruh zat aktif pemutih gigi hidrogen peroksida 38 dan karbamid peroksida 35 terhadap kekuatan geser perlekatan breket logam
Kekuatan geser perlekatan breket logam antara satu hari postbleaching hidrogen peroksida dengan satu hari post bleaching karbamid peroksida tidak menunjukkan
perbedaan yang bermakna p=0,585 tabel 3. Hasil penelitian ini menolak hipotesa nol bahwa ada perbedaan pengaruh zat aktif pemutih gigi antara hidrogen peroksida dan
karbamid peroksida terhadap kekuatan geser perlekatan breket logam. Menurut Endang Suprastiwi 2005 pengaplikasian karbamid peroksid konsentrasi tinggi dapat menurunkan
mikrohardness lebih besar dan lebih cepat karena jumlah oksidator yang dilepas banyak,
pH yang rendah sehingga rasio jumlah bahan organik dan anorganik terganggu dan terjadi kerusakan enamel.
4
Menurut Cavalli et al 2004 urea mampu berpenetrasi ke dalam enamel dan mempengaruhi daerah aprismatik sehingga depresi dalam bentuk kawah dan
kehilangan aprismatik terlihat lebih parah pada bleaching dengan karbamid peroksida. Jadi urea akan memperbesar perubahan struktural dan kekasaran enamel.
21
Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam Penelitian Laboratoris, 2009
Tidak adanya perbedaan kekuatan geser perlekatan breket pada kelompok yang dilakukan bleaching dengan hidrogen peroksida 38 dan kelompok karbamid peroksida
35 karena konsentrasi pada hidrogen peroksida yang lebih tinggi daripada karbamid peroksida. Hal ini disebabkan keterbatasan bahan bleaching yang tersedia di pasaran.
Miranda 2004 dalam penelitiannya yang juga mendapatkan hasil yang sama yaitu bahwa walaupun hidrogen peroksida 38 mengandung konsentrasi hidrogen peroksida
yang lebih banyak dibandingkan dengan karbamid peroksida 35 namun tidak ada perbedaan visual yang dapat dideteksi dari dua kelompok perlakuan tersebut.
6
Hasil penelitian yang dilakukan Erns et al 1996 dengan menggunakan hidrogen peroksida 10
dan karbamid peroksida 10 juga menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok terhadap perubahan enamelnya. Hasil penelitian ini
mendukung pernyataan dari keduanya.
5.3. Pengaruh interval waktu pemasangan breket post bleaching terhadap kekuatan