1.5.1.3. Fungsi-Fungsi Kepemimpinan
Peranan para pemimpin dalam suatu organisasi sangat sentral dalam usaha pencapaian tujuan dan berbagai sasaran yang telah ditetapkan. Hal itu berarti
efektivitas kepemimpinan dari para pimpinan yang bersangkutan merupakan hal yang paling didambakan oleh semua pihak yang berkepentingan dalam
keberhasilan organisasi tersebut. Kemampuan mengambil keputusan merupakan kriteria utama dalam
menilai efektivitas seseorang, berarti ada kriteria lain yang dapat dan biasanya digunakan. Berbagai kriteria itu berkisar pada kemampuan seorang pemimpin
menjalankan berbagai fungsi-fungsi kepemimpinan. Ada lima fungsi kepemimpinan Siagian, 2010:46 yaitu :
1. Pimpinan sebagai penentu arah Seorang pemimpin harus lah dapat menentukan arah yang akan ditempuh
sutu organisasi dalam pencapaian tujuan organisasi. Pemimpin harus dapat mengambil keputusan yang tetap untuk organisasinya. Strategik, tehnik, taktik,
dan pengambilan keputusan serta kemampuan pimpinan dalam menentukan arah organisasi di masa yang akan datang masa depan merupakan saham yang
teramat penting dalam kehidupan organisasional untuk pencapaian tujuan organisasi.
2. Pimpinan sebagai wakil dan juru bicara organisasi Tidak ada organisasi yang akan mampu mencapai tujuannnya tanpa
memelihara hubungan yang baik dengan berbagai pihak di luar organisasi yang
bersangkutan sendiri. Oleh sebab itu seorang pemimpin harus mampu menjadi wakil dan juru bicara organisasi dalam menjalin hubungan baik dengan berbagai
pihak baik dari dalam organisasi maupun luar organisasi. 3. Pimpinan sebagai komunikator yang efektif
Pemeliharaan hubungan baik ke luar maupun ke dalam organisasi dilakukan melalui proses komunikasi, baik seara lisan maupun tertulis. Bahkan
interaksi antara atasan dan bawahan , antara sesama pejabat pimpinan, dan antara sesama petugas pelaksana kegiatan operasional dimungkinkan terjadi dengan baik
berkar komunikasi yang efektif. Demikian pentingnya komunikasi yang efektif itu dalam usaha peningkatan kemampuan memimpin seseorang sehingga dapat
dikatakan bahwa penguasaan teknik-teknik komunikasi dengan baik merupakan kewajiaban bagi setiap pemimpin.
4. Pimpinan sebagai mediator Pemimpin harus dapat menjadi seorang mediator yang handal, khususnya
dalam hubungan ke dalam organisasi, terutama dalam menangani situasi terjadinya konflik.
5. Pimpinan sebagai integrator Di dalam suatu organisasi, tidak jarang terjadi adanya kotak-kotak atau
kumpulan golongan tertentu, baik itu yang bersifat negatif maupun positif. Seorang pemimpin memiliki fungsi sebagai integrator maksudnya seorang
pemimpin harus mampu bersikap efektif, rasional, objektif, dan netral dalam menghaokfdapi keadaan tersebut di atas.
1.5.2. Kinerja 1.5.2.1. Pengertian Kinerja
Kinerja berasal dari kata performa, yang diartikan sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Kinerja merupakan implementasi dari perencanaan yang telah
disusun tersebut. Implementasi kinerja dilakukan oleh sumber daya manusia yang memiliki kemampuan, kompetensi, motivasi, dan kepentingan Wibowo,
2007:34. Menurut Widodo 2005:78 kinerja adalah melakukan suatu kegiatan dan
menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan, atau suatu hasil karya yang dapat dicapai oleh seseorang atau
kelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi bersangkutan
secara legal tidak melanggar hukum, dan sesuai dengan moral dan etika. Selanjutnya Suntoro dalam Tika, 2006:121 kinerja adalah hasil kerja
yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi alam rangka mencapai tujuan organisasi dalam priode waktu tertentu.
Dalam Mahsun 2006:25 kinerja adalah gambaan mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatanprogramkebijakan dalam
mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang tertuang dalam perencananaan strategis strategic planning suau organisasi.
Menurut Mangkunegara 2009:67 dalam bukunya Managemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, mengemukakan pengertian kinerja yaitu sebagai hasil
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikannya. Kinerja
merupakan perilaku nyata yang ditamplkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan.
Dari uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi
sesuai dengan hasil yang diharapkan dalam rangka mencapai tujuan organisasi dalam priode waktu tertentu.
1.5.2.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pencapaian Kinerja