Gambaran Singkat Rutan kelas I Medan

Bab III Deskripsi Rutan Kelas I Medan

3.1 Gambaran Singkat Rutan kelas I Medan

Dahulu Indonesia memakai istilah penjara untuk menamai tempat yang digunakan untuk mengurung atau memenjarakan orang yang melakukan kejahatan. Tempat ini terdiri dari jalur - jalur bangunan dan setiap jalur terdiri dari kamar - kamar kecil yang satu sama lainnya tidak dapat berhubungan. Dengan demikian diharapkan setelah menjalani hukumannya ia akan menjadi insaf dan tidak lagi melakukan tindak kejahatan. Akan tetapi tindakan seperti itu tidak bertujuan mendidik secara positif. Hal itu secara psikologis dapat menimbulkan kemungkinan - kemungkinan psikis yang berakibat sakit mental, kejahatan besar atau kejahatan besar kambuhan. Dari beberapa kemungkinan yang terjadi tersebut maka pemerintah mengubah peran Penjara menjadi Lembaga Pemasyarakatan. Artinya para terhukum ditempatkan bersama dan proses penempatan serta kegiatan sesuai jadwal sejak terhukum masuk lembaga, disamping lamanya menjalani hukuman itu. Kegiatan sehari - hari dilakukan secara terstruktur seperti kewajiban mengikuti bimbingan mental rohaniah dan keterampilan. Menurut pasal 12 KUHP terhukum selama menjalankan hukuman ada yang seumur hidup dan ada yang sementara. Lembaga Pemasyarakatan bukan hanya sekedar tempat untuk memenjarakan orang yang melakukan tindak pidana kejahatan saja, namun didalamnya terdapat pembinaan agar orang tersebut tidak melakukan tindak pidana lagi. Sementara itu terdapat akibat negatif yang ditimbulkan dan sering dilontarkan bahwa pidana penjara tidak hanya mengakibatkan perampasan kemerdekaan seseorang saja, tetapi ada stigma atau cap jahat yang melekat pada diri terpidana sekalipun dia tidak melakukan tindak pidana lagi. tujuan dari pidana penjara yaitu menimbulkan rasa derita pada terpidana karena hilangnya kemerdekaan bergerak, membimbing terpidana agar bertobat, mendidik supaya ia menjadi anggota masyarakat yang sosialis Indonesia yang berguna, atau dengan perkataan lain tujuan dari pidana penjara itu adalah agar menyadari kesalahan, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat,dapat aktif berperan dalam pembangunan, dan dapat hidup secara wajar sebagai wargayang baik dan bertanggung jawab. RUTAN adalah unit pelaksana teknis dibidang penahanan untuk kepentingan penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehakiman, dan dipimpin oleh seorang Kepala Sejarah Rutan Medan Terletak ±8 Km dari pusat kota Medan, Rumah Tahanan Negara kelas I Medan merupakan salah satu Unit Teknis Pemasyarakatan UPT yang menjadi tolak ukur terhadap kinerja UPT-UPT Pemasyarakatan lainnya. Pada awalnya UPT ini beralamat di jalan Mangkubumi Medan, dikenal dengan nama Rutan Sukamulia, kemudian pindah ke fasilitas yang sekarang beralamat di jl. Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta, Kelurahan Medan Helvetia Kotamadya Medan Kodepos 20352. Pembangunan fasilitas ini selesai pada akhir tahun 1994 dan mulai efektif beroperasi sejak tanggal 24 Juni 1995 yang ditandai dengan peresmian oleh Menteri Kehakiman saat itu Oetojo Oesman, SH., dimana Bapak Imam Turmudi, SH menjadi pejabat Kepala UPT ini yang pertama.

3.2 Letak Geografis Rutan