Pengambilan Sampel Penyiapan Sampel Proses Destruksi

17

3.4 Pembuatan Pereaksi

3.4.1 Larutan HNO

3 1:1 Diencerkan sebanyak 50 mL larutan HNO 3 65dengan 50 mL aquademineralisata Ditjen POM., 1979.

3.4.2 Larutan Kuning Titan0,1 bv

Dilarutkan 0,1 g titan yellow dalam 100 ml aquadest Svehla,1979.

3.4.3 Larutan NaOH 2 N

Sebanyak 80,02 g Natrium hidroksida dilarutkan dalam aquadest hingga 1000 ml Ditjen POM., 1979

3.4.4 Larutan NH

4 CNS 0,1 N Dilarutkan 8 g ammonium tiosianat dalam air hingga 1000 ml Ditjen POM., 1979

3.4.5 Larutan NH

4 OH 1 N Ammonium hidroksida 25 bb sebanyak 7,4 ml diencerkan dalam 100 ml akuades Ditjen POM., 1979

3.5 Prosedur Penelitian

3.5.1 Pengambilan Sampel

Sampel yang digunakan adalah daun kari, dimana terdiri dari daun kari segar dan daun kari yang direbus, sampel diambil secara purposif pada pekarangan rumah di kawasan jalan Tempua daerah kota Medan.Metode pengambilan sampel secara purposif iniditentukan atas dasar pertimbangan bahwa sampel yang diambil mempunyai karakteristik yang sama dengan sampel yang ada dan dianggap sebagai sampel representatif Sudjana, 2002. 18

3.5.2 Penyiapan Sampel

a. Daun Kari Segar Dibersihkan sebanyak 1 kg daun kari yang segar dari pengotoran, dicuci bersih dengan air mengalir, kemudian dicuci kembali dengan akua demineralisata dan ditiriskan. Selanjutnya dikeringkan dengan cara diangin-anginkan selama ± 1 jam, lalu dipotong-potong kira-kira ± 1 cm dan dihaluskan denganblender. b. Daun Kari Rebus Dibersihkan sebanyak 1 kg daun kari yang segar dari pengotoran, dicuci bersih dengan air mengalir, kemudian dicuci kembali dengan akua demineralisata dan ditiriskan kemudian direbus dengan akua demineralisata sampai mendidih selama 10 menit pada suhu 80-100°C. Selanjutnya diangkat dan ditiriskan kemudian dikeringkan dengan cara diangin-anginkan selama ± 2 jam sampai daun benar- benar kering, lalu dipotong-potong kira-kira ± 1 cm dan dihaluskan denganblender.

3.5.3 Proses Destruksi

Ditimbang sampel yang telah dihaluskan daun kari segar dan daun kari rebus, masing-masing sebanyak 10 gram, dimasukkan ke dalam krus porselen, kemudian diarangkan di atas hot plate selama 8 jam sampai terbentuk arang, didinginkan, kemudian dimasukkan ke dalam tanur untuk diabukan, diatur suhu tanur sampai 500°C. Pengabuan dilakukan selama 48 jam dan setelah itu dibiarkan hingga dingin, kemudian dipindahkan ke desikator. Ditambahkan lagi 5 mL larutan HNO 3 pekat ke dalam abu, kemudian diuapkan pada hotplate sampai kering. Dimasukkan kembali krus porselen ke dalam tanur untuk diabukan, diatur 19 suhu tanur sampai 500°C. Pengabuan dilakukan selama 1 jam dan dibiarkan hingga dingin, kemudian dipindahkan ke desikator.

3.5.4 Pembuatan Larutan Sampel