9
2.2.1 Besi
Zat besi sangat penting dalam tubuh manusia karena keberadaannya dalam banyak hemoprotein, seperti haemoglobin, mioglobin dan sitokrom. Zat besi
dingesti dari makanan dan penyerapannya sebagai Fe
+2
diatur ketat pada tingkat mukosa intestinal. Dalam keadaan normal, tubuh menjaga kandungan besinya
dengan kuat sehingga seorang laki-laki dewasa yang sehat hanya kehilangan sekitar 1 mg besi per hari, kehilangan ini digantikan dengan penyerapannyabebas
Rand dan Murray, 2000. Zat besi bebas merupakan unsur toksik dalam tubuh, tetapi ikatannya
dengan transferin akan mengurangi potensi toksisitasnya dan juga akan mengarahkan zat besi ketempat yang memerlukannya dalam tubuh Rand dan
Murray, 2000.
2.2.2 Magnesium
Magnesium memegang peranan penting dalam berbagai jenis sistem enzim dalam tubuh. Maganesium bertindak di dalam semua sel jaringan lunak, sebagai
katalisator dalam reaksi-reaksi biologi termasuk reaksi-reaksi yang berkaitan dengan metabolisme energi, karbohidrat, lipida, protein, dan asam nukleat serta
dalam sintesis, degradasi dan stabilitas bahan gen DNA. Sebagian besar reaksi ini terjadi dalam mitokondria sel. Magnesium mencegah kerusakan gigi dengan cara
menahan kalsium didalam email gigi Suttle, 2010.
2.2.3 Tembaga
Tembaga adalah unsur renik essensial yang diperlukan bagi tubuh manusia karena merupakan kofaktor logam bagi sejumlah enzim, tubuh orang biasa yang
normal mengandung sekitar 100 mg tembaga yang terutama terdapat di tulang,
10 hati dan otot. Asupan tembaga setiap hari adalah sekitar 2-4 mg dengan sekitar
50 diserap dalam lambung dan usus halus bagian proksimal sementara sisanya di ekskresikan kedalam feses. Tembaga yang berlebihan dalam tubuh dapat
menyebabkan permasalahan karena mineral ini dapat mengoksidasi protein serta lipid dan meningkatkan produksi radikal bebas Rand dan Murray, 2000.
Mineral tembagadibawa kehati dalam keadaan terikat dengan albumin, diambil oleh sel hati dan sebagian darinya diekskresikan ke dalam empedu,
tembaga juga meninggalkan hati dalam keadaan terikat dengan seruloplasmin yang disintesa didalam organ tersebut Rand dan Murray, 2000.
2.3 Spektrofotometri Serapan Atom