33 Berdasarkan diagram pada Gambar 4.2, menunjukkan bahwa kadar
mineral daun kari mengalami penurunan kadar dalam jumlah tertentu setelah proses perebusan. Hal ini diduga karena proses perebusan memberikan
peningkatan terhadap kelarutan mineral yang terkandung di dalam sampel sehingga dapat mengakibatkan terjadinya pemutusan interaksi mineral dengan
komponen lainnya pada sampel tersebut seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, serat dan komponen-komponen kimia lainnya Lieberman Bruning.,
2005. Singh, dkk., 2014, dan Subramanian, dkk., 2012 menyatakan bahwa
kadar mineral besi3,1 mg100 g,sedangkan untuk mineral magnesium dan tembaga belum ada literatur yang menyatakan berapa jumlah kadarnya pada daun
kari.Penelitian ini menghasilkan kadar besiyang sama dengan kadar besi pada literaturdan penelitian ini juga dapat menjadi referensi untuk kadar mineral
magnesium dan tembaga pada daun kari.
4.3.3 Uji Kecermatan Accuracy
Uji kecermatan accuracy dinyatakan pada hasil persen perolehan kembali recovery kadar mineral besi, magnesium dan tembagasetelah
penambahan larutan baku besi, magnesium dan tembagadapat dilihat pada Lampiran 19, halaman 92. Contoh perhitungan persen perolehan kembali
recoverydapat dilihat pada Lampiran 20, halaman 94. Data hasil persen
perolehan kembali recovery dapat dilihat pada Tabel 4.3.
34
Tabel4.3 PersenPerolehan Kembali Recovery MineralBesi, Magnesium dan
Tembagapada Sampel No.
Mineral Persen Perolehan
Kembali Syarat Rentang
Persen Recovery 1.
Besi 105,1
80 – 120 2.
Magnesium 108,1
3. Tembaga
114,7 Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata hasil uji
perolehan kembali recovery untukbesi adalah 105,1, magnesium adalah 108,1 dantembaga adalah 114,7. Persen perolehan kembali recovery tersebut
menunjukkan kecermatan kerja yang memuaskan pada saat pemeriksaan kadarbesi, magnesium dan tembaga dalam sampel. Hasil yang diperoleh dari
persen perolehan kembali memberikan ketepatan pada pemeriksaan kandungan mineral dalam sampel. Hasil yang diperoleh dari uji kecermatanaccuracy
inimemenuhi syarat akurasi yang telah ditetapkan yaitu rata-rata hasil perolehan kembali berada pada rentang 80-120 Ermer dan McB. Miller, 2005.
4.3.4 Uji Keseksamaan Presisi
Keseksamaandiukur sebagai simpangan bakuatau simpangan baku relatif koefisien variasi. Nilai simpangan baku dan simpangan baku relatif untuk
mineral besi, magnesium dan tembaga dapat dilihat pada Tabel 4.4. Perhitungansimpangan baku relatif RSD dapat dilihat pada Lampiran 21,
halaman 97.
Tabel 4.4 Nilai Simpangan Baku dan Simpangan Baku Relatif Mineral Besi,
Magnesium dan Tembaga No.
Mineral Simpangan Baku
Simpangan Baku Relatif 1.
Besi 5,2533
4,9984 2.
Magnesium 2,5443
2,3527
35 3.
Tembaga 1,5002
1,3073 Berdasarkan Tabel 4.4, dapat dilihat nilai simpangan baku SD mineral
besi adalah sebesar 5,2533, magnesium sebesar 2,5443, dan tembaga sebesar 1,5002. Nilai simpangan baku relatif RSD mineral besisebesar 4,9984,
magnesium sebesar 2,3527dan tembaga sebesar 1,3073 Menurut Harmita 2004, nilai simpangan baku relatif RSD untuk analit
dengan kadar part per million ppm adalah tidak lebih dari 16. Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa metode yang dilakukan memiliki presisi yang baik.
4.3.5 Batas Deteksi Limit of Detection dan Batas Kuantitasi Limit of