20
3.5.5.3 Tembaga
Kedalam tabung reaksi dimasukkan 5 ml larutan sampel hasil destruksi, tambahkan 5 tetes ammonium hidroksida 1 N terbentuk
endapan biru Svehla, 1979.
3.5.6 Analisis Secara Kuantitatif
3.5.6.1 Pembuatan Kurva Kalibrasi Magnesium
Dipipet larutan baku magnesium1000 µgmL sebagai LIB I larutan induk baku I sebanyak 1 mL, dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 mL dan
dicukupkan dengan akua demineralisata hingga garis tandakonsentrasi 10 µgmL digunakan sebagai LIB II larutan induk baku II. Dari larutan LIB II tersebut 10
µgmL dipipet masing-masing0,5 mL; 1,0 mL; 1,5 mL; 2,0 mL dan 2,5 mL, kemudian dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 mL dan dicukupkan dengan
akua demineralisata hingga garis tanda sehingga diperoleh konsentrasi berturut- turut 0,2 µgmL; 0,4 µgmL; 0,6 µgmL; 0,8 µgmL dan 1,0µgmL. Kemudian
diukur kurva kalibrasi magnesiumpada panjang gelombang 285,2 nm dengan tipe nyala udara-asetilen Gandjar dan Rohman, 2008.
3.5.6.2 Pembuatan Kurva Kalibrasi Besi
Dipipet larutan baku besi1000 µgmL sebagai LIB I larutan induk bakuI sebanyak 5 mL, dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 mL dan
dicukupkan dengan akua demineralisata hingga garis tandakonsentrasi 100 µgmL digunakan sebagai LIB II larutan induk baku II. Dari larutan LIB II
tersebut 100 µgmL dipipet masing-masing0,5 mL; 1,0 mL; 1,5 mL; 2,0 mL dan 2,5 mL, kemudian dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 mL dan dicukupkan
21 dengan akua demineralisata hingga garis tanda sehingga diperoleh konsentrasi
berturut-turut 2,0 µgmL; 4,0 µgmL; 6,0 µgmL; 8,0 µgmL dan 10,0 µgmL. Kemudian diukur kurva kalibrasi besipada panjang gelombang 248,3 nm dengan
tipe nyala udara-asetilen Gandjar dan Rohman, 2008.
3.5.6.3 Pembuatan Kurva Kalibrasi Tembaga
Dipipet larutan baku tembaga1000 µgmL sebagai LIB I larutan induk baku I sebanyak 5 mL, dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 mL dan
dicukupkan dengan akua demineralisata hingga garis tandakonsentrasi 100 µgmL digunakan sebagai LIB II larutan induk baku II. Dari larutan LIB II
tersebut 100 µgmL dipipet masing-masing0,5 mL;1,0 mL;1,5 mL; 2,0 mL dan 2,5 mL, kemudian dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 mL dan dicukupkan
dengan akua demineralisata hingga garis tanda sehingga diperoleh konsentrasi berturut-turut 1,0 µgmL; 2,0 µgmL; 3,0 µgmL; 4,0 µgmL dan 5,0µgmL.
Kemudian diukur kurva kalibrasi tembagapada panjang gelombang 324 nm dengan tipe nyala udara-asetilenGandjar dan Rohman, 2008.
3.5.6.4 Penetapan KadarMineralMagnesium