Kurva Kalibrasi Besi, Magnesium dan Tembaga Penetapan Kadar Mineral Besi, Magnesium dan Tembaga pada

29 tiosianat NH 4 SCN 0,1Nterbentuk larutan berwarna merah, Sampel dinyatakan positif mengandung mineral magnesium karena menghasilkan endapan merah atau larutan merah dengan penambahan NaOH 2N dan titan yellow 0,1 bv. Sampel dinyatakan positif mengandung mineral tembaga karena dengan penambahan ammonium hidroksida NH 4 OH 1N terbentuk endapan warna biru Svehla, 1979.

4.3 Analisis Kuantitatif

4.3.1 Kurva Kalibrasi Besi, Magnesium dan Tembaga

Kurva kalibrasi besi, magnesium dan tembaga diperoleh dengan cara mengukur absorbansi dari larutan baku besi, magnesium dan tembagasecara berurutan pada panjang gelombang 248,3 nm; 285,2 nm dan 324 nm. Dari pengukuran kurva kalibrasi masing-masing diperoleh persamaan regresi yaituY=0,021411 X + 0,0022untukbesi; Y=0,56345X + 0,0025untukmagnesiumdan Y= 0,016649X – 0,00124untuktembaga.Kurva kalibrasi larutan baku besi, magnesium dan tembagadapat dilihat pada Gambar 4.1. a. Kurva Kalibrasi Besi Konsentrasi µgml 0,00 0,05 0,10 0,15 0,20 0,25 2 4 6 8 10 0,9998 1-Fe 248,3 ABS 30 b. Kurva Kalibrasi Magnesium Konsentrasi µgml c. Kurva Kalibrasi Tembaga Konsentrasi µgml Gambar 4.1 Kurva Kalibrasi Secara Spektrofotometri Serapan Atom Berdasarkankurva kalibrasi pada Gambar 4.1, diperolehnilai koefisienkorelasi r masing-masing dari kurva kalibrasi yaitu besisebesar 0,9998; magnesium sebesar 0,9998 dan tembaga sebesar 0,9998. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang linear antara absorbansi y dengan konsentrasi x. Karena semua kurva kalibrasi mineral memenuhi nilai r ≥ 0,997 Ermer dan McB. Miller, 2005. 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,2 0,4 0,6 0,8 1 0,9998 1-Mg 285,2 ABS 0,02 0,04 0,06 0,08 0,1 1 2 3 4 5 0,9998 1-Cu 324,8 ABS 31

4.3.2 Penetapan Kadar Mineral Besi, Magnesium dan Tembaga pada

Sampel Sampel yang digunakan pada pengujian kadar mineral besi, magnesium dan tembagaadalah daun kari yang terdiri dari daun kari segar dan daun kari rebus.Sampel daun kari dapat dilihat pada Lampiran 2, halaman 42. Penetapan kadar mineral besi, magnesium dan tembagadilakukan dengan metode spektrofotometri serapan atom. Sumber nyala yang digunakan adalah Udara-Asetilen UA dengan suhu nyala 2200°C yang dapat mengatomisasi hampir semua elemen. Konsentrasi mineralbesi, magnesium dan tembaga pada sampel ditentukan berdasarkan persamaan garis regresi pada kurva kalibrasimasing-masing mineral tersebut. Data hasil penetapan kadar besi, magnesium dan tembaga pada sampelsecara kuantitatif ini dapat dilihat pada Lampiran 8, halaman 53 dan contoh perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 9, halaman 55. Analisis dilanjutkan dengan perhitungan statistik. Data perhitunganstatistik kadar mineral dapat dilihat pada Lampiran 10-12, halaman 59-72. Data hasil penetapan kadar mineral besi, magnesium dan tembaga pada sampel dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel4.2 Hasil Penetapan Kadar Mineral Besi, Magnesium dan Tembaga pada Sampel Daun Kari Segar DKS dan Daun Kari Rebus DKR. Mineral Kadar Mineral mg100g Penurunan Kadar Mineral DKS DKR Besi 3,1128± 0,01082 2,9411± 0,0038 5,7402 Magnesium 64,4501± 0,3348 59,6106 ± 0,1922 7,5662 Tembaga 0,6352± 0,0014 0,5668± 0,0022 10,5188 Keterangan : DKS = Daun Kari Segar DKR = Daun Kari Rebus 32 Berdasarkan hasil penetapan kadar mineral besi, magnesium dan tembagayang tercantum pada Tabel 4.2, daun kari segar mengandung mineral besi, magnesium dan tembaga lebih tinggi dibandingkan dengan daun kari rebus. Mineral besi dalam keadaan segar sebesar 3,1128± 0,01082 mg100g dan rebus sebesar 2,9411± 0,0038 mg100g. Mineral magnesium dalam keadaan segar sebesar 64,4501± 0,3348 mg100g, rebus sebesar 59,6106 ± 0,1922 mg100g. Mineral tembaga dalam keadaan segar sebesar 0,6352± 0,0014 mg100g, rebus sebesar 0,5668± 0,0022 mg100g. Penurunan kadarmineral diantaranya besi sebanyak 5,7402, magnesium sebanyak 7,5662 dan tembaga sebanyak 10,5188. Kadar mineral besi, magnesium dan tembaga pada sampel daun kari segar DKS dan daun kari rebus DKR dapat dilihat pada Gambar 4.2 Gambar 4.2 Diagram Kadar Mineral Besi, Magnesium dan Tembagapada Sampel Daun Kari Segar DKS dan Daun Kari Rebus DKR. Kadar mg100g 3,1128 64,4501 0,6352 Besi Magnesium Tembaga 2,9411 59,6106 0,5668 Besi Magnesium Tembaga DKS DKR 33 Berdasarkan diagram pada Gambar 4.2, menunjukkan bahwa kadar mineral daun kari mengalami penurunan kadar dalam jumlah tertentu setelah proses perebusan. Hal ini diduga karena proses perebusan memberikan peningkatan terhadap kelarutan mineral yang terkandung di dalam sampel sehingga dapat mengakibatkan terjadinya pemutusan interaksi mineral dengan komponen lainnya pada sampel tersebut seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, serat dan komponen-komponen kimia lainnya Lieberman Bruning., 2005. Singh, dkk., 2014, dan Subramanian, dkk., 2012 menyatakan bahwa kadar mineral besi3,1 mg100 g,sedangkan untuk mineral magnesium dan tembaga belum ada literatur yang menyatakan berapa jumlah kadarnya pada daun kari.Penelitian ini menghasilkan kadar besiyang sama dengan kadar besi pada literaturdan penelitian ini juga dapat menjadi referensi untuk kadar mineral magnesium dan tembaga pada daun kari.

4.3.3 Uji Kecermatan Accuracy