Gambar 1. Tanaman Kecombrang Sumber: Hudaya, 2010
2.2.1. Nama Lain Kecombrang
Nama-nama daerah tempat tanaman kecombrang tumbuh yaitu kalo Gayo, puwa kijung
Minangkabau, katinbung Makasar, salahawa Seram, petikala Ternate, sedangkan di luar negeri dikenal dengan nama ginger bud Inggris,
xiang bao jiang Cina, gingembre aromatique Perancis, kantan malaysia,
boca de dragon spanyol dan kaa laa Thailand Hidayat dan Hutapea 1991.
2.2.2. Senyawa Kimia Kecombrang
Hasil penelitian oleh Jaffar et al., 2007 pada daun, batang, bunga dan rimpang tanaman ini menunjukkan adanya beberapa jenis minyak esensial yang
kemungkinan bersifat bioaktif. Ekstraksi minyak esensial dilakukan dengan metode hidrodistilasi sedangkan analisanya dilakukan dengan alat GC-MS Gas
Chromatography Mass Spectrometer. Penelitian ini terungkap kandungan
minyak esensial tertinggi adalah pada daun yaitu sebesar 0,0735 diikuti bunga sebesar 0,0334 lalu batang sebesar 0,0029 dan terakhir rimpang sebesar
0,0021. Komponen utama minyak esensial pada daun adalah β-pinene 19,7,
caryophyllene 15,36 dan β-farnesene 27,9.
Studi fitokimia dari rimpang tanaman ini berhasil mengungkapkan struktur 2 senyawa kimia baru yaitu 1,7-bis4-hydroxyphenyl-2,4,6-heptatrienone 1 dan
11,13-trien-15,16-olide 2 Mohamad et al., 2005 Gambar 2. Studi lanjutan mengenai bioaktivitas kedua senyawa tersebut akan sangat bermanfaat bagi dunia
farmasi.
Gambar 2. Senyawa kimia baru yang ditemukan pada rimpang tanaman
kecombrang Habsah et al., 2005.
2.2.3. Manfaat Kecombrang
Kecombrang merupakan salah satu jenis tanaman rempah rempah yang sejak lama dikenal dan dimanfaatkan oleh manusia sebagai obat-obatan. Bagian
tanaman yang umum digunakan adalah bunga dan batangnya Gambar 3. Pemanfaatannya adalah sebagai pemberi citarasa pada masakan, seperti urab,
pecel, sambal dan masakan lain. Batangnya dipakai sebagai pemberi citarasa pada masakan daging. Kecombrang juga dimanfaatkan sebagai obat-obatan berkaitan
dengan khasiatnya, yaitu sebagai penghilang bau badan dan bau mulut Hidayat dan Hutapea 1991.
Gamabar 3. Bunga dan batang kecombrang
Sumber: Hudaya, 2010
Dalam literatur kuno disebutkan juga kegunaan dari tanaman ini sebagai bahan kosmetik alami dimana bunganya dipakai untuk campuran cairan pencuci
rambut dan daun serta rimpang dipakai untuk bahan campuran bedak oleh penduduk lokal. Praktek ini ternyata mempunyai basis ilmiah karena ternyata
penelitian membuktikan bahwa daun dan rimpang tanaman ini mempunyai aktivitas antibakteri seperti yang telah dijelaskan di atas sehingga dapat
membersihkan rambut sekaligus memberikan wangi tertentu. Selain itu, ekstrak tanaman ini ternyata mampu menghambat enzim tyrosinase Chan et al., 2007.
Hasil studi lain menunjukkan fakta yang lebih mengejutkan karena ternyata tanaman ini dapat dipakai untuk mengobati penyakit-penyakit yang
tergolong berat yaitu kanker dan tumor. Senyawa kimia stigmast-4-en-3-one dan
stigmast-4-en-6b-ol-3-one dari rimpang tanaman ini terbukti mempunyai sifat menghambat pertumbuhan tumor berdasarkan EBV- EA Epstein Barr Virus
Early Antigens assay. Senyawa-senyawa tersebut juga bersifat sitotoksik
terhadap kultur sel kanker CEM-SS LC
50
4 gml dan MCF-7 LC
50
6.25 gml berdasarkan MTT Methyl Thiazole Tetrazolium assay sehingga
direkomendasikan untuk dapat dipakai sebagai obat atau campuran obat anti kanker Habsah et al., 2005.
2.3. Ekstraksi