ix Dengan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul “Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan Perusahaan, dan Auditor Internal terhadap Opini Audit Going Concern”
Studi Empiris pada Perbankan di Bursa Efek Indonesia.
B. Perumusan Masalah
Perbankan merupakan lembaga yang tugas utamanya sebagai perantara financial intermediary untuk menyalurkan penawaran dan permintaan
kredit pada waktu yang ditentukan, serta mengatur tentang mekanisme lalu lintas pembayaran. Dimana sangat rentan terhadap berbagai tingkat
kesalahan prosedur maupun tingkat efektifitas pengendalian internal perbankan. Timbul perdebatan dan pembahasan yang panjang mengenai
opini yang harus dikeluarkan oleh akuntan atas laporan keuangan perusahaan yang ada di Indonesia. Hal tersebut mengingat salah satu
postulat dasar akuntansi yakni going concern yang harus diperhatikan, sebab tidak mungkin akuntan dapat memberikan opini yang baik kepada
perusahaan yang diragukan kelangsungan hidupnya Manggala, 2002. Berdasarkan atas masalah diatas penulis merumuskan masalah sebagai
berikut: 1. Apakah kualitas audit berpengaruh terhadap penerimaan opini audit
going concern ?
2. Apakah kondisi keuangan perusahaan berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern?
x 3. Apakah auditor internal dalam suatu perusahaan berpengaruh terhadap
penerimaan opini audit going concern?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan dari dilakukan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menemukan bukti empiris pengaruh kualitas audit terhadap
penerimaan opini audit going concern. 2. Untuk menemukan bukti empiris pengaruh kondisi keuangan perusahaan
terhadap penerimaan opini audit going concern. 3. Untuk menemukan bukti empiris pengaruh auditor internal terhadap
penerimaan opini audit going concern.
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Perbankan
Sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan dalam membuat laporan keuangan. Mendayagunakan temuan model prediksi
kepailitan sebagai early warning system bagi manajemen bank. 2. Masyarakat
Sebagai bahan referensi atau untuk menambah pengetahuan dalam bidang moneter perbankan. Model prediksi kepailitan bank umum yang
dibangun dari faktor modal dan risiko keuangan dapat menjadi acuan pelengkap bagi deposan, investor, kreditor, dan masyarakat luas dalam
xi mengevaluasi bank-bank umum yang beroperasi guna melindungi
kepentingannya. 3. Pemerintah
Sebagai alat dalam melaksanakan fungsi pengawasan bank, diharapkan dengan menerapkannya dapat diketahui kemungkinan kepailitan bank
sedini mungkin sebelum bank tersebut dinyatakan legal bankruptcy. 4. Penulis
Selain untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi, dan juga sebagai bahan implementasi pengetahuan yang didapat selama di bangku kuliah serta
untuk dapat menambah pengetahuan perbankan.
xii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA