xii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kualitas Audit
Kualitas audit pada dasarnya adalah kemampuan auditor dalam memeriksa laporan keuangan yang tidak wajar secara material yang
mempengaruhi dalam pemberian opini audit. Dalam Standar Profesional Akuntan Publik SPAP terdapat standar yang menjadi pedoman auditor
dalam pelaksanakan tugasnya, yaitu standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan. Standar umum menekankan pada
pentingnya kualitas diri yang harus dimiliki auditor, yaitu auditor harus memiliki keahlian dan pengalaman, independensi dalam sikap mental, serta
profesionalisme yang tinggi. Standar pekerjaan lapangan menekankan pada pengumpulan bukti audit serta aktivitas lain selama pelaksanaan audit.
Standar pelaporan menghendaki bahwa laporan auditor menyatakan apakah laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip–prinsip akuntansi.
Dalam pelaksanaan tugasnya sebagai penyedia jasa audit, auditor tidak terlepas dari memerlukan kepercayaan terhadap kualitas jasa yang diberikan
pada pengguna. Penting bagi pemakai laporan keuangan untuk memandang Kantor Akuntan Publik KAP sebagai pihak yang independen dan
kompeten, karena akan mempengaruhi berharga atau tidaknya jasa yang telah diberikan oleh KAP kepada pemakai. Jika pemakai merasa KAP
memberikan jasa yang berguna dan berharga, maka nilai audit atau kualitas
xiii audit juga meningkat, sehingga KAP dituntut untuk bertindak dengan
profesionalisme tinggi.
Auditor dapat
secara profesional
dan bertanggungjawab dalam pemberian opini yang akan memberikan informasi
terhadap keputusan yang akan diambil selanjutnya oleh para investor. Penelitian-penelitian sebelumnya yang dilakukan Mayangsari 2003
menggunakan reputasi auditor dalam membedakan kualitas auditor berdasarkan perbedaan big five dan non big five dan ada juga yang
menggunakan spesialisasi industri auditor untuk memberi nilai bagi kualitas audit. Teoh 1993 dalam Susiana dan Herawaty 2007 berargumen bahwa
kualitas audit berhubungan positif dengan kualitas earnings, yang diukur dengan Earnings Response Coefficient ERC. Penelitian kali ini menilai
kualitas auditor berdasarkan pengelompokkan auditor big four dengan non big four
, dikarenakan salah satu KAP big five yaitu Arthur Andersen telah dinyatakan collapsed.
Barnes dan Huan 1993 dalam Komalasari 2004 menyatakan bahwa perusahaan gagal yang tidak menjelaskan going concern pada opini auditnya
menunjukkan bahwa auditor tersebut lebih mementingkan aspek komersial hal ini berdampak buruk pada citra auditor dan hilangnya kepercayaan
investor terhadap perusahaan auditan. Menurut De Angelo 1981 dalam M. Nizarul Alim dkk. 2007
mendefinisikan kualitas audit sebagai probabilitas dimana seorang auditor menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem
akuntansi kliennya. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa KAP yang
xiv besar akan berusaha untuk menyajikan kualitas audit yang lebih besar
dibandingkan dengan KAP yang kecil. Mutchler dkk. 1997 dalam Eko Budi Setyarno dkk. 2006
menemukan bukti univariat bahwa auditor big 6 lebih cenderung menerbitkan opini audit going concern pada perusahaan yang mengalami
financial distress dibandingkan auditor non big 6. Auditor skala besar dapat
menyediakan kualitas audit yang lebih baik dibanding auditor skala kecil, termasuk dalam mengungkapkan masalah going concern. Semakin besar
skala auditor, akan semakin besar kemungkinan auditor untuk menerbitkan opini audit going concern.
Li Dang dkk. 2004 O’Keefe 1994 dalam Praptitorini dan Januarti 2007 berpendapat bahwa auditor industry specialization berhubungan
positif dengan kualitas audit diukur dengan penilaian kepatuhan auditor terhadap General Accepted Accounting Standard GAAS. Auditor yang
memiliki banyak klien dalam industri yang sama akan memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang risiko audit khusus yang mewakili industri
tersebut, akan tetapi membutuhkan pengembangan keahlian lebih daripada auditor pada umumnya. Tambahan keahlian ini akan menghasilkan return
positif dalam fee audit. Dalam penelitian yang dilakukan Eko Budi Setyarno dkk. 2006 yang
menggunakan 4 variabel penelitian, yaitu 2 variabel keuangan kondisi keuangan perusahaan dan pertumbuhan penjualan serta 2 variabel non
keuangan kualitas audit dan opini audit tahun sebelumnya menunjukkan
xv bahwa kualitas audit yang diproksikan dengan besaran Kantor Akuntan
Publik KAP tidak berpengaruh secara signifikan terhadap opini audit going concern.
B. Auditor Internal