Obligasi Sebagai Objek Jaminan Penilaian Obligasi Sebagai Objek Jaminan

C. Obligasi Sebagai Objek Jaminan

Objek jaminan pada umumnya dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu benda bergerak, benda tidak bergerak dan jaminan perorangan. Masing- masing kelompok jaminan terdiri dari bermacam jenis, benda bergerak berupa benda berwujud seperti surat berharga, logam mulia, kendaraan bermotor dan sebaginya. Benda tidak berwujud seperti hak atau piutang. Benda tidak bergerak berupa tanah, bangunan, dan sebagainya. Objek jaminan kredit diatas telah diatur dalam peraturan perundang- undangan seperti KUH Perdata, Undang-undang Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia, dan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan. Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang mengatur masing-masing benda sebagai objek jaminan, maka objek jaminan tersebut akan dinilai berbagai hal tentang benda bersangkutan. Kejelasan jenis objek jaminan diperlukan untuk memudahkan pengikatan sesuai dengan lembaga jaminan yang berlaku. Sebagaimana telah disebutkan diatas surat berharga dapat dijadikan sebagai objek jaminan. Dalam hal ini akan dibahas obligasi sebagai objek jaminan. Obligasi belum lazim digunakan sebagai objek jaminan. Namun obligasi memenuhi syarat sebagai objek jaminan yaitu bernilai ekonomi, dapat dipindahtangankan, serta mudah dicairkan atau dieksekusi. Obligasi memiliki berbagai kelebihan bila digunakan sebagai objek jaminan. Kelebihan tersebut yaitu memiliki bunga atau kupon yang bernilai stabil, berjangka panjang, mudah dipindahtangankan. Hal ini menjadi keuntungan bagi kreditur bila debitur menjaminkan obligasi, karena kreditur dapat memperoleh bunga atau kupon obligasinya. Sehingga selain mendapat pembayaran atas utang debitur, kreditur dapat memperoleh bunga atau kupon obligasi dan mendapat bunga dari pembayaran utang.

D. Penilaian Obligasi Sebagai Objek Jaminan

Setiap objek jaminan dilakukan penilaian oleh kreditur baik dari segi hukum maupun ekonomi. Ini dilakukan guna mengetahui apakah objek jaminan layak atau tidak menjadi objek jaminan dari segi hukum. Sedangkan dari segi ekonomi untuk mengetahui nilai atau besaran dari objek jaminan. Penilaian dari segi ekonomi biasa dilakukan setelah diketahui kelayakan dari segi hukum. Namun penilaian secara hukum sering diabaikan karena lebih mengedepankan penilaian secara ekonomi. Sebelum obligasi dapat menjadi jaminan perlu dilakukan penilaian dari segi hukum dan ekonomi. Berikut penilaian obligasi sebagai objek jaminan : 1. Penilaian Obligasi Sebagai Objek Jaminan Secara Hukum a. Legalitas Obligasi Legalitas obligasi didukung oleh dokumen-dokumen yang diterbitkan sesuai ketentuan perundangan antara lain warkat atau sertifikat obligasi, data dari penerbit obligasi, dan data di bursa efek. Dengan diketahuinya data-data tersebut akan diketahui pemilik obligasi, nilai obligasi dan data lainnya yang dapat menunjukan legalitas obligasi. b. Keabsahan Penggunaan Obligasi Dari dokumen-dokumen obligasi dapat diketahui penggunaan obligasi tersebut. Siapa penerbitnya, setelah dilakukan IPO siapa yang membeli obligasi tersebut, lalu setelah dibeli oleh pembeli obligasi apakah dijual kembali atau disimpan. Dengan mengetahui riwayat penggunaan Obligasi akan diketahui keabsahan penggunaan obligasi. c. Sengketa yang Dapat Melekat pada Obligasi Obligasi yang menjadi objek jaminan dapat berpotensi dalam keadaan sengketa atau dalam masalah. Masalah tersebut bisa berupa terdapatnya pembebanan utang lain atas obligasi yang menjadi objek jaminan, sengketa atas obligasi yang menjadi jaminan maupun masalah atau sengketa lain. Dengan melakukan penilaian ini potensi kerugian yang akan ditimbulkan akibat sengketa pada obligasi akan terhindar. d. Pengikatan Obligasi Sebagai Jaminan Kredit Dalam hal pemberian kredit diikuti dengan perjanjian pengikatan jaminan. Pengikatan jaminan dilakukan untuk melindungi kepentingan kreditur dalam hal pelunasan utang debitur. Pengikatan objek jaminan berupa obligasi dilakukan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, karena obligasi merupakan benda bergerak maka pengikatannya dapat dilakukan dengan gadai atau fidusia. Setelah mengetahui pengikatan sesuai dengan aturan yang berlaku maka pengikatan objek jaminan bisa dilakukan. 2. Penilaian Obligasi Sebagai Jaminan Secara Ekonomi Penilaian ekonomi terhadap obligasi dilakukan untuk mengetahui berapa nilai atau harga dari obligasi menurut perhitungan ekonomi. Hal yang dinilai dalam penilaian ekonomi adalah jenis dan bentuk jaminan, komdisi objek jaminan, kemudahan pengalihan kepemilikan objek jaminan, tingkat harga dan prospek pemasaran, penggunaan jaminan dan nilai pajak objek jaminan 51 . Nilai obligasi biasanya sudah tercantum dalam warkat obligasi tersebut sehingga memudahkan dalam perhitungan. Biasanya yang dilakukan perhitungan adalah jumlah bunga atau kupon obligasi yang diperoleh.

E. Pengikatan dan Pencairan Obligasi Sebagai Objek Jaminan