“Tinjauan Yuridis Obligasi Sebagai Objek Dalam Pernyataan Penjaminan Negatif Negative Pledge” belum pernah diangkat sebelumnya sebagai judul
skripsi. Jadi, penelitian yang penulis teliti sejauh yang diketahui penulis belum ada yang melakukan penelitian sebelumnya.
E. Kerangka Konseptual
Obligasi adalah surat utang jangka panjang yang dikeluarkan oleh peminjam, dengan kewajiban untuk membayar kepada pemegang obligasi
sejumlah bunga tetap yang telah ditentukan sebelumnya
3
. Menurut Pasal 1 butir 34 Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1199kmk.0101991, obligasi
adalah bukti utang dari emiten yang mengandung janji pembayaran bunga atau janji lainya serta pelunasan pokok pinjaman yang dilakukan pada tanggal jatuh
tempo, sekurang-kurangnya 3 tiga tahun sejak emisi. Pernyataan penjaminan negatif Negative Pledge adalah klausul
pernyataan negative covenant yang menyatakan bahwa debitur tidak akan menjaminkan satu pun atau sebagian dari aset-asetnya kepada pihak lain
4
. Jaminan adalah sesuatu yang diberikan kepada kreditur untuk
menimbulkan keyakinan bahwa debitur akan memenuhi kewajiban yang dapat dinilai dengan uang yang timbul dari suatu perikatan
5
.
3
Adrian Sutedi. Aspek Hukum Obligasi dan Sukuk. Jakarta : Sinar Grafika, 2009 h.1
4
Irma Devita Purnamasari. Kiat-kiat cerdas, Mudah, dan Bijak Memahami Masalah Hukum Jaminan Perbankan. Bandung : Mizan. 2012 h. 169
5
M. Bahsan, Hukum Jaminan dan Jaminan Kredit Perbankan Indonesia, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007 h.2
Hukum jaminan adalah peraturan hukum yang mengatur tentang jaminan-jaminan piutang seorang kreditur terhadap seorang debitur
6
. F.
Metode Penelitian
1. Tipe penelitian
Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisis dan kontruksi, yang dilakukan secara metodologis, sistematis dan
konsisten. Metodologis berarti sesuai dengan metode atau cara tertentu; sistematis adalah berdasarkan suatu sistem, sedangkan konsisten berarti
tidak adanya hal-hal yang bertentangan dalam suatu kerangka tertentu.
7
Sedangkan penelitian hukum merupakan kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang
bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisanya, untuk kemudian mengusahakan suatu
pemecahan atas permasalahan-permasalahan yang timbul dalam gejala yang bersangkutan.
Tipe penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode penelitian yuridis normatif, yaitu penelitian yang dilakukan
mengacu pada norma hukum yang terdapat pada peraturan perundang- undangan dan keputusan pengadilan serta norma-norma yang berlaku di
6
J. Satrio. Hukum Jaminan Hak Jaminan Kebendaan, Bandung : Citra Aditya Bakti, 2007. h.3
7
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, cet.III, Jakarta : Universitas Indonesia Press, 1986, h. 42.
masyarakat atau juga yang menyangkut kebiasaan yang berlaku di masyarakat.
8
2. Pendekatan Masalah
Sehubungan dengan tipe penelitian yang digunakan yakni yuridis normatif, maka pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan
perundang-undangan statute approach dan pendekatan konsep conceptual approach. Pendekatan perundang-undangan dilakukan
untuk meneliti aturan-aturan terkait hukum jaminan. Pendekatan konsep dilakukan untuk memahami konsep pernyataan penjaminan
negatif dan obligasi. 3.
Bahan Hukum a.
Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang bersifat autoritatif artinya mempunyai otoritas. Bahan-bahan hukum primer meliputi
perundangan-undangan, catatan-catatan resmi atau risalah dalam pembuatan perundang-undangan, dan putusan-putusan hakim
9
. Dalam penelitian ini yang termasuk dalam bahan hukum primer adalah
undang-undang nomor 42 tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia, undang- undang nomor 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan, Kitab Undang-
undang Hukum Perdata dan undang-undang nomor 10 tahun 1998.
8
Soerdjono Soekanto dan Sri Mahmudji, Peranan dan Penggunaan Kepustakaan di dalam Penelitian Hukum, Jakarta : Pusat Dokumentasi Universitas Indonesia, 1979, h. 18.
9
Peter Mahmud marzuki. Penelitian Hukum. cet.VI Jakarta : kencana, 2010, h. 141.
b. Bahan Hukum Sekunder berupa semua publikasi tentang hukum yang
bukan merupakan dokumen-dokumen resmi. Publikasi tentang hukum meliputi buku-buku teks, kamus hukum, jurnal hukum, dan komentar-
komentar atas putusan pengadilan. c.
Bahan non hukum adalah bahan diluar bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder yang dipandang perlu. Bahan nonhukum dapat berupa
buku-buku mengenai Ilmu Politik, Ekonomi, Sosiologi, Filsafat, Kebudayaan atau laporan-laporan penelitian non-hukum sepanjang
mempunyai relevansi dengan topik penelitian. Bahan-bahan non-hukum tersebut dimaksudkan untuk memperkaya dan memperluas wawasan
peneliti. 4.
Prosedur Pengumpulan Bahan Hukum Bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, maupun sumber
non-hukum yang telah didapatkan itu kemudian dikumpulkan berdasarkan rumusan masalah dan diklasifikasikan menurut sumber
dan hierarkinya. 5.
Pengolahan dan Analisis Bahan Hukum Adapun bahan hukum, baik bahan hukum primer, bahan hukum
sekunder maupun bahan non-hukum diuraikan dan dihubungkan sedemikian rupa, sehingga ditampilkan dalam penulisan yang lebih
sistematis untuk menjawab permasalah yang telah dirumuskan. Cara pengolahan bahan hukum dilakukan secara deduktif yakni menarik
kesimpulan dari suatu permasalahan yang bersifat umum terhadap
permasalahan konkret yang dihadapi
10
. Selanjutnya setelah bahan hukum diolah, dilakukan analisis terhadap bahan hukum tersebut yang
akhirnya akan diketahui tinjauan hukum jaminan di Indonesia tentang obligasi sebagai objek dalam pernyataan penjaminan negatif dan
dampak obligasi sebagai objek dalam pernyataan penjaminan negatif.
G. Sistematika Penelitian