Pengikatan dan Pencairan Obligasi Sebagai Objek Jaminan Alternatif Pengganti Jaminan

berlaku, karena obligasi merupakan benda bergerak maka pengikatannya dapat dilakukan dengan gadai atau fidusia. Setelah mengetahui pengikatan sesuai dengan aturan yang berlaku maka pengikatan objek jaminan bisa dilakukan. 2. Penilaian Obligasi Sebagai Jaminan Secara Ekonomi Penilaian ekonomi terhadap obligasi dilakukan untuk mengetahui berapa nilai atau harga dari obligasi menurut perhitungan ekonomi. Hal yang dinilai dalam penilaian ekonomi adalah jenis dan bentuk jaminan, komdisi objek jaminan, kemudahan pengalihan kepemilikan objek jaminan, tingkat harga dan prospek pemasaran, penggunaan jaminan dan nilai pajak objek jaminan 51 . Nilai obligasi biasanya sudah tercantum dalam warkat obligasi tersebut sehingga memudahkan dalam perhitungan. Biasanya yang dilakukan perhitungan adalah jumlah bunga atau kupon obligasi yang diperoleh.

E. Pengikatan dan Pencairan Obligasi Sebagai Objek Jaminan

Setiap objek jaminan kredit yang diserahkan dari debitur kepada kreditur harus diikat sebagai jaminan utang dengan mengikuti peraturan perundang- undangan yang berlaku. Obligasi yang merupakan benda bergerak bila 51 M. Bahsan. Hukum Jaminan Dan Jaminan Kredit Perbankan. Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007 h. 123 mengacu pada peraturan-perundangan diikat melalui gadai atau fidusia begitu pun dengan pencairan obligasi apabila debitur wanprestasi dilakukan dengan ketentuan mengikuti lembaga jaminannya. Pengikatan obligasi yang dilakukan dengan gadai maka obligasi tersebut diberikan dan berada dalam penguasaan kreditur. Hak kebendaan dari obligasi menjadi beralih kepada kreditur, seperti hak didahulukan dalam memperoleh pelunasan utang. Dengan obligasi yang berada dalam penguasaan kreditur membuat kreditur mudah mencairkan obligasi bila debitur wanprestasi. Pencairan dapat dilakukan dengan melakukan pelelangan umum, namum karena objek jaminan adalah obligasi maka dilakukan di bursa efek. Pengikatan obligasi yang diakukan dengan fidusia maka warkat atau sertifikat obligasi diberikan kepada kreditur. Hampir sama dengan pengikatan dengan gadai, pengikatan dengan fidusia memberikan hak didahulukan dari kreditur lain dalam hal pelunasan utang. Namun obligasi tidak dalam penguasaan kreditur. Pencairan fidusia dapat dilakukan melalui titel eksekutorial yang diberikan terhadap kreditur.

F. Alternatif Pengganti Jaminan

Dalam keadaan tertentu, debitur tidak dapat menyerahkan suatu jaminan yang dapat diikat melalui lembaga jaminan seperti gadai, fidusia, hak tanggungan dan hipotek saat hendak melakukan utang atau pinjaman. Untuk itu ada alternatif pengganti jaminan yang bisa dilakukan guna memperoleh pinjaman. Alternatif pengganti jaminan antara lain melalui akta jaminan dan kuasa, kuasa menjual, pernyataan jaminan pernyataan penjaminan negatif, pernyataan akan menandatangani SKMHTAPHT 52 . Walaupun tidak punya kekuatan eksekutorial sebaik jaminan yang sudah diatur dalam undang- undang, bahkan ada yang tidak diatur dalam hukum Indonesia namun alternatif pengganti jaminan dapat menjadi solusi saat tidak bisa menyerahkan jaminan. Berikut penjelasan macam-macam alternatif pengganti jaminan : 1. Akta Penyerahan Jaminan dan Kuasa Pemberian jaminan berupa akta penyerahan jaminan dan kuasa bukanlah pemberian jaminan yang diatur dalam undang-undang di Indonesia. Akta penyerahan jaminan dan kuasa adalah akta pernyataan kesanggupan dari pemilik jaminan untuk menyerahkan jaminan yang ditunjuk dalam akta tersebut kepada kreditur 53 . Apabila dalam proses pengurusan suatu jaminan belum selesai dan ditengah jalan debitur wanprestasi, pemilik jaminan dapat menyerahkan jaminan sehingga dapat dieksekusi oleh kreditur sebagai pelunasan utang. 52 Irma Devita Purnamasari. Kiat Cerdas, Mudah dan Bijak Memahami Masalah Hukum Jaminan Perbankan. Bandung : Mizan, 2012 h. 161 53 Irma Devita Purnamasari. Kiat Cerdas, Mudah dan Bijak Memahami Masalah Hukum Jaminan Perbankan. Bandung : Mizan, 2012 h. 161 2. Akta Kuasa Menjual Akta kuasa menjual adalah akta yang memberikan hak preference kepada kreditur untuk melakukan penawaran kepada pihak ketiga apabila debitur wanprestasi. 54 Lazimnya akta kuasa menjual dibuatkan untuk memberi kuasa menjual dari pemilik jaminan kepada orang kepercayaanya untuk mewakili debitur. 3. Pernyataan Jaminan Acknowledge Of Indebtedness Ada beberapa jenis pernyataan jaminan antara lain : a. Pernyataan Penjaminan Negatif Negative Plegde Pernyataan penjaminan negatif adalah kebiasaan yang sering diterapkan di dunia perbankan luar negeri, sehingga hukum Indonesia belum mengatur hal ini. Di Indonesia hal ini diterapkan oleh cabang bank luar negeri yang ada di Indonesia. Pernyataan penjaminan negatif awalnya merupakan domain dari asuransi yang kemudian digunakan dalam dunia perbankan. Pernyataan penjaminan negatif adalah klausul pernyataan Negative Covenant bahwa debitur tidak akan menjaminkan satu pun dari harta atau asetnya atau kadang dapat ditentukan harta tertentu milik debitur kepada pihak lain 55 . 54 Irma Devita Purnamasari. Kiat Cerdas, Mudah dan Bijak Memahami Masalah Hukum Jaminan Perbankan. Bandung : Mizan, 2012 h. 163 55 Irma Devita Purnamasari. Kiat Cerdas, Mudah dan Bijak Memahami Masalah Hukum Jaminan Perbankan. Bandung : Mizan, 2012 h. 165 Pernyataan penjaminan negatif adalah cara lain kreditur untuk melindungi piutang yang diberikan kepada debitur. Dengan demikian, debitur tidak dapat menerima utang dari pihak lain dengan menjaminkan harta miliknya. Apabila suatu saat kreditur membutuhkan jaminan tersebut, kreditur dapat menggunakan harta tersebut sebagai jaminan. b. Pernyataan Akan Menandatangani SKMHT atau APHT Pernyataan Akan Menandatangani SKMHT atau APHT adalah bentuk komitmen debitur yang menyatakan apabila semua proses atas sebuah jaminan telah selesai dilakukan, debitur akan hadir dihadapan notaries untuk menandatangani akta pemberian jaminan. 56 Inti dari akta ini adalah kesanggupan debitur apabila terjadi wanprestasi maka kreditur dapat menagih jaminan untuk pelunasan utang.

G. Obligasi Sebagai Objek dalam Peryataan Penjaminan Negatif Negative