permasalahan konkret yang dihadapi
10
. Selanjutnya setelah bahan hukum diolah, dilakukan analisis terhadap bahan hukum tersebut yang
akhirnya akan diketahui tinjauan hukum jaminan di Indonesia tentang obligasi sebagai objek dalam pernyataan penjaminan negatif dan
dampak obligasi sebagai objek dalam pernyataan penjaminan negatif.
G. Sistematika Penelitian
Skripsi ini disusun berdasarkan buku “Petunjuk Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta” dengan sistematika yang
terbagi dalam lima bab. Masing-masing bab terdiri atas beberapa subbab sesuai
pembahasan dan materi yang diteliti. Adapun perinciannya sebagai berikut:
BAB I meliputi pendahuluan, memuat latar belakang, batasan dan rumusan Masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan Review kajian
Terdahulu, kerangka konseptual, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II meliputi tinjauan umum hukum jaminan, memuat pengertian hukum jaminan, asas-asas dalam hukum jaminan, hak-hak jaminan dan bentuk
bentuk jaminan. BAB III mencakup obligasi sebagai objek jaminan dan pernyataan penjaminan
negatif, memuat pengertian dan karakteristik obligasi, jenis-jenis obligasi, obligasi sebagai jaminan, penilaian obligasi sebagai jaminan, pengikatan
10
Johnny Ibrahim. Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif. Cet-II,Malang : Bayumedia Publishing. 2006, hal 393
dan pencairan obligasi sebagai objek jaminan, alternatif pengganti jaminan dan obligasi sebagai objek pernyataan penjaminan negatif.
BAB IV meliputi tinjauan yuridis obligasi sebagai objek dalam pernyataan penjaminan negatif Negative Pledge yang memuat tinjauan hukum
jaminan Indonesia terhadap pernyataan penjaminan negatif, asas proporsionalitas dalam perjanjian dengan klausul pernyataan penjaminan
negatif dan pelanggaran dalam pernyataan penjaminan negatif dengan objek obligasi.
BAB V meliputi kesimpulan dan saran. Bab ini merupakan bab terakhir dari penulisan skripsi ini, untuk itu penulis menarik beberapa kesimpulan dari
hasil penelitian, disamping itu penulis menengahkan beberapa saran yang dianggap perlu.
BAB II TINJAUAN UMUM HUKUM JAMINAN
A. Pengertian Hukum Jaminan
Hukum jaminan merupakan terjemahan dari security of law, zekerheidsstelling, atau zekerheidsrechten. Sebelum membahas pengertian hukum
jaminan lebih dulu akan dijelaskan pengertian jaminan terlebih dahulu. Jaminan adalah sesuatu yang diberikan kepada kreditur untuk menimbulkan keyakinan
bahwa debitur akan memenuhi kewajiban yang dapat dinilai dengan uang yang timbul dari suatu perikatan
11
. Selain itu pengertian jaminan adalah sesuatu yang diberikan kepada kreditur untuk menimbulkan keyakinan bahwa debitur akan
memenuhi kewajiban yang dapat dinilai dengan uang yang timbul dari suatu perikatan
12
. Sedangkan menurut Pasal 8 Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan jaminan adalah keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan
debitur untuk melunasi utangnya sesuai dengan yang diperjanjikan. Setelah membahas pengertian jaminan berikut pengertian hukum jaminan
menurut beberapa ahli. Menurut M. Bahsan hukum jaminan adalah peraturan yang secara khusus mengatur tentang ketentuan-ketentuan berkaitan dengan
penjaminan utang, antara lain mengenai prinsip-prinsip hukum jaminan, lembaga-
11
Hartono Hadisoeprapto. Pokok-pokok Hukum Perikatan Dan Jaminan. Yogyakarta : Liberty, 1984
12
M. Bahsan, Hukum Jaminan dan Jaminan Kredit Perbankan Indonesia, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007 hal.2
lembaga jaminan, objek jaminan utang dan sebagainya
13
. Menurut J. Satrio hukum jaminan adalah peraturan hukum yang mengatur tentang jaminan-jaminan
piutang seorang kreditur terhadap seorang debitur
14
. Sedangkan menurut Salim H.S hukum jaminan adalah keseluruhan dari kaidah-kaidah hukum yang mengatur
hubungan hukum antara pemberi dan penerima jaminan dalam kaitannya dengan pembebanan jaminan untuk mendapatkan fasilitas kredit
15
. Dari berbagai pengertian hukum jaminan oleh para ahli dapat disimpulkan
bahwa hukum jaminan adalah kumpulan peraturan yang mengatur tentang penjaminan utang, hak dan kewajiban debitur serta kreditur, dan lembaga jaminan.
B. Asas-asas dalam Hukum Jaminan