Golongan Riqab Golongan Gharim Golongan Fi Sabilillah Golongan Ibnu Sabil Yang Wajib Menyalurkan Zakat Muzakki

42 dahsyat, maka mereka tidak boleh diberi bagian zakat, baik orang yang diberi itu orang yang harus mendapat perlindungan atau orang yang hatinya harus dilemahlembutkan”. Sementara Majfuk Zuhdi 25 berpendapat bahwa selain mengikuti jejak Umar, juga menyatakan bahwa muallaf adalah orang yang menghadapi problem keluarga atau pekerjaan atau tempat tinggal akibat kepindahannya ke agama Islam maka mereka berhak menerima zakat. Adapun orang yang tidak mengalami problem apapun ketika masuknya ke agama Islam maka mereka tidak berhak menerima zakat.

5. Golongan Riqab

Riqab artinya hamba sahaya. Bagian ini diberikan untuk memerdekakan budak, atau dalam rangka membantu memerdekakannya.

6. Golongan Gharim

Gharim adalah orang yang berhutang bukan untuk keperluan maksiat, seperti hutang untuk menafkahi dirinya, anak-anak dan isterinya serta hamba sahaya miliknya. Termasuk juga hutang untuk menjalankan peritah Allah SWT, seperti haji, umrah dan hutang untuk menunaikan hak-hak seperti membayar diyat denda atau pembiayaan perkawinan.

7. Golongan Fi Sabilillah

25 Pro. Drs. H. Masjfuk Zuhdi, Masail Fiqhiyah, Jakarta : PT. Toko Gunung Agung,1997, hlm. 256. 43 Sabilillah adalah sarana untuk menuju keridhaan Allah dalam semua kepentingan bagi ummat Islam secara umum, untuk menegakkan agama dan Negara bukan untuk keperluan pribadi. Kata fisabilillah memiliki arti luas, pengertiannya bisa berubah sesuai waktu dan kebiasaan. Fisabilillah meliputi banyak perbuatan, meliputi berbagai bidang perjuangan dan amal ibadah, baik segi agama, pendidikan, ilmu pengetahuan, budaya, kesenian, termasuk mendirikan rumah sakit, pengiriman da’i dan sebagainya. Semua usaha kebaikan untuk kemaslahatan umum, semua upaya untuk menambah kekuatan dan kejayaan agama dan Negara termasuk dalam kandungan fisabilillah.

8. Golongan Ibnu Sabil

Yang dimaksud Ibnu Sabil adalah musafir, orang yang berpergian jauh, yang kehabisan bekal. Pada sat itu, ia sangat membutuhkan belanja bagi keperluan hidupnya. Ia berhak mendapatkan bagian zakat sekedar keperluan yang dibutuhkan sebagai bekal dalam perjalanannya sampai tempat yang dituju. Sesuai dengan perkembangan zaman, dana zakat Ibnu Sabil dapat disalurkan antara lain untuk : beasiswa bagi pelajar mahasiswa yang kurang mampu, mereka yang belajar jauh dari kampung halaman, mereka yang kehabisan atau kekurangan belanja, penyediaan sarana pemondokan yang murah bagi musafir muslim atau asrama pelajar dan mahasiswa.

5. Yang Wajib Menyalurkan Zakat Muzakki

44 Muzakki adalah orang atau badan yang dimiliki oleh orang muslim yang berkewajiban menunaikan zakat atau pembayarpenunai zakat. Dalam salah satu ayat al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 261, yang berbunyi : ☺⌧ ☺ ةﺮﻘ۹ﻟا : ٦ Artinya: Perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah 26 adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir seratus biji. Allah melipat gandakan ganjaran bagi siapa yang dikehendaki. Dan Allah Maha Luas karunia-Nya Lagi Maha Mengetahui. Q.S. al- Baqarah 2 : 261 Setiap muslim wajib membayar zakat, dan orang yang disepakati wajib mengeluarkan zakat, ialah merdeka, telah sampai umur, berakal dan nishab yang sempurna. Muzakki dapat juga diartikan orang yang kaya akan harta dan wajib atasnya untuk mengeluarkan sebagian hartanya apabila sudah mencapai haul cukup setahun dimiliki nishabnya. Harta-harta yang disyaratkan cukup setahun dimiliki nishabnya, ialah : binatang ternak, emasperak dan barang perniagaan dagangan.Menurut Abu Hanifah, orang kaya adalah orang yang mempunyai harta satu nishab. Ini berdasarkan hadist Mu’adz : 26 Pengertian menafkahkan harta di jalan Allah meliputi belanja untuk kepentingan jihad, pembangunan perguruan, rumah sakit, usaha penyelidikan ilmiah dan lain-lain. 45 “Rasulullah berpesan kepada mereka bahwa Allah mewajibkan zakat kepada mereka yang diambil dari mereka yang kaya dan dibagikan kepada mereka yang fakir.” HR. Bukhari dan Nasai 27

B. Mekanisme Pengumpulan Dana Zakat Pendidikan Pada BAZIS

Guna meningkatkan jumlah pengumpulan ZIS dan memasyarakatkan di Ibukota, ditempuh beberapa tehnik cara sebagai berikut : 1. Setiap tahun sekali Gubernur mengeluarkan seruan pengumpulan sedekah sebagai gerakan amal social. Pada umumnya seruan ini dikeluarkan pada waktu menjelang bulan Ramadhan oleh BAZIS DKI Jakarta, pelaksanaannya dengan “mengedarkan map Gerakan Amal Sosial ”. 2. Untuk menanamkan ketakwaan dan kesadaran ber-ZIS sedini mungkin, Gubernur mengirim surat kepada Kepala Kanwil Agama dan Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran DKI Jakarta, yang berisi harapan dan himbauan agar setiap lembaga pendidikan merintis dan mendidik anak-anak SDMadrasah untuk sadar berzakat dan berinfaksedekah di bawah bimbingan GuruKepala Sekolah masing-masing. 3. Bersamaan dengan itu Gubernur juga mengeluarkan surat yang sama himbauan untuk ber-ZIS kepada : a. Para Walikotamadya, Direksi PD Pasar Jaya dan para camat, agar mereka mengumpulkan ZIS di pasar-pasar di wilayah masing-masing. Cara ini 27 Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid “Analisa Fiqih Para Mujtahid”, Jakarta : Pustaka Amani 2002, hlm 615.