Peranan Sistem Informasi Manajemen Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Pada PT. Jamsostek Cabang Belawan Medan

(1)

UNIVER FAKULT PROGRA MEDAN

PER

M

RSITAS SUM TAS EKON AM STRAT

RANAN S

MENINGK

PT. JAM

U MATERA U OMI TA I

SISTEM I

KATKAN

MSOSTEK

D WAH Guna Me Untuk Memp Univ UTARA

INFORMA

N PRODUK

K CABAN

DRAFT SK OLEH HYU PRAM 0505020 MANAJE emenuhi Sa peroleh Gela versitas Sum Meda 2010

ASI MAN

KTIVITA

NG BELA

KRIPSI H : MANA JAT 066 EMEN

alah Satu Sy ar Sarjana E matera Utara an 0

NAJEMEN

AS KERJA

AWAN ME

I yarat Ekonomi a

N DALAM

A PADA

EDAN

M


(2)

ABSTRAK

Wahyu Pramana Jati (2009), Peranan Sistem Informasi Manajemen Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Pada PT. Jamsostek Cabang Belawan Medan, Syafrizal Helmi Situmorang,SE,M.Si selaku dosen pembimbing, Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe,SE,M.Si selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Dr. Arlina Nurbaity Lubis,SE,MBA selaku dosen penguji I dan Dr. Beby Karina Fawzeea,SE,MM selaku dosen penguji II.

Suatu perusahaan yang ingin tumbuh dan berkembang selalu berupaya meningkatkan produktivitas didalam sistem organisasi tersebut, termasuk sistem manajemen, sistem fungsional dan sistem operasional. Pengertian produktivitas dalam konsep keorganisasian pada umumnya adalah rasio antara masukan (input) terhadap keluaran (output) yang terdiri dari dua dimensi yaitu efisiensi dan efektivitas. Sistem informasi manajemen (SIM) sebagai suatu sistem yang berfungsi mengelola dan menyediakan informasi bagi manajemen mengalami perkembangan yang pesat seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan implementasinya di dalam sistem informasi manajemen. Implementasi teknologi informasi ini memberikan dampak positif terhadap sebuah SIM sehingga SIM sebagai sistem yang terdiri dari sumber daya fisik (perangkat dan manusia) dan konseptual (informasi) mampu meningkatkan produktivitas kerja.

Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Deskriptif yaitu metode pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian, dengan analisis data deskriptif deduktif yaitu analisis data yang dilakukan dengan cara menentukan data, mengumpulkan data dan mengintrepetasikan data sehingga dapat memberikan gambaran masalah yang dihadapi dan mengambil kesimpulan-kesimpulan didasarkan pada hal-hal umum untuk dapat menghasilkan kesimpulan-kesimpulan khusus. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah terdiri dari penelitian lapangan melalui pengamatan dan wawancara, serta Penelitian Perpustakaan dan Dokumentasi.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti berkesimpulan bahwa SIM dewasa ini tidak terlepas dari penggunaan teknologi informasi, minimal menggunakan komputer sebagai basisnya. Dengan teknologi informasi yang tepat atau sesuai dengan kebutuhan di dalam sebuah SIM, produktivitas manajerial perusahaan akan meningkat karena mendapatkan informasi yang cepat, andal, dan teliti serta produktivitas pekerjaan perkantoran juga mengalami peningkatan melalui otomatisasi kantor sebagai bagian dari penerapan teknologi informasi tersebut.

Kata kunci: Produktivitas, Sistem Informasi Manajemen, Teknologi Informasi


(3)

Al mengucap rahmat da Shalawat umatnya d Sk Meningka Belawan selama pe Medan, gu program s Ke bantuan d mengucap 1. Bapak

Univer 2. Ibu P

Manaj 3. Ibu D 4. Bapak

yang t masuk skripsi 5. Ibu D telah m skripsi

hamdulillah pkan dan m an karunian-dan salam dari kegelap kripsi ini dib

atkan Pro Medan”, y enulis mela una memen sarjana di Fa eberhasilan

dan dorong pkan terima k Drs. Jho rsitas Suma Prof. Dr. R

emen. ra. Nisrul I k Syafrizal

telah melua kan serta pen

i ini. Dr. Arlina memberikan i ini. KA hirabbil a’l memanjatkan -Nyalah pen m kepada N

pan menuju beri judul ” oduktivitas yang disusu akukan pen nuhi salah s akultas Eko penulis dal gan oleh b kasih kepad n Tafbu R atera Utara. Ritha F. D

Irawati, M l Helmi Sit angkan wak

ngarahan ya

Nurbaity L n masukan d

ATA PENG

lamin, den n syukur ke nulis dapat

Nabi Muha alam yang ” Peranan S

s Kerja P un berdasa nelitian di satu syarat onomi Unive lam menye berbagai pi da:

Ritonga, M alimunthe, BA selaku tumorang, ktunya dan

ang sangat b

Lubis, SE, dan saran y

GANTAR ngan segala epada Allah menyelesai ammad SA terang bend Sistem Info Pada PT. arkan hasil PT. JAMS untuk meny ersitas Sum lesaikan sk ihak. Dalam M.Ec, selaku , SE, MSi Sekretaris D

SE, MSi dengan sab baik kepada

MBA sel yang berman

a kerendah h SWT, ka kan skripsi AW yang t

derang. ormasi Man

JAMSOS riset yang SOSTEK C yelesaikan p

atera Utara kripsi ini tid

m kesempa

u Dekan Fa

selaku Ke

Departemen selaku Dos bar member a penulis da

laku Dosen nfaat dalam

han hati pe arena atas b ini dengan telah mem najemen D STEK Ca penulis pe Cabang Bel pendidikan . dak terlepas atan ini pe

akultas Eko etua Depart n Manajeme sen Pembim rikan bimbi alam penyus

n Penguji I m penyempu enulis berkat baik. mbawa Dalam abang eroleh lawan pada s dari enulis onomi temen en. mbing ngan, sunan yang rnaan


(4)

6. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea, SE, MM selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan masukan dan saran yang bermanfaat dalam penyempurnaan skripsi ini.

7. Seluruh pegawai di Kantor Departemen Manajemen dan Pegawai di Fakulatas Ekonomi Sumatara Utara, untuk semua jasa-jasanya dan bantuan administrasi selama perkuliahan.

8. Bapak Pengarapen Sinulingga, MM selaku Kepala Kantor PT Jamsostek Cabang Belawan Medan yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan riset di kantor PT Jamsostek Cabang Belawan Medan.

9. Alm Ayahanda Julianto Rachmat dan Ibunda Lilis Setiarini tercinta yang memberikan kekuatan lahir dan batin kepada penulis dan tidak henti-hentinya mendorong serta memanjatkan do’a untuk keselamatan dan keberhasilan penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

10.Kakak-kakak ku tercinta Prastuti, Mimin, Nuning, Pratiwi, yang telah memberikan dorongan dan doanya.

11.Sahabat-sahabat yang tergabung dalam grup Camphut dan Ajo-ners: Aris, Pai, Bonardo, Denson, Fael, Hadi, Maulana, Zulchairi, Zulfikar, Pranata, Roni, Novri yang telah memberikan persahabatan dan petualangan yang tidak akan terlupakan.

12.Sahabat-sahabat wanita ku, Yunitia, Lidya, Maya, Melda yang secara konstan memberikan motivasi, baik berupa motivasi positif berupa kata kata semangat, maupun motivasi negatif berupa ejekan-ejekan.

13.Semua rekan-rekan seperjuangan manajemen 05 yang telah memberikan dorongan dan nasehat serta saran-sarannya kepada penulis dalam proses penulisan skripsi ini.

14.Perusahaan pembuat Hardware dan periferal komputer: Intel, Nvidia, Biostar, Corsair, Seagate, Asus, Simbada yang telah memproduksi perangkat luar biasa yang tahan terhadap gempuran hidup mati aliran listrik.

15.Perusahaan penyedia layanan internet wireless broadband XL yang telah memberikan koneksi yang cukup stabil, Search engine Google, dan layanan email Yahoo! Yang telah membantu penulis dalam proses pencarian materi-materi pendukung penulisan skripsi.


(5)

Akhirul kalam, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini tidak terlepas dari keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu penulis menerima saran yang sehat dan konstruktif untuk kesempurnaan skripsi ini.

Semoga kita semua diberkahi Allah SWT dan mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Amin…….. Amin ya Robbal’alamin.

Medan, Maret 2009

Hormat Penulis,

(WAHYU PRAMANA JATI) NIM: 050502066


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Kerangka Konseptual ... 5

D. Hipotesis ... 9

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 10

1. Tujuan Penelitian ... 10

2. Manfaat Penelitian ... 10

F. Metode Penelitian ... 11

1. Batasan Operasional ... 11

2. Definisi Operasional variabel ... 11

3. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 14

4. Jenis dan Sumber Data ... 15

5. Teknik Pengumpulan Data ... 15

6. Metode Analisis Data ... 16

BAB II URAIAN TEORITIS ... 17

A. Penelitian terdahulu ... 17

B. Sistem Informasi ... 18

1. Pengertian Sistem Informasi ... 18

2. Jenis-Jenis Sistem Informasi ... 19

3. Komponen-komponen Sistem Informasi ... 20

a. Sumber Daya Manusia ... 21

b. Sumber Daya Hardware ... 22

c. Sumber Daya Software ... 24

d. Sumber Daya Data ... 26

e. Sumber Daya Jaringan ... 29

C. Sistem Informasi Manajemen (SIM) ... 33

1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen ... 33

2. Teknologi Informasi Dalam Sistem Informasi Manajemen . 35 3. Peranan Sistem Informasi Manajemen dalam Perusahaan .. 37


(7)

D. Produktivitas Kerja ... 41

1. Pengertian Produktivitas ... 41

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas ... 43

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 46

A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 46

B. Visi dan Misi ... 48

C. Nilai-nilai dan Slogan ... 49

D. Struktur Organisasi ... 49

E. Jasa yang Ditawarkan ... 58

F. Sistem Informasi Manajemen pada PT. Jamsostek cabang Belawan Medan ... 61

BAB IV PEMBAHASAN ... 74

A. Aplikasi dan Proses Kerja Sistem Informasi Manajemen pada PT. Jamsostek Cabang Belawan Medan ... 74

1. Aplikasi Sistem Informasi Majemen Pada PT. Jamsostek Cabang Belawan Medan ... 74

2. Proses Kerja Sistem Informasi Majemen Pada PT. Jamsostek Cabang Belawan Medan . ... 80

B. Peranan SIM Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja pada PT. Jamsostek Cabang Belawan Medan ... 86

1. Peranan SIM dalam meningkatkan produktivitas manajerial ... 86

2. Peranan SIM dalam Meningkatkan Produktivitas Kegiatan Perkantoran ... 90

C. Rencana Pengembangan SIM pada PT. Jamsostek ... 92

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 98

A. Kesimpulan ... 98

B. Saran ... 99


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Model sistem informasi ... 7

Gambar 1.2 Kerangka konseptual ... 9

Gambar 2.1 Klasifikasi Operasi dan Manajemen Sistem Informasi ... 19

Gambar 2.2 Model sistem informasi ... 21

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Jamsostek (Persero) Cabang Belawan Medan ... 50

Gambar 3.2 Struktur organisasi bidang Sistem Teknologi Informasi pada PT. Jamsostek cabang Belawan Medan ... 62

Gambar 3.3 Topologi Jaringan pada PT. Jamsostek Cabang Belawan Medan ... 73

Gambar 4.1 Tampilan login SIPT online ... 81

Gambar 4.2 Tampilan memilih Role SIPT online ... 81

Gambar 4.3 Tampilan menu utama SIPT online ... 82

Gambar 4.4 Alur Data pada PT. Jamsostek Cabang Belawan Medan ... 83

Gambar 4.5 Alur Data dan Komunikasi pada seluruh kantor PT. Jamsostek ... 84


(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Definisi Operasional Variabel ... 13

Tabel 2.1 Dukungan SIM pada Proses Perencanaan ... 38

Tabel 3.1 Komputer pada Bidang Keuangan ... 64

Tabel 3.2 Komputer pada Bidang Teknologi Informasi ... 65

Tabel 3.2 Komputer pada Bidang Program Khusus ... 65

Tabel 3.2 Komputer pada Bidang Umum dan SDM ... 65

Tabel 3.2 Komputer pada Bidang Pemasaran ... 65

Tabel 3.2 Komputer pada Bidang Pelayanan ... 66

Tabel 3.2 Komputer pada Bidang JPK ... 66


(10)

ABSTRAK

Wahyu Pramana Jati (2009), Peranan Sistem Informasi Manajemen Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Pada PT. Jamsostek Cabang Belawan Medan, Syafrizal Helmi Situmorang,SE,M.Si selaku dosen pembimbing, Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe,SE,M.Si selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Dr. Arlina Nurbaity Lubis,SE,MBA selaku dosen penguji I dan Dr. Beby Karina Fawzeea,SE,MM selaku dosen penguji II.

Suatu perusahaan yang ingin tumbuh dan berkembang selalu berupaya meningkatkan produktivitas didalam sistem organisasi tersebut, termasuk sistem manajemen, sistem fungsional dan sistem operasional. Pengertian produktivitas dalam konsep keorganisasian pada umumnya adalah rasio antara masukan (input) terhadap keluaran (output) yang terdiri dari dua dimensi yaitu efisiensi dan efektivitas. Sistem informasi manajemen (SIM) sebagai suatu sistem yang berfungsi mengelola dan menyediakan informasi bagi manajemen mengalami perkembangan yang pesat seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan implementasinya di dalam sistem informasi manajemen. Implementasi teknologi informasi ini memberikan dampak positif terhadap sebuah SIM sehingga SIM sebagai sistem yang terdiri dari sumber daya fisik (perangkat dan manusia) dan konseptual (informasi) mampu meningkatkan produktivitas kerja.

Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Deskriptif yaitu metode pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian, dengan analisis data deskriptif deduktif yaitu analisis data yang dilakukan dengan cara menentukan data, mengumpulkan data dan mengintrepetasikan data sehingga dapat memberikan gambaran masalah yang dihadapi dan mengambil kesimpulan-kesimpulan didasarkan pada hal-hal umum untuk dapat menghasilkan kesimpulan-kesimpulan khusus. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah terdiri dari penelitian lapangan melalui pengamatan dan wawancara, serta Penelitian Perpustakaan dan Dokumentasi.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti berkesimpulan bahwa SIM dewasa ini tidak terlepas dari penggunaan teknologi informasi, minimal menggunakan komputer sebagai basisnya. Dengan teknologi informasi yang tepat atau sesuai dengan kebutuhan di dalam sebuah SIM, produktivitas manajerial perusahaan akan meningkat karena mendapatkan informasi yang cepat, andal, dan teliti serta produktivitas pekerjaan perkantoran juga mengalami peningkatan melalui otomatisasi kantor sebagai bagian dari penerapan teknologi informasi tersebut.

Kata kunci: Produktivitas, Sistem Informasi Manajemen, Teknologi Informasi


(11)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Globalisasi dan perubahan ekonomi dari ekonomi industri ke ekonomi berbasis informasi telah menunutut manajemen dunia usaha untuk dapat beroperasi lebih efektif, efisien, terkendali dengan mengedepankan keunggulan bersaing baik tingkat lokal maupun global melalui peningkatan kualitas sumberdaya manusia, barang dan jasa yang dihasilkan serta pemanfaatan teknologi informasi yang efektif dengan salah satu tujuan, yaitu untuk dapat tumbuh dan berkembang.

Suatu perusahaan yang ingin tumbuh dan berkembang selalu berupaya meningkatkan produktivitas kerja didalam sistem organisasi tersebut, termasuk sistem manajemen, sistem fungsional dan sistem operasional. Pengertian produktivitas dalam konsep keorganisasian pada umumnya adalah rasio antara masukan (input) terhadap keluaran (output). Produktivitas menurut Sulistiani dan Rosidah (2003:199) adalah menyangkut masalah hasil akhir, yakni seberapa besar hasil akhir yang diperoleh didalam proses produksi, dalam hal ini adalah efisiensi dan efektivitas. Sofo (2003 : 206) mengemukakan Fokus dari produktivitas bukan pada input tetapi pada proses meningkatnya output untuk input yang sama atau lebih sedikit.

Perusahaan di dalam melakukan kegiatan proses produksi nya di dukung oleh lancar nya alur informasi antar bagian-bagian yang bekerja sama sebagai suatu sistem dalam mencapai tujuan utama perusahaan yaitu keuntungan, pertumbuhan dan bertahan hidup (profit, growth and survive). Selain sebagai


(12)

pendukung kegiatan proses produksi, informasi juga merupakan sumber daya yang penting secara strategis karena dapat di gunakan sebagai bahan pemikiran dan bahan pertimbangan untuk perencanaan yang akan datang. Informasi yang di kelola secara baik dapat memudahkan manajer dalam mengambil keputusan-keputusan strategis yang lebih cepat dan efektif. Oleh karena itu informasi didalam perusahaan harus di kelola secara baik dan sistematis sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas di dalam kegiatan operasional dan manajerial yang berarti terjadi peningkatan produktivitas kerja.

Banyaknya data informasi dari lingkungan perusahaan baik dari dalam maupun dari luar perusahaan menyebabkan penumpukan data informasi, hal ini dapat diatasi dengan pembuatan sistem untuk mengelola data-data tersebut. Sistem yang dibuat ini biasanya di sebut dengan sistem informasi manajemen (SIM). Sistem informasi menurut Laudon (2005:8) adalah kumpulan dari komponen-komponen yang saling berhubungan antara komponen yang satu dengan komponen yang lainnya, dimana kumpulan tersebut digunakan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi-informasi untuk mendukung dalam pengambilan keputusan dan pengendalian didalam sebuah organisasi. Sedangkan SIM menurut Laudon (2005 : 20) adalah studi mengenai sistem informasi yang fokus pada penggunaan sistem informasi dalam bisnis dan manajemen.

Penggunaan teknologi didalam sebuah sistem informasi dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas dari informasi yang dihasilkan, sehingga sebuah sistem informasi di jaman sekarang ini tidak terlepas dari penggunaan teknologi informasi khususnya komputer. Tersedianya teknologi pengolahan data


(13)

dengan komputer yang relatif murah sekarang dan dimasa depan menyebabkan penggunaan komputer untuk menunjang sistem informasi tidak dapat dihindarkan lagi. Kenyataannya tidaklah mungkin SIM yang kompleks dapat berfungsi tanpa melibatkan elemen non-komputer dan elemen komputer.

Berdasarkan dari pemikiran tersebut maka PT. JAMSOSTEK sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa (khususnya untuk penanganan Auransi Sosial Tenaga Kerja di Indonesia diluar dari Pegawai Negeri dan ABRI), yang senantiasa dituntut oleh peserta baik perusahaan maupun tenaga kerja yang sudah menjadi peserta program Jamsostek serta pihak pemegang saham, untuk senantiasa dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada peserta dengan manfaat yang prima secara cepat saji, tepat fungsi dan didasari informasi dari kualitas data yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Menggunakan sistem informasi manajemen berbasis teknologi informasi untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan di dalam memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah dan mitra kerja nya.

Kantor PT. JAMSOSTEK Cabang Belawan Medan dapat dikatakan tergolong baru, karena baru didirikan pada tahun 1999. Sejak didirikan cabang ini telah menggunakan sistem informasi manajemen berbasis komputer di dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Namun penggunaan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan masih tergolong sederhana dengan peralatan yang sederharna pula, tetapi selama penggunaan sistem dan peralatan yang sederhana terlihat adanya peningkatan efisiensi dan efektivitas kerja karyawan. Hal ini dikarenakan setiap pekerjaan dan kegiatan yang dilakukan secara komputerisasi akan selesai lebih cepat dan akurat. sehingga penggunaan sistem


(14)

informasi berbasis teknologi komputer akan lebih menguntungkan dibandingkan dengan tenaga manual/tradisional (seperti pembuatan dokumen dengan mesin tik).

Penyempurnaan sistem informasi manajemen pada PT. Jamsostek Cabang Belawan Medan terus dilakukan setiap tahunnya, mulai dari mengganti perangkat komputer menjadi yang lebih canggih, hingga penambahan perangkat output dan jaringan. Pada tahun 2003 Jamsostek pusat mulai mengembangkan On-line System (sistem on-line) sekaligus sentralisasi (pemusatan) database sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan harapan peningkatan mutu dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada pesertanya. Pada tahun 2008 sistem ini sudah diterapkan dan berjalan pada cabang jamsostek di seluruh nusantara.

Sistem on-line dan database sentral memberikan keuntungan dari segi pelayanan kepada nasabah PT. Jamsostek yang dapat diberikan dimana saja dengan cepat, begitu pula kebutuhan informasi manajemen dapat disajikan dengan tepat, cepat, akurat dan terintegrasi.

Penerapan sistem on-line dan database sentral pada kantor PT.JAMSOSTEK Cabang Belawan Medan tidak terlepas dari masalah teknis. Yaitu kurangnya kemampuan jaringan VSAT 1 dan bandwidth 2 server pusat dalam menerima input dan memberi output ke semua cabang jamsostek se nusantara yang mengakses secara bersamaan, khususnya pada saat jam sibuk (jam 9.00-12.00) di minggu pertama awal bulan dimana kegiatan input data iuran nasabah sedang meningkat. Kurang nya kemampuan jaringan ini mengakibatkan terjadinya keterlambatan di dalam proses pelayanan terhadap nasabah, dan keterlambatan dalam proses pelaporan keuangan kepada Kepala Cabang sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan dan pengawasan kinerja.


(15)

Oleh karena itu dapat dikatakan jika sistem informasi yang digunakan perusahaan belum terintegrasi dengan baik, maka dapat mempersulit setiap bagian untuk mendapat informasi yang tepat dan real-time dari sistem tersebut. Alih-alih meningkatkan produktivitas, teknologi informasi yang diterapkan dalam sistem informasi manajemen dapat menjadi investasi yang sia-sia karena tidak terintegrasi dengan baik.

Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Peranan Sistem Informasi Manajemen Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Pada PT.JAMSOSTEK Cabang Belawan Medan”.

B. Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana proses Sistem Informasi Manajemen bekerja pada PT. JAMSOSTEK Cabang Belawan Medan?

2. Bagaimana peranan Sistem Informasi Manajemen yang diterapkan PT. JAMSOSTEK Cabang Belawan Medan dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawannya?


(16)

C. Kerangka Konseptual

Salah satu tujuan perusahaan adalah untuk dapat tumbuh dan berkembang, untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan harus dapat meningkatkan produktivitas nya untuk melayani konsumen dengan baik sehingga konsumen akan menjadi loyal terhadap perusahaan. Untuk memperoleh kepercayaan konsumen perusahaan harus dapat menyelesaikan segala kerjaan dan masalah dengan cepat, akurat dan tepat waktu, oleh karena itu perusahaan membutuhkan sebuah sistem agar semua fungsi-fungsi yang terdapat dalam organisasi perusahaan dapat berjalan dengan baik.

Banyaknya data informasi dari lingkungan perusahaan baik dari dalam maupun dari luar perusahaan menyebabkan penumpukan data informasi, hal ini dapat diatasi dengan pembuatan sistem untuk mengelola data-data tersebut. Sistem yang dibuat ini biasanya di sebut sistem informasi manajemen (SIM). Sistem informasi menurut Laudon (2005:8) adalah kumpulan dari komponen-komponen yang saling berhubungan antara komponen-komponen yang satu dengan komponen yang lainnya, dimana kumpulan tersebut digunakan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi-informasi untuk mendukung dalam pengambilan keputusan dan pengendalian didalam sebuah organisasi. Sedangkan SIM menurut Laudon (2005 : 20) adalah studi mengenai sistem informasi yang fokus pada penggunaan sistem informasi dalam bisnis dan manajemen.

Selama ini sistem informasi manajemen selalu di identikkan dengan sistem informasi manajemen yang menggunakan komputer, hal ini sesuai dengan definisi Sistem Informasi Manajemen menurut McLeod (2007:11), adalah suatu sistem


(17)

berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa.

Menurut O’Brien (2006:35) dalam menerima sumber data-data sebagai input dan memprosesnya menjadi produk informasi sebagai outputnya, sistem informasi memerlukan beberapa komponen-komponen untuk mencapainya. Komponen-komponen tersebut adalah sumber daya manusia, sumber daya hardware (perangkat keras), sumber daya software (perangkat lunak), Sumber daya data, dan sumber daya jaringan.

Gambar 1.1 Model sistem informasi

Sumber Daya Jaringan

Media Komunikasi dan dukungan Jaringan

Aktivitas

Pengendalian Kinerja Sistem

Input

Sumber

Daya

Data

Output

Produk

Informasi

Pemrosesa n Data ke dalam Informasi


(18)

Sumber: O’Brien (2006:34)

Secara umum produktivitas diartikan atau dirumuskan sebagai perbandingan antara keluaran (output) dengan pemasukan (input), sedangkan menurut Sulistiani dan Rosidah (2003:199) mengemukakan bahwa produktivitas adalah Menyangkut masalah hasil akhir, yakni seberapa besar hasil akhir yang diperoleh didalam proses produksi, dalam hal ini adalah efisiensi dan efektivitas. Sedangkan menurut Hasibuan (2003:126) produktivitas adalah Perbandingan antara output (hasil) dengan input (masukan). Jika produktivitas naik ini hanya dimungkinkan oleh adanya peningkatan efesiensi (waktu, bahan, tenaga) dan sistem kerja, teknik produksi dan adanya peningkatan keterampilan dari tenaga kerjanya.

Dari beberapa pendapat tersebut diatas, dapat di tarik kesimpulan bahwa produktivitas memiliki dua dimensi, pertama efektivitas yang mengarah kepada pencapaian untuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas dan kuantitas. Kedua yaitu efesiensi yang berkaitan dengan upaya membandingakan input dengan realisasi penggunaanya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan dengan menggunakan sumberdaya yang minimum.

Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat dewasa ini dan implementasinya di dalam sebuah SIM, membuat SIM pada zaman sekarang ini sudah mampu mengelola, menghubungkan dan menyediakan informasi yang lebih baik dari segi kuantitas maupun kualitas untuk mendukung kelancaran kegiatan manajemen di bandingkan pengelolaan informasi secara manual, serta dengan rasio biaya dan manfaat (price and benefit) yang lebih sesuai. Bahkan SIM dengan teknologi yang tepat khususnya komputer, mampu memberikan dukungan tidak


(19)

hanya pada sisi manajerial namun juga operasional perusahaan. Sehingga dapat di abil kesimpulan bahwa produktivitas yang terdiri dari dua unsur efisiensi dan efektivitas akan meningkat dengan penggunaan SIM yang tepat.

Sutabri (2005:107) mengemukakan bahwa penerapan sistem komputerisasi di dalam SIM akan memberi pengaruh yang besar terhadap efisiensi dan efektivitas. Schermerhorn, Jr. (2001:192) mengemukakan hal yang serupa yaitu teknologi Informasi berbasis komputer mampu meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja. Begitu juga menurut Indrayani dan Humdiana (2009:95) mengemukakan bahwa produktivitas dengan sistem informasi komputer meningkatkan efektivitas.

Berdasarkan teori pendukung tersebut, kerangka konseptual pada penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1.2 Kerangka konseptual

Sumber : O’Brien(2006), Sutabri(2005), Schermon(2001), Indrayani dan Humdiana(2009), Sulistiani dan Rosidah (2003) diolah.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Sumber

Daya

H

d

Sumber daya manusia Efisiensi

Produktivitas Kerja

Sistem Informasi Manajemen (X)

Sumber daya


(20)

1. Tujuan penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh penulis dalam melakukan penelitian adalah untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan yang telah diidentifikasikan sebelumnya yaitu:

a) Untuk mengetahui dan menganalisis bagai mana proses Sistem Informasi Manajemen bekerja pada PT. JAMSOSTEK Cabang Belawan Medan. b) Untuk mengetahui dan menganalisis sejauh mana peranan Sistem

Informasi Manajemen yang diterapkan PT. JAMSOSTEK Cabang Belawan Medan dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawannya. 2. Manfaat Penelitian

a) Bagi Perusahaan

Dapat memberikan saran dan masukan yang bermanfaat mengenai penggunaan sistem informasi manajemen Berbasis komputer yang baik untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

b) Bagi Penulis

Memperluas wawasan dan pengetahuan penulis mengenai sistem informasi manajemen berbasis komputer dan produktivitas kerja khususnya mengenai penerapannya di dalam perusahaan.

c) Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi dalam melakukan penelitian dengan objek ataupun masalah yang sama dimasa yang akan datang, maupun untuk penelitian lanjutan.


(21)

E. Metode Penelitian

Dalam menyusun skripsi ini penulis menggunakan metode Deskriptif. yaitu pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian.

1. Batasan Operasional

Batasan operasional dari penelitian ini adalah:

a. Sistem Informasi Manajemen pada PT.JAMSOSTEK Cabang Belawan Medan.

b. Produktivitas Kerja pada PT.JAMSOSTEK Cabang Belawan Medan.

2. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti, yang terdiri dari:

a. Sistem Informasi Manajemen pada pada PT.JAMSOSTEK Cabang Belawan.

Sistem informasi menurut Laudon (2005:8) adalah kumpulan dari komponen-komponen yang saling berhubungan antara komponen yang satu dengan komponen yang lainnya, dimana kumpulan tersebut digunakan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi-informasi untuk mendukung dalam pengambilan keputusan dan pengendalian didalam sebuah organisasi. Sedangkan sistem informasi manajemen (SIM) menurut Laudon (2005 : 20) adalah studi mengenai sistem informasi yang fokus pada penggunaan sistem informasi dalam bisnis dan manajemen.


(22)

Menurut O’brien (2006 : 39) Suatu sistem informasi manajemen terdiri dari sumber daya manusia, sumber daya hardware (perangkat keras), sumber daya software (perangkat lunak), Sumber daya data, dan sumber daya jaringan.

b. Produktivitas Kerja pada PT.JAMSOSTEK Cabang Belawan.

Menurut Sulistiani dan Rosidah (2003:199) mengemukakan bahwa produktivitas adalah Menyangkut masalah hasil akhir, yakni seberapa besar hasil akhir yang diperoleh didalam proses produksi, dalam hal ini adalah efisiensi dan efektivitas. Sedangkan menurut Hasibuan (2003:126) produktivitas adalah Perbandingan antara output (hasil) dengan input (masukan). Jika produktivitas naik ini hanya dimungkinkan oleh adanya peningkatan efesiensi (waktu, bahan, tenaga) dan sistem kerja, teknik produksi dan adanya peningkatan keterampilan dari tenaga kerjanya.

Produktivitas memiliki dua dimensi, pertama efektivitas yang mengarah kepada pencapaian untuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas dan kuantitas. Kedua yaitu efesiensi yang berkaitan dengan upaya membandingakan input dengan realisasi penggunaanya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan dengan menggunakan sumberdaya yang minimum.


(23)

Tabel 1.1

Definisi Operasional Variabel

Variabel Sub Varibel Definisi

Sistem Informasi Manajemen pada PT.JAMSOSTEK Cabang Belawan

(X)

Studi mengenai sistem informasi yang fokus pada penggunaan sistem informasi dalam bisnis dan manajemen.

Sumber Daya

Manusia

Meliputi:

1. Pemakai akhir

Adalah orang-orang yang menggunakan sistem informasi atau informasi yang dihasilkan sistem tersebut

2. Pakar SI

Adalah orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi 

Sumber Daya

Hardware

Meliputi semua peralatan dan bahan fisik yang digunakan dalam pemrosesan informasi.

1. Sistem komputer

Yang terdiri dari unit pemrosesan mikro, danberbagai periferal yang saling berhubungan. 2. Periferal komputer

Yang berupa peralatan seperti keyboard atau mouse elektronik untuk input dan perintah, layar video, atau printer untuk output informasi, dan disk magnetis atau optikal untuk menyimpan sumber daya data 

Sumber Daya

Software

Meliputi semua rangkaian perintah pemrosesan informasi. Terdiri dari:

1. Software sistem

Yang mengendalikan serta mendukung operasi sitem komputer

2. Software aplikasi

Yang memprogram pemrosesan langsung bagi penggunaan tertentu komputer oleh pemakai akhir

Sumber Daya

Data

Data dapat berupa banyak bentuk, termasuk data alfanumerik tradisional, yang terdiri dari angka dan huruf serta karakter lainnya yang menjelaskan transaksi bisnis dan kegiatan serta entitas lainnya.


(24)

Sumber Daya Jaringan

Meliputi:

1. Media komunikasi

Contoh nya meliputi kabel twisted-pair, kabel tembaga, dan kabel optic fiber, serta teknologi gelombang micro, selular, dan satelit yang nirkabel.

2. Dukungan jaringan

Contoh nya meliputi pemroses komunikasi seperti modem dan prosesor antarjaringan, serta sofware pengendali, seperti software sistem operasi jaringan dan penjelajah internet.  Produktivitas

Kerja pada PT.JAMSOSTEK

Cabang Belawan (Y)

Menyangkut masalah hasil akhir, yakni seberapa besar hasil akhir yang diperoleh didalam proses produksi, dalam hal ini adalah efisiensi dan efektivitas.

Efisiensi berkaitan dengan upaya membandingakan input dengan realisasi penggunaanya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan dengan menggunakan sumberdaya yang minimum.

Efektivitas mengarah kepada pencapaian untuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas dan kuantitas.

Sumber: Diolah dari buku Laudon(2005), O’brien(2006), Sulistiani dan Rosidah (2003)

3. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kantor PT.JAMSOSTEK (PERSERO) Cabang Belawan yang beralamat di Jl. K.L. Yos Sudarso No 101 Medan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni – September 2009.

4. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data yakni : a. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan observasi langsung terhadap aktivitas objek yang diteliti, yaitu jalannya pekerjaan, dokumen-dokumen yang digunakan, arus dokumentasi, sistem pencatatan


(25)

dalam prosedur operasional PT. Jamsostek Cabang Belawan Medan dan wawancara kepada karyawan PT.JAMSOSTEK (PERSERO) Cabang Belawan Medan khususnya bagian teknologi informasi.

b. Data Sekunder

Data Sekunder merupakan data yang berisikan informasi dan teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian yang dilakukan. Peneliti mendapat data sekunder melalui buku -buku, jurnal, majalah, dan internet.

5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data-data yang dibutuhkan penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data. Teknik yang digunakan untuk memperoleh data meliputi:

a. Penelitian lapangan (Field Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara peninjauan lapangan terhadap objek yang diteliti dan melakukan wawancara langsung kepada petugas yang bersangkutan.

Penelitian lapangan ini dilakukan dengan dua cara yaitu: 1) Pengamatan

Yaitu pengumpulan data dengan mengambil secara langsung melalui pengamatan terhadap aktivitas objek yang diteliti, yaitu jalannya pekerjaan, dokumen-dokumen yang digunakan, arus dokumentasi, sistem pencatatan dalam prosedur operasional PT. Jamsostek Cabang Belawan Medan.


(26)

2) Wawancara

Yaitu pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab langsung kepada terhadap pihak-pihak dalam perusahaan yang terkait dengan objek penelitian ini terutama staff, manajer, atau pihak yang mampu memberikan jawaban yang relevan, untuk mendapatkan penjelasan-penjelasan terhadap data-data yang diperoleh maupun kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan terkait dengan objek penelitian ini.

b. Penelitian Perpustakaan dan Dokumentasi (Library and Documenter Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan melalui studi kepustakaan dan dokumen-dokumen yang diperoleh di lokasi penelitian yang berhubungan dengan penelitian.

6. Metode Analisis Data a. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif adalah metode penganalisaan yang dilakukan dengan cara menentukan data, mengumpulkan data dan mengintrepetasikan data sehingga dapat memberikan gambaran masalah yang dihadapi.

b. Metode Analisis Deduktif

Metode analisis deduktif adalah metode penganalisaan yang digunakan dalam mengambil kesimpulan-kesimpulan didasarkan pada hal-hal umum untuk dapat menghasilkan kesimpulan-kesimpulan khusus.


(27)

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Berdasarkan penelitian Fajrin (2008) berjudul “Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Golden Gate Mandiri” penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui sejauh mana peranan Sistem Informasi Majemen (SIM) berbasis komputer yang diterapkan PT Golden Gate Mandiri dalam meningkatkan kinerja karyawannya. Alat analisis yang di gunakan untuk variabel sistem informasi terdiri dari pengumpulan data, input, pengolahan data, output, penyimpanan data, dan distribusi. Sedangkan untuk variabel kinerja terdiri dari mutu kerja, kuantitas, kesungguhan, dan sikap. Sampel yang di gunakan adalah karyawan PT Golden Gate Mandiri yang berhubungan langsung dengan penggunaan komputer dalam kaitannya dengan peningkatan kinerja karyawan tersebut, yaitu berjumlah 20 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi manajemen berbasis komputer memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, terlihat dari perhitungan korelasi Rank Spearman sebesar 0.73 (memiliki hubungan positif yang kuat) dan hasil t hitung (4.533) > t tabel (2.552). Berdasarkan perhitungan Koefisien Determinasi (kd), maka diperoleh kd sebesar 53.29%. Ini berarti bahwa kinerja karyawan di PT GGM dipengaruhi sebesar 53.29% oleh Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis komputer yang diterapkan PT GGM, sedangkan sisanya 46.71% dipengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak diukur.


(28)

Hasil penelitian Hamjah (2006) berjudul “Penerapan Sistem Komputerisasi Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada PUSLITBANG Geologi Bandung”. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui seberapa besar peranan penerapan sistem komputerisasi terhadap efektivitas kerja karyawan pada Puslitbang Geologi. Alat analisis yang digunakan untuk variabel sistem komputerisasi terdiri dari sumberdaya sistem, pemrosesan, penyimpanan, dan komunikasi. Sedangkan untuk vaiabel efektivitas kerja terdiri dari volume pekerjaan, akurasi hasil pengolahan, informasi tepat waktu, dan peningkatan biaya. Sampel yang di gunakan adalah karyawan pada PUSLITBANG Geologi Bandung sebanyak 69 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem komputerisasi berpengaruh positif dan rendah terhadap efektivitas kerja, terlihat dari analisis koefisien korelasi r = 0,27 dan hasil t hitung (2,3112) > t tabel (1,6749). Berdasarkan hasil perhitungan Koefisien Determinasi (kd), maka di peroleh kd = 7,29% yang artinya bahwa faktor sistem komputerisasi berperan dalam meningkatkan efektivitas kerja karyawan sebesar 7,29%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.

B. Sistem Informasi

1. Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi menurut Laudon (2005:9) adalah kumpulan dari komponen-komponen yang saling berhubungan antara komponen yang satu dengan komponen yang lainnya, dimana kumpulan tersebut digunakan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi-informasi untuk mendukung dalam pengambilan keputusan dan pengendalian


(29)

didalam sebuah organisasi. Sedangkan menurut Jogiyanto (2003 : 33) sistem informasi adalah suatu sistem yang tujuannya menghasilkan informasi. Menurut sutabri (2005 : 42) sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2. Jenis-jenis Sistem Informasi

Secara konsep, aplikasi sistem informasi yang diimplementasikan dalam dunia bisnis saat ini dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara. Contohnya, beberapa jenis sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai sistem informasi operasi atau manajemen.

Gambar 2.1 Klasifikasi Operasi dan Manajemen Sistem Informasi

Sumber : O’Brien (2006 : 16)

Sumber daya ft Efektivitas Sumber daya data Sumber daya j i Kerja Sama Tim dan Kelompok Dukungan untuk pengambilan Keputusan Dukungan Untuk Operasi Bisnis Pemrosesan Transaksi Bisnis Sistem Kerja Sama Perusahaan Sistem Pengendalian Proses Sistem Pemrosesan Transaksi Sistem Pendukung Manajemen Sistem Informasi Dukungan Untuk Operasi Bisnis Sistem Pendukung Operasi Pelaporan yang Telah Ditentukan Pendukung Keputusan yang Interaktif


(30)

a. Sistem Pendukung Operasi

Sistem informasi selalu dibutuhkan untuk memproses data yang dihasilkan oleh, dan digunakan dalam operasi bisnis. Sistem pendukung operasi semacam ini menghasilkan berbagai produk informasi yang paling dapat digunakan oleh para manajer. Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan bisnis adalah untuk secara efisien memproses transaksi bisnis, mengendalikan proses industrial, mendukung komunikasi dan kerjasama perusahaan.

b. Sistem Pendukung Manajemen

Ketika aplikasi sistem informasi berfokus pada penyediaan informasi dan dukungan untuk pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer, aplikasi sistem tersebut akan disebut sebagai sistem pendukung manajemen. Memberikan informasi dan dukungan untuk pengambilan keputusan semua jenis manajer serta praktisi bisnis adalah tugas yang rumit. Berdasarkan konsep, beberapa jenis utama sistem informasi mendukung berbagai tanggung jawab pengambilan keputusan : 1) sistem informasi manajemen, 2) sistem pendukung keputusan, dan 3) sistem informasi eksekutif.

3. Komponen – Komponen Sistem Informasi

Dalam menerima sumber data-data sebagai input dan memprosesnya menjadi produk informasi sebagai outputnya, sistem informasi memerlukan beberapa komponen-komponen untuk mencapainya. Komponen-komponen tersebut adalah sumber daya manusia, sumber daya hardware (perangkat keras), sumber daya software (perangkat lunak), Sumber daya data, dan sumber daya jaringan.


(31)

Gambar 2.2 Model sistem informasi

Sumber: O’Brien (2006:34)

a. Sumber Daya Manusia

Manusia dibutuhkan untuk pengoperasian semua sistem informasi. Sumber daya manusia ini meliputi:

1) Pemakai akhir (juga disebut sebagai pemakai atau klien)

Adalah orang-orang yang menggunakan sistem informasi aatu informasi yang dihasilkan sistem tersebut. Mereka dapat berupa pelanggan, tenaga penjualan, teknisi, staf administrasi, akuntan, atau manajer.

Informasi yang Dibentuk untuk Para Eksekutif Sistem

Informasi Manajemen

Sumber Daya Manus

Sumber Daya

Sumber Daya Data

Dasar data dan Pengetahuan

Aktivitas Sistem

Media


(32)

2) Pakar Sistem Informasi (SI)

Adalah oang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi. Mereka meliputi analis sistem, pembuat software, operator sistem, dan personel tingkat manajerial, teknisi dan staf administrasi SI lainnya. Singkatnya , analis sistem mendesain sistem informasi berdasarkan pada kebutuhan informasi dari pemakai akhir, pembuat sofware membuat program komputer berdasarkan pada spesifikasi analis sistem, dan operator sistem membantu mengawasi serta mengoperasikan sistem komputer dan jaringan yang besar.

b. Sumber Daya Hardware 1) Sistem komputer

Menurut Sutabri (2005:106), Komputer adalah Sebuah alat elektronik yang dapat menerima data input, mengolah data tersebut, memberikan informasi dari hasil pengolahan data tersebut dengan menggunakan suatu program yang tersimpan di memori komputer, dan dapat menyimpan program dan hasil pengolahannya serta bekerja secara otomatis.

Jenis-jenis sistem komputer dapat dikategorikan dalam 3 bagian yaitu: a) Sistem mikro komputer

b) Sistem skala menengah c) Sistem mainframe

2) Periferal komputer


(33)

Menurut Herlambang dan Tanuwijaya (2005:5), alat input atau masukan adalah alat yang berfungsi untuk menerima masukan berupa data, baik berupa numerik, karakter, string maupun gambar. Alat masukan yang umum adalah suatu papan ketik (keyboard) untuk memasukan data atau perintah. Alat masukan lain adalah disket, pita magnetik, kartu berlubang, "optical scanners" seperti yang digunakan untuk membaca kode produk di pasar swalayan, "mouse", dan alat pengenal suara.

b) Alat Keluaran (Output)

Perangkat keluaran atau alat output menurut Susanto (2005:62) adalah merupakan peralatan-peralatan yang digunakan untuk mengeluarkan informasi hasil pengolahan data.

Alat output bisa diartikan sebagai peralatan yang berfungsi untuk mengeluarkan hasil pemprosesan ataupun pengolahan data yang berasal dari CPU kedalam suatu media yang dapat dibaca oleh manusia ataupun dapat digunakan untuk penyimpanan data basil proses.

Output yang dihasilkan dari pengolahan data dapat digolongkan ke dalam tiga macam bentuk, sebagai berikut

(1) Tulisan (huruf, kata, angka, karakter khusus, dan simbol-simbol lain) (2) Image (bentuk grafik atau gambar)

(3) Suara (bentuk musik atau rekaman suara)

Beberapa alat output yang biasa digunakan adalah Layar peraga(monitor), Pencetak(printer) Plot grafik, Alat keluaran suara(speaker).


(34)

Menurut Supriyanto (2005:71) Perangkat penyimpanan (memory device) atau sering disebut (memory) saja merupakan perangkat yang digunakan untuk melakukan penyimpanan data dalam komputer.

Dalam hal ini media penyimpanan dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu internal storage dan external storage. Internal storage terdiri Random Access Memory (RAM) dan Read Only Memory (ROM) yang berada dalam CPU.

External Storage atau External Memory merupakan suatu tempat atau sarana yang berada diluar CPU yang bisa digunakan komputer untuk menyimpan data ataupun program. Saat ini terdapat banyak jenis External Memory, antara lain floopy disk, harddisk, USB flash, CD ROM/RW dan lainnya.

c. Sumber Daya Software

Menurut Supriyanto (2005:84), Software merupakan kumpulan dari program-program yang digunakan untuk menjalankan komputer. Sedangkan menurut Laudon (2005:270), software adalah Program perangkat lunak merupakan suatu rangkaian pernyataan atau instruksi kepada komputer.

Menurut O'brien (2006;193), secara umum software komputer terdiri dari dua jenis program utama yaitu software aplikasi dan software sistem.

1) Software Aplikasi

Menurut O'brien (2006:193) Software aplikasi meliputi berbagai jenis program yang dapat dipisahkan ke dalam kategori umum dan khusus. Program aplikasi umum melakukan pekerjaan umum pemprosesan informasi bagi pemakai akhir. Contohnya adalah word processing, spreadsheet elektronik, dan program


(35)

gratis presentasi. Program aplikasi khusus menyelesaikan tugas pemprosesan informasi yang mendukung fungsi atau proses bisnis tertentu, aplikasi sains atau teknik tertentu, dan aplikasi komputer lainnya ditengah masyarakat. Sedangkan menurut Amsyah (2005:192), Perangkat lunak aplikasi dapat menangani berbagai aplikasi bisnis dan biayanya lebih murah dibandingkan dengan program komputer yang dibuat oleh perusahaan sendiri.

2) Software Sistem

Software sistem yang mengendalikan dan mendukung operasi dari sistem komputer ketika komputer menjalankan berbagai tugas pemprosesan informasi. software sistem dapat dibagi kembali menjadi dua kategori utama yaitu program manajemen sistem dan program pengembangan sistem.

a) Program Manajemen Sistem

Program-program yang mengelola hardware, software, jaringan dan sumber daya data dari sistem komputer selama pengoperasian berbagai pekerjaan pemprosesan informasi dari para pemakai. Contoh dari program manajemen yang penting adalah sistem operasi, program manajemen jaringan, sistem manajemen database, dan utilitas sistem. b) Program Pengembangan Sistem

Program-program yang membantu para pemakai untuk mengembangkan program dan prosedur sistem informasi serta yang mempersiapkan program bagi para pemakai untuk pemprosesan melalui komputer. Program pengembangan software utama adalah penerjemah dan editor bahasa pemprograman, serta berbagai jenis


(36)

CASE (computer-aided software engineering) dan alat pemprograman lainnya.

d. Sumber Daya Data

Data adalah sumber daya penting organisasi yang perlu dikelola seperti mengelola aset penting dalam bisnis lainnya. Saat ini, perusahaan tidak dapat bertahan hidup atau berhasil tanpa data yang berkualitas mengenai operasi internal dan lingkungan eksternal mereka. Inilah mengapa berbagai organisasi dan para manajer perlu mempraktikkan manajemen sumber daya data, yaitu sebuah aktivitas manajerial yang mengaplikasikan teknologi teknologi sistem informasi seperti manajemen database, gudang data, dan alat manajemen data lainnya dalam tugas untuk mengelola sumber daya data organisasi agar dapat memenuhi kebutuhan informasi pihak-pihak yang berkepentingan dengan bisnis mereka. 1) Jenis-jenis Database

a) Database Operasional

Menyimpan data terinci yang dibutuhkan untuk mendukung proses bisnis dan operasi dari suatu perusahaan. Database operasional juga disebut sebagai subject area database (SADB), database transaksi (transaction database), dan database produksi (production database).

b) Database Terdistribusi

Database terdistribusi ini dapat bertempat dalam server jaringan World Wide Web, di intranet dan ekstranet perusahaan, atau di jaringan perusahaan lain. Database terdistribusi dapat berupa kopi dari dari


(37)

database operasional atau analitis, database hipermedia atau diskusi, atau jenis database lainnya.

c) Database Eksternal

Akases infromasi yang kaya dari database eksternal tersedia secara gratis dari berbagai layanan komersial online, dan dengan atau tanpa biaya dari banyak sumber di World Wide Web. Situs Web memberikan tidak habis-habisnya berbagai jenis halaman yang hyperlink dari dokumen multimedia dalam database hipermedia untuk di akses.

d) Database Hipermedia

Rangkaian dari berbagai halaman multimedia yang saling berhubungan dalam sebuah situs Web adalah database dari berbagai halaman hipermedia yang saling berhubungan.

2) Sistem Manajemen Database

Sistem Manajemen Database (DataBase Management System – DBMS) adalah perangkat lunak yang memungkinkan organisasi untuk mensentralisasi data, mengelolanya secara efisien, dan menyediakan akses data yang disimpan oleh program aplikasi. DBMS bertindak sebagai antarmuka antara program aplikasi dan file data secara fisik. Sewaktu program aplikasi membutuhkan item data , misal pembayaran, maka DBMS menemukan data tersebut di dalam database dan menampilkannya pada program aplikasi.

Sistem manajemen database memiliki tiga komponen: a) Bahasa definisi data


(38)

Adalah komponen dari sistem manajemen database yang mendefinisikan masing-masing elemen data sebagaimana tambapk di dalam database. b) Bahasa manipulasi data

Adalah sebuah bahasa yang terasosiasi dengan sebuah sistem manajemen database yang bisa digunakan oleh pengguna akhir dan programer untuk m emanipulasi data dalam database. Bahasa manipulasi data yang paling banyak digunakan dewasa ini adalah Structured Query Language (SQL). c) Kamus data

Adalah peranti terotomasi atau manual untuk menyimpan dan mengorganisasi informasi mengenai data yang terdapat pada database.

Jenis-jenis Sistem Manajemen Database: a) DBMS Relasional

Model data relasional merepresentasikan semua data dalam database sebagai dua-dimensi sederhana yang disebut relasi. Memperlakukan data seakan-akan tersimpan dalam tabel dua dimensi. Ia bisa menghubungkan data yang tersimpan pada satu tabel ke data dalam tabel lainnya selama dua tabel berbagi elemen data yang sama. Dalam database relasional digunakan tiga operasi dasar untuk mengembangkan sekumpulan data yang berguna, yaitu: select (pilih), join (gabungkan), project (proyeksikan).

b) DBMS Hierarkis dan Jaringan

Model database hierarkis mengorganisasikan data dalam struktur serupa pohon. Sebuah record dibagi lagi ke dalam sub yang disebut segmen yang


(39)

terhubung ke segmen lainnya dalam relasi one-to-many parent-child. Sedangkan model database Jaringan menampilkan relasi many-to-many.

c) Database Berorientasi-Objek

Suatu bentuk pengelolaan data yang menyimpan data dan prosedur sebagai objek yang bisa secara otomatis diambil dan dibagi-pakai. Objek bisa terdiri dari multi media. Walaupun database berorientasi-objek bisa menyimpan lebih banyak jenis data kompleks daripada DBMS relasional, namun ia relatif lebi lambat dibandingkan DBMS relasional dalam memproses transaksi berskala besar. Sistem DBMS relasional-objek hybrid sekarang sudah tersedia sehingga memungkinkan penggabungan DBMS relasional dan DBMS berorientasi-objek.

3) Database dan Web

Website menyimpan informasi sebagai halaman-halaman yang saling terkoneksi yang berisi teks, suara, video, dan grafis dengan menggunakan database hypermedia.

e. Sumber Daya Jaringan 1) Jaringan Komputer

Menurut Amsyah (2005 : 387), Jaringan komputer merupakan gabungan dari dua atau beberapa komputer dan secara bersama dapat berbagi dalam melakukan penyimpanan dan pengolahan informasi. Sedangkan menurut O'brien (2006 : 254) mengatakan bahwa jaringan komputer adalah Beberapa komputer


(40)

yang membentuk jaringan dan bekerja menggunakan internet, Web, intranet, dan ekstranet sehingga membentuk jaringan pelanggan, pemasok, dan pihak-pihak terkait lainnya. Ketika komputer-komputer dijaringkan, dua industri komputasi dan komunikasi menyatu, melalui jaringan kita dapat berbagi informasi dengan pelanggan, pernasok, dan cabang-cabang perusahaan di tempat yang berbeda.

2) Internet

Menurut Laudon(2005 : 404), Internet adalah jaringan internasional dari jaringan yang berisi kumpulan ribuan jaringan pribadi atau publik. O'brien (2006 : 261), mengatakan bahwa Internet telah menjadi jaringan yang terbesar dan terpenting dari jaringan saat ini, dan telah berevolusi menjadi jalan tol infomasi (Inforamation superhighway) global.

3) Intranet

Menurut O'brien (2006 : 265), Intranet adalah jaringan di dalam organisasi yang menggunakan teknologi internet (seperti server dan browser Web, protokol jaringan TCP/IP, data base dan publikasi dokumen hipermedia HTML, dan lain-lain) untuk menyediakan lingkungan yang mirip dengan internet di dalam perusahaan untuk memungkinkan saling berbagai informasi, komunikasi, kerja sama, dan dukungan bagi proses bisnis.

4) Ekstranet

Menurut O'brien (2006 : 268), Ekstranet adalah hubungan jaringan yang menggunakan teknologi intenet untuk saling menghubungkan intranet suatu bisnis dengan intranet pelanggannya, pemasok, dan mitra bisnis lainnya


(41)

5) Media Telekomunikasi

O'brien (2006 : 282), mengatakan bahwa terdapat beberapa media telekomunikasi : Saluran telekomunikasi menggunakan berbagai media telekomunikasi. Ini mencakup kabel berpasangan, kabel sudut ganda, dan kabel serat optik, yang semuanya secara fisik menghubungkan alat-alat didalam jaringan. Juga termasuk gelombang pendek teristrial (microwave terrestrial), satelit komunikasi, sistem telepon seluler, serta radio LAN dan paket, yang semuanya menggunakan gelombang mikro dan gelomban radio lainnya. Selain itu, ada juga sistem inframerah, yang menggunakan sinar inframerah untuk mengirim dan menerima data.

Dapat disimpulkan bahwa media telekomunikasi merupakan sebuah media untuk menghubungkan komputer yang satu dengan yang lainnya sehingga kita dapat berbagi informasi antar komputer tersebut.

6) Prosesor Telekomunikasi

Prosesor telekomunikasi seperti modem, multiplekser, switch, dan router melakukan berbagai fungsi dukungan antara komputer dan peralatan lainnya di dalam jarngan telekomunikasi. Menurut O'brien (2006 : 288), berikut adalah beberapa prosesor tersebut:

a) Modem

Modem adalah prosesor telkomunikasi yang paling umum. Modem mengubah sinyal digital dari komputer atau terminal transmisi pada salah satu ujung telekomunikasi menjadi frekuensi analog yang dapat dikirim


(42)

dengan menggunakan saluran telepon biasa. Modem pada ujung lain dari saluran komunikasi mengubah kembali data yang dikirim menjadi bentuk digital di terminal penerima. Proses ini disebut modulasi dan demodulasi, dan kata modem adalah singkatan dari kedua kata tersebut.

b) Multiplekser

Multiplekser (multiplexer) adalah prosesor komunikasi yang memungkinkan saluran komunikasi tunggal untuk melakukan transmisi data secara simultan dari banyak terminal. Hal ini dicapai dengan dua cara. Dalam multipleks divisi frekuensi (frequency division multiplexting-FDM), multiplekser secara efektif membagi saluran berkecepatan tinggi menjadi banyak saluran berkecepatan rendah. Dalam multipleks divisi waktu (time division multiplexing-TDM), multiplekser membagi waktu yang dapat digunakan oleh setiap terminal dalam saluran berkecepatan tinggi menjadi kerangka waktu, atau slot waktu yang sangat pendek. c) Prosesor Berbasis Internet

Jaringan komunikasi yang saling dihubungkan oleh prosesor komunikasi tujuan khusus yang disebut prosesor berbasis internet (internetwork processor), seperti switch, router, hub, dan gateway. Switch adalah prosesor komunikasi yang menghubungkan antar sirkuit telekomunikasi didalam jaringan. Routers adalah prosesor komunikasi yang cerdas yang saling menghubungkan jaringan berdasarkan berbagai peraturan atau protokol, sehingga pesan telekomunikasi dapat dikirim ketujuannya. Hub adalah prosesor komunikasi yang mengubah port.


(43)

7) Software Telekomunikasi

O'brien (2006 : 291), berpendapat bahwa Software adalah komponen utama dari semua jaringan telekomunikasi. Software manajemen jaringan dan telekomunikasi dapat di tempatkan di komputer, sever, mainframe, dan prosesor komunikasi seperti multiplekster dan routers. Program ini digunakan oleh server jaringan dan komputer Iainnya dalam jaringan untuk mengelola jaringan.

C. Sistem Informasi Manajemen (SIM) 1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sebuah sistem informasi yang selain melakukan pengolahan transaksi yang diperlukan oleh suatu organisasi, juga memberi dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi manajemen dan proses pengambilan keputusan. Pada umumnya, apabila orang membicarakan sistem informasi manajemen, yang tergambar adalah suatu sistem yang diciptakan untuk melaksanakan pengolahan data yang akan dimanfaatkan oleh suatu organisasi. Pemanfaatan data di sini dapat berarti penunjang pada tugas-tugas rutin, evaluasi terhadap prestasi organisasi, atau untuk pengambilan keputusan oleh organisasi tersebut. Berikut ini akan dijelaskan mengenai pengertian SIM.

Menurut Raymond McLeod (2007:11) sistem informasi manajemen adalah adalah suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Sedangkan menurut Tata Sutabri (2005:41), SIM merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua


(44)

tingkatan manajemen. Menurut Laudon (2005 : 20) SIM adalah studi mengenai sistem informasi yang fokus pada penggunaan sistem informasi dalam bisnis dan manajemen.

Kesimpulan yang dapat ditarik dari beberapa pengertian SIM di atas adalah SIM merupakan suatu sistem pengolahan data dalam suatu organisasi yang berfungsi menangani proses pengumpulan, pengolahan, dan penyimpanan data yang menyajikan Informasi yang akurat dan tepat waktu bagi para pengguna informasi sebagai pendukung pengambilan keputusan (proses manajerial).

SIM merupakan kumpulan dari sistem-sistem informasi. SIM tergantung dari besar kecilnya organisasi dapat terdiri dari sistem-sistem informasi sebagai berikut :

a. Sistem informasi akuntansi (accounting information system),menyediakan informasi dari transaksi keuangan.

b. Sistem informasi pemasaran (marketing information system), menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.

c. Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information system).

d. Sistem informasi personalia (personnel information systems) e. Sistem informasi distribusi (distribution information systems) f. Sistem informasi pembelian (purchasing information systems) g. Sistem informasi kekayaan (treasury information systems)


(45)

i. Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development information systems)

j. Sistem informasi teknik (engineering information systems)

Semua sistem-sistem informasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah (lower level management), managemen tingkat menengah (middle level management) dan manajemen tingkat atas (top level management). Top level management dengan executive management dapat terdiri dari direktur utama (president), direktur (vise-president) dan eksekutif lainnya di fungsi-fungsi pemasaran, pembelian, teknik, produksi, keuangan dan akuntansi. Sedang middle level management dapat terdiri dari manajer-manajer devisi dan manajer-manajer cabang. Lower level management disebut degan operating management dapat meliputi mandor dan pengawas.

2. Teknologi Informasi Dalam Sistem Informasi Manajemen

Teknologi Informasi merupakan teknologi yang dibangun dengan basis utama teknologi komputer. Komputer telah di gunakan dalam bisnis selama lebih dari lima puluh tahun. Selama masa itulah perubahan-perubahan dramatis pada teknologi perangkat keras dan perangkat lunak terjadi serta bagaimana teknologi tersebut di terapkan untuk memecahkan masalah-masalah dalam dunia bisnis. Perkembangan teknologi komputer yang terus berlanjut membawa implikasi utama teknologi ini pada proses pengolahan data yang berujung pada informasi. Hasil keluaran dari teknologi komputer yang merupakan komponen yang lebih


(46)

berguna dari sekedar tumpukan data, membuat teknologi komputer dan teknologi pendukung proses operasinya mendapat julukan baru, yaitu teknologi informasi.

Teknologi informasi disusun oleh tiga bagian utama teknologi yaitu : a. Teknologi komputer, yang menjadi pendorong utama perkembangan

teknologi informasi

b. Teknologi telekomunikasi, yang menjadi inti proses penyebaran informasi. c. Muatan informasi atau content informasi, yang menjadi faktor pendorong

utama implementasi teknologi informasi.

Pada awalnya penggunaan teknologi dalam dunia bisnis di mulai melalui penggunaan mesin pencatatan (generasi terdahulu dari komputer) yang di kenal dengan sistem pengolahan transaksi yang befungsi mengolah data-data transaksi dalam perusahaan secara lebih cepat dan akurat sehingga dapat di baca dan dimengerti dengan lebih mudah.

Melihat berjalannya sistem pengolahan transaksi, para ahli informasi perusahaan menyadari bahwa kemampuan komputer dalam mengolah dan menghasilkan informasi dapat dimanfaatkan di dalam mendukung kegiatan manajemen, maka mulai di kembangkan sebuah sistem informasi manajemen berbasis teknologi yang secara garis besar terdiri atas 5 komponen, yaitu sumberdaya hardware, sumberdaya software, sumberdaya manusia, sumberdaya data, dan sumberdaya jaringan. Sistem yang terintegrasi ini mampu membuat sebuah SIM menghasilkan informasi yang lebih cepat, akurat, dan handal sehingga proses-proses manajemen berjalan jauh lebih lancar di bandingkan menggunakan SIM dengan cara manual.


(47)

Seiring perkembangan yang terus berjalan dimana teknologi komputer yang di produksi menjadi semakin canggih dan pintar, mulai lah di ciptakan sebuah sistem pendukung pengambilan keputusan (decision support system) yang berfungsi sangat baik di dalam mendukung pengambilan keputusan terprogram (berulang-ulang) dan berfungsi juga di dalam menghasilkan alternatif-alternatif solusi pemecahan masalah untuk pengambilan keputusan tidak tersruktur.

Pada saat sekarang ini teknologi informasi sudah berperan di dalam otomatisasi kantor, yaitu penggunaan alat-alat elektronik (pengolahan kata, e-mail, voice-mail, kalender elektronik, konferensi audio/video, konferensi komputer, dan transmisi faksimili) untuk komunikasi di dalam maupun luar perusahaan. Hal ini meningkatkan produktivitas perorangan khususnya bagi seorang manajer, dimana manajer tidak terbebani lagi dengan tugas-tugas klerik, juga menghilangkan kendala-kendala komunikasi antarmanajer dan pihak-pihak lainnya.

3. Peranan Sistem Informasi Manajemen dalam Perusahaan

Sutanta (2003 : 43) mengemukakan SIM yang baik mampu memberikan dukungan pada proses-proses berikut:

a. Proses Perencanaan

Proses perencanaan akan memerlukan suatu model perencanaan, data masukan, dan manipulasi model utuk menghasilkan keluaran berupa suatu rencana. Secara ringkas, dukungan SIM pada proses perencanaan ditunjukkan pada tabel 3.1 berikut.


(48)

Tabel 3.1

Dukungan SIM pada Proses Perencanaan

Kebutuhan Dukungan Sistem Informasi Model perencanaan Dukungan analitik dalam

pengembangan struktur dan persamaan model.

Data historis untuk analisis hubungan, perkiraan dan perencanaan.

Suatu penggerak model perencanaan untuk di jalankan pada suatu komputer.

Data masukan Data historis ditambah analisis dan manipulasi data untuk

membangkitkan data masukan yang berdasarkan data historis. Manipulasi model Penggunaan komputer untuk

menjalankan suatu model. Manipulasi data lainnya

berdasarkan teknik peramalan dan ekstrapolasi.

Sumber: Sutanta (2003 : 45)

b. Proses pengendalian

Dukungan SIM pada proses pengendalian adalah dimulai dengan model perencanaan. Model yang sama biasanya bisa di pakai untuk menentukan standar presisi yang di revisi yang memperhitungkan tingkat kegiatan yang telah di rubah. Standar yang di revisi diperlukan untuk proses pengendalian. Dukungan yang diberikan adalah mencakup hal-hal sebagai berikut:

1) Analisis perbedaan prestasi dengan standar presisi


(49)

3) Arah tindakan yang akan memperbaiki prestasi pada masa mendatang

Dukungan lain dari SIM dalam proses pengendalian adalah pengawasan yang terus-menerus dari prestasi, bukan hanya pelaporan periodik saja. Pengawasan dapat dilakukan berdasarkan model perencanaan ditambah konsep batasan pengendalian, maka suatu berita segera disampaikan pada unit pengendalian yang tepat. Dengan demikian maka kegiatan-kegiatan dalam organisasi dapat di awasi secara terus-menerus dan penyimpangan-penyimpangan akan segera terdeteksi.

c. Proses pengambilan keputusan

Dukungan SIM pada proses pengambilan keputusan meliputi tiga tahapan, yaitu:

1) Penelusuran untuk pemahaman masalah, terdiri atas usaha-usaha penyelidikan lingkungan yang memancing keputusan, dan pengakuan adanya masalah.

2) Desain untuk penciptaan pemecahan masalah, meliputi usaha usaha penemuan dan pengembangan alternatif-alternatif pemecahan masalah.

3) Pemilihan untuk pengujian kelayakan pemecahan masalah yang melibatkan seleksi arah tindakan dan pelaksanaannya.

Dukungan SIM pada ketiga proses tersebut akan mememberikan keuntungan dari segi kecepatan dan ketepatan serta pengendalian yang berarti akan terjadi peningkatan efisiensi waktu dan efektivitas kegiatan di dalam organisasi.


(50)

4. Karakteristik Sistem Informasi Manejemen

Sutabri (2005 : 93) mengemukakan karakteristik SIM dalam organisasi adalah:

a. SIM membantu manajer secara terstruktur pada tingkat operasional dan tingkat kontrol saja. Meskipun demikian, SIM dapat digunakan pula sebagai alat untuk perencanaan bagi staff yang sudah senior.

b. SIM didesain untuk memberikan laporan operasional sehari-hari sehingga dapat memberikan informasi unutk mengontrol operasi tersebut dengan baik.

c. SIM sangat bergantung pada keadaan data organisasi secara keseluruhan, serta bergantung pada alur informasi yang dimiliki oleh organisasi tersebut.

d. SIM biasanya tidak memiliki kemampuan untuk menganalisis masalah. Kemampuan untuk menganalisa masalah terletak pada Decision Sopport System.

e. SIM biasanya berorientasi pada data-data yang sudah terjadi atau data-data yang sedang terjadi, bukan data-data yang akan terjadi seperti forecasting. f. SIM juga berorientasi pada data di dalam organisasi dibanding data-data dari luar organisasi. Oleh karena itu, informasi yang dibutuhkan oleh SIM adalah informasi yang sudah dioketahui formatnya secara relatif stabil.

g. SIM biasanya tidak fleksibel karena bentuk laporan-laporan yang dihasilkan banyak sudah dipersiapkan sebelumnya. Beberapa SIM memiliki kemampuan agar manajer dapat membuat laporannya sendiri,


(51)

tetapi sebenarnya data-data yang dibutuhkan manjer tersebut sudah ada dan sudah disiapkan lebih dulu.

h. Sebagaimana problematika yang telah di sebutkan diatas, SIM membutuhkan perencanaan yang sangat matang dan panjang, sambil memperhitungkan perkembangan organisasi di masa mendatang. Sebuah literatur menyebutkan bahwa analisis dan desain SIM biasanya membutuhkan waktu antara satu sampai dua tahun.

D. Produktivitas Kerja 1. Pengertian Produktivitas

Suatu perusahaan yang ingin tumbuh dan berkembang selalu berupaya meningkatkan produktivitas kerja sebagai sistem organisasi tersebut, termasuk sistem manajemen, sistem fungsional dan sistem operasional. Bukan merupakan hal yang baru apabila dikatakan bahwa yang dimaksud sengan produktivitas ialah terdapatnya korelasi “terbalik” antara masukan dan luaran. Artinya, suatu sistem dapat dikatakan produktif apabila masukan yang diproses semakin sedikit untuk menghasilkan luaran yang semakin besar.

Produktivitas sering pula dikaitkan dengan cara dan sistem yang efisien, sehingga proses produksi berlangsung tepat waktu dan dengan demikian tidak diperlukan kerja lembur dengan segala implikasinya, terutama implikasi biaya. Dan kiranya jelas bahwa yang merupakan hal yang logis dan tepat apabila peningkatan produktivitas dijadikan salah satu sasaran jangka panjang perusahaan dalam langka pelaksanaan strateginya.


(52)

mengandung potensi untuk digali, sehingga produktivitas dapatlah dikatakan sesuatu proses kegitan yang terstruktur guna menggali potensi yang ada dalam sebuah komoditi/objek. Filosofi produktivitas sebenarnya dapat mengandung arti keinginan dan usaha dari setiap manusia (individu atau kelompok) untuk selalu meningkatkan mutu kehidupannya dan penghidupannya.

Konsep produktivitas kerja dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi individu dan dimensi organisasian. Dimensi individu melihat produktivitas dalam kaitannya dengan karakteristik-karakteristik kepribadian individu yang muncul dalam bentuk sikap mental dan mengandung makna keinginan dan upaya individu yang selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas kehidupannya. Sedangkan dimensi keorganisasian melihat produktivitas dalam kerangka hubungan teknis antara masukan (input) dan keluaran (out put).

Menurut Sulistiani dan Rosidah (2003:199) mengemukakan bahwa produktivitas adalah Menyangkut masalah hasil akhir, yakni seberapa besar hasil akhir yang diperoleh didalam proses produksi, dalam hal ini adalah efisiensi dan efektivitas. Sedangkan menurut Hasibuan (2003:126) produktivitas adalah Perbandingan antara output (hasil) dengan input (masukan). Jika produktivitas naik ini hanya dimungkinkan oleh adanya peningkatan efesiensi (waktu,bahan,tenaga) dan sistem kerja, teknik produksi dan adanya peningkatan keterampilan dari tenaga kerjanya. Sumarsono (2003) mengemukakan bahwa produktivitas merupakan perbandingan antara hasil yang dapat di capai dengan keseluruhan sumberdaya yang di pergunakan persatuan waktu.

Dari beberapa pendapat tersebut diatas, produktivitas memiliki dua dimensi, pertama efektivitas yang mengarah kepada pencapaian untuk kerja yang


(53)

maksimal yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas dan kuantitas. Kedua yaitu efesiensi yang berkaitan dengan upaya membandingakan input dengan realisasi penggunaanya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan dengan menggunakan sumberdaya yang minimum.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas

Masalah peningkatan produktivitas kerja dapat dilihat sebagai masalah keprilakuan, tetapi juga dapat mengandung aspek teknis, untuk mengatasi masalah itu perlu pemahaman yang tepat tentang usaha-usaha penentu keberhasilan meningkatkan produktivitas menurut Siagian (2002:10) diantaranya sebagai berikut :

a. Perbaikan terus menerus (perubahan strategi organisasi, perubahan dalam pemanfaatan teknologi).

b. Peningkatan mutu hasil pekerjaan c. Pemberdayaan sumber daya manusia

Sofo (2003 : 206) mengatakan bahwa produktivitas adalah berbeda dari produksi. Fokusnya bukan pada input tetapi pada meningkatnya output untuk input yang sama atau lebih sedikit. Apa yang di perhitungkan dalam produktivitas adalah apa yang terjadi dalam organisasi yang akan merubah jumlah input yang sama kedalam output yang lebih besar atau yang akan mempertahankan output menurunkan jumlah input. Tiga hal dapat terjadi di tempat kerja yang akan merubah jumlah input yang sama kedalam output yang lebih besar dari sebelumnya :

a. Meningkatnya teknologi


(54)

langkah menjadi dua langkah)

c. Pekerja yang lebih cerdik atau lebih cepat

Menurut Sofo (2003 : 208) pada dasarnya terdapat banyak cara yang dapat di lakukan untuk meningkatkan produktivitas, seperti:

a. Meningkatkan efisiensi, yaitu meningkatknya tingkat produksi barang dan jasa

b. Melakukan investasi dalam teknologi baru c. Merubah kebijakan dan tugas pemerintah d. Memperkenalkan kompetisi

e. Merekayasa praktek-praktek kerja f. Memperkenalkan kompetisi

g. Merekayasa ulang praktek-praktek kerja

h. Memperkenalkan pengembangan kinerja dan sistem pembelajaran yang lebih baik

i. Menunjukkan kepemimpinan yang telah di perbaharui dan insentif manajemen.

Menurut Simanjuntak dalam Sumarsono (2003 : 62) peningkatan produktivitas tenaga kerja merupakan sasaran yang strategis karena peningkatan produktivitas faktor-faktor lain sangat tergantung pada kemampuan tenaga kerja manusia yang memanfaatkannya. Faktor yang mempengaruhi produktivitas karyawan perusahaan dapat di golongkan pada tiga kelompok, yaitu:

a. Menyangkut kualitas dan kemampuan fisik karyawan b. Sarana pendukung


(55)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN

PT. Jamsostek baru dikenal 22 September 1995, saat perusahaan pemerintah itu ditetapkan sebagai satu-satunya penyelenggara program Jamsostek di Indonesia, lewat PP No. 36 Tahun 1995, hari lahir badan itu adalah 5 Desember 1997.

Pada 5 Desember 1977, Pemerintah menerbitkan PP No. 33/1977 tentang pelaksanaan program Asuransi Sosial Tenaga Kerja (Astek). Bersamaan dengan itu diterbitkan pula PP No. 34/1977 tentang Perum Astek sebagai wadah penyelenggara program Astek. Status Astek sebagai Perum kemudian berubah menjadi PT. melalui PP No. 19/1990. perubahan besar terjadi 17 Pebruari 1992, saat UU No. 3 Tahun 1992 tentang Jamsostek diluncurkan.

Program Jamsostek sudah dimulai dirintis sejak tahun 1947 ketika UU No. 33/1947 tentang kecelakaan kerja dan UU No. 34/1947 tentang kecelakaan perang diberlakukan setahun berikut, meluncur UU No. 12/1948, Undang-undang ini mengatur tentang usia tenaga kerja, jam kerja, tempat kerja, perumahan dan kesehatan buruh.

Perlindungan tenaga kerja diatur lagi tahun 1951 dengan diluncurkannya Undang-undang No. 2/1951 tentang kecelakaan kerja. Pada tahun 1952, diberlakukannya peraturan Menteri Perburuhan (PMP) No. 48/1952 dan kemudian dibuah lagi dengan PMP No. 8/1965. Ketentuan mengenai penyelenggaraan kesehatan buruh itu kemudian dilengkapi dengan PMP NO. 18/1957. Peraturan


(56)

tersebut menguraikan tentang bantuan kepada badan yang menyelenggarakan usaha jaminan sosial buruh.

Lewat keputusan mentri perburuhan No. 5/1964, lahirlah Yayasan Dana Jaminan Sosial (YDJS). Yayasan inilah yang antara lain berfungsi sebagai penghimpun iuran dan pembayaran ganti rugi kepada buruh dan keluarganya yang terkena resiko kerja.

Undang-undang tenaga kerja yang agak lengkap lahir tahun 1969. Pada UU No. 15/1969 tentang pokok-pokok mengenai tenaga kerja itu antara lain, disebut pemerintah mengatur penyelenggaraan pertanggunan sosial dan bantuan sosial bagi tenaga kerja dan keluarga.

Peristiwa yang dianggap penting milestone dalam sejarah Jamsostek di Indonesia adalah lahirnya Perum Astek tanggal 5 Desember 1977 dengan modal disetor Rp. 2,5 milyar. Program yang ditangani masih terbatas pada Asuransi kecelakaan kerja (AKK), Asuransi kematian (AK), dan Tabungan Hari Tua (THT). Moes Yoenoes adalah orang pertama yang dipercaya memimpin Perum Astek, Dia didampingi Dr. Indra harari. Srimuwardjo, Srimardji, Msc, dan Sutrisno Prawiradibrata.

Pengembangan program terjadi tahun 1990 ketika Menaker Cosmas Batubara mengeluarkan Permen No. 4/1990 Tentang Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Tenaga Jamsostek dengan nama Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK). Undang-undang mulai berlaku efektif 1 Juni 1992 itu diwajibkan perusahaan menyelenggarakan empat program Jamsostek, yakni Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JK) dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK).


(57)

Pada masa Perum Astek, iuran AKK sebesar 0,24 hingga 3,6%, AK pekerja masing-masing 1,5% dan 1%. Sedangkan iuran AK dan AKK 100% dibayar pengusaha.

Partisipasi pekerja pada era PT. Jamsostek pun hanya pada program JHT, yaitu 3,7% pekerja. Indra Hahari penyusunan konsep program Astek/Jamsostek menjelaskan, partisipasi pekerja dalam program JHT/THT dimaksudkan agar para pekerja ikut mengawasi iuran program Astek/Jamsostek yang dibayar perusahaan.

B. VISI DAN MISI 1. Visi

Menjadi lembaga penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja yang terpercaya dengan mengutamakan pelayanan prima dan manfaat optimal bagi seluruh peserta.

2. Misi

a. Meningkatkan dan mengembangkan Mutu Pelayanan dan Manfaat kepada peserta berdasarkan Prinsip Profesionalisme.

b. Meningkatkan jumlah kepesertaan program Jaminan Sosial Tenaga Kerja

c. Meningkatan Budaya Kerja melalui kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan penerapan Good Corporate Governance (GCG)

d. Mengelola dana peserta secara optimal dengan mengutamakan prinsip kehati-hatian (prudent)


(58)

C. NILAI-NILAI DAN SLOGAN 1. Nilai

a. Komitmen dan integritas yang tinggi, dengan tanggung jawab yang besar. b. Mendahulukan kepuasan dan kepentingan peserta.

c. Kejujuran dan kreativitas.

d. Kerjasama kelompok yang dinamis dan harmonis. e. Perbaikan dan pembelajaran yang terus menerus. f. Kepercayaan dan saling menghormati.

g. Kepemimpinan yang efektif. h. Sadar biaya.

i. Berbasis pada kompetensi.

2. Slogan

“Pelindung Pekerja, Mitra Pengusaha”

D. STRUKTUR ORGANISASI

Organisasi pada prinsipnya adalah menyatukan untuk mengkoordinir satu kelompok dari berbagai tingkatan personalia dan menyatukan berbagai kepentingan dengan menggunakan kemampuan yang ada untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Struktur organsisasi dapat dipandang sebagai kerangka menyeluruh dan menghubungkan fungsi-fungsi dari suatu dan disusun sesuai dengan perkembangan kebutuhan organisasi atau mempermudah pegawai untuk mengatahui kepada siapa dia harus bertanggung jawab.


(1)

5. Menambah modul informasi saldo JHT Tenaga Kerja, Informasi Perusahaan dan Informasi PPK serta e-kios Informasi

6. Pembuatan Standard Operating Procedure (SOP) dari biro teknologi informasi untuk ISO 9001:2000

7. Implementasi aplikasi SDM berbasis kompetensi 8. Pembangunan aplikasi investasi

9. Pengembangan aplikasi LHK (luar hubungan kerja – peserta individu) offline ke aplikasi berbasis web.

10. PT. Jamsostek bersama-sama dengan PT Askes, PT Taspen dan PT Jasa Raharja melakukan kerjasama untuk Mengembangkan IT Sinergi BUMN menuju pembentukan IT Common Platform berupa Data Center dan


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis penjabaran teori dan penerapan di lapangan mengenai peranan sistem informasi manajemen dalam meningkatkan produktivitas, maka peneliti menari kesimpulan dan memberikan saran-saran bermanfaat bagi PT. Jamsostek (persero) untuk memperbaiki kekurangan dalam upaya semakin meningkatkan kinerja sistem informasi manajemen di dalam meningkatkaan produktivitas.

A. KESIMPULAN

1. Perkembangan teknologi informasi dan komputer yang pesat akhir-akhir ini menyebabkan perangkat-perangkat pengolah informasi ditawarkan dengan harga yang lebih murah namun memiliki performa yang tinggi, maka sistem informasi manajemen yang di kembangkan pada saat ini hampir semuanya telah memanfaatkan teknologi komputer sebagai pemegang peran utama dalam pengolahan data.

2. PT. Jamsostek cabang Belawan Medan, sebagai bagian dari perusahaan berskala nasional PT. Jamsostek, menggunakan SIM berbasis teknologi informasi berskala besar yang kompleks merambah kesegala aspek. SIM yang di gunakan pada setiap kantor cabang PT. Jamsostek harus memiliki 5 sumber daya sistem informasi berupa : sumberdaya SDM, sumberdaya hardware, sumberdaya software, sumberdaya data, sumberdaya jaringan.

3. SIM berbasis teknologi informasi PT. Jamsostek cabang Belawan Medan pada mampu meningkatkan produktivitas manajerial yaitu sebagai penyedia informasi


(3)

yang mermutu, bernilai dan berkualitas yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu. SIM juga mampu meningkatkan produktivitas pekerjaan perkantoran melalui otomatisasi kantor sebagai bagian dari penggunaan teknologi informasi tersebut.

4. Evaluasi dan pengembangan SIM pada PT. Jamsostek cabang Belawan Medan dilakukan secara berkala. Sejak didirikan tahun 1999 banyak di lakukan perbaikan-perbaikan dari penggantian perangkat, penambahan perangkat, hingga penggunaan database pusat dan sistem online. Sebagai perusahaan jasa finansial yang melayani banyak nasabah, PT. Jamsostek sadar akan penting nya pengelolaan informasi yang baik demi memberikan pelayanan terbaik.

5. Suatu SIM untuk dapat berjalan secara efisien dan efektif membutuhkan penyesuaian berdasarkan kebutuhan perusahaan yang bersangkutan agar tidak terjadi pemborosan dana untuk penerapan teknologi informasi yang tidak sesuai dari segi biaya dan manfaat (cost and benefit).

B. SARAN

1. Mengingat penting nya informasi bagi perusahaan di dalam pelaksanaan proses manajemen (perencanaan, pengawasan dan pengendalian, pengambilan keputusan) dan banyak nya informasi di dalam dan luar perusahaan, maka setiap perusahaan (khususnya menengah keatas) perlu untuk menerapkan sebuah SIM yang mampu mengolah dan menyajikan informasi yang akurat dan tepat waktu kepada para pengguna informasi. Hal ini tentunya hanya dapat dicapai dengan


(4)

penggunaan teknologi informasi yang tepat. Minimal menggunakan komputer sebagai basis penghubungnya.

2. SIM sebagai suatu sistem pengolah dan penyedia informasi membutuhkan sumberdaya-sumberdaya (manusia, hardware, software, data, jaringan) yang terintegrasi dengan baik. Jika terdapat ketimpangan di dalam nya akan dapat menghambat kinerja sistem di dalam menghasilkan informasi bagi manajemen bahkan menghambat kegiatan operasional. Oleh karena itu perlu di perhatikan pengintegrasian sumberdaya-sumberdaya sistem informasi yang ada.

3. Pengadaan peralatan teknologi informasi harus selalu di dasari oleh analisa yang matang berdasarkan kebutuhan dan kesesuaian perusahaan, tidak hanya sekedar mengikuti trend perkembangan teknologi.

4. Perusahaan harus secara sadar untuk selalu melakukan evaluasi kinerja SIM yang digunakan sehingga dapat di ketahui penyesuaian atau perubahan seperti apa yang di butuhkan oleh perusahaan untuk mempertahankan, memperbaiki atau mengembangkan kinerja SIM nya.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Amsyah, Zulkifli. 2003. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama.

Corrado, Frank.M. 2004. Berkomunikasi dengan Karyawan. Cetakan Pertama, PPM : Jakarta.

Fajrin, Djohan. Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Golden Gate Mandiri Herlambang. Skripsi. Bandung. 2008.

Hamjah, Hasep. Penerapan Sistem Komputerisasi Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada PUSLITBANG Geologi Bandung. Skripsi. Bandung. 2008.

Hasibuan, Malayu S.P, 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara.

Herlambang, Soendoro dan Tanuwijaya, Haryanto. (2005). Sistem Informasi: konsep, teknologi dan manajemen. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu. Indrayani, Evi dan Humdiana. 2009. Sistem Informasi Manajemen,

Mempersiapkan Pekerja Berbasis Pengetahuan Dalam Mengelola Sistem Informasi. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Jogiyanto. 2003. Sistem Teknologi Informasi : Pendekatan Terintegrasi : Konsep Dasar, Teknologi, Aplikasi, Pengembangan dan Pengelolaan. Yogyakarta: Andi.

Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

Laudon, Kenneth C & Laudon, Jane P. 2005. Sistem Informasi Manajemen

Mengelola Perusahaan Digital. Yogyakarta: Andi

Mcleod, Raymond dan Schell. 2007. Sistem Informasi Manajemen. Edisi 9. Jakarta: PT. Index

Nugroho, Eko. 2008. Sistem Informasi Manajemen: Konsep, Aplikasi, dan Pengembangan. Yogyakarta: Andi

O’Brien, James A. 2006. Pengantar Sistem Informasi Perspektif Bisnis dan Manajerial. Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat.

Purwono, Edi, 2006. Kebijakan dan Prosedur Penyelenggaraan Sistem


(6)

Schermerhorn Jr, John. R. 2001. Manajemen. Yogyakarta : Andi Offset. Siagian, Sondang P. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta:

Rineka Cipta.

Soendoro dan Tanuwijaya, Haryanto. 2005. Sistem Informasi: Konsep, Teknologi dan Manajemen. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.

Sofo, Francesco, 2003. Pengembangan Sumber Daya Manusia: Perspektif, Peran, dan Pilihan Praktis, Surabaya: Airlangga University Press Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sulistiyani, Ambar Teguh & Rosidah, 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia: Konsep, Teori dan Pengembangan dalam Konteks Organisasi Publik, Yogyakarta: Graha Ilmu.

Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi.

Sumarsono, Sonny, 2003, Ekonomi Manajemen Sumber Daya Manusia &

Ketenagakerjaan, Yogyakarta: Graha Ilmu.

Supriyanto, Aji. 2005. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Salemba Susanto, Azhar. 2004. Sistem Informasi Manajemen. Edisi Ketiga. Bandung:

Lingga Jaya.

Sutabri, Tata. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Andi. Sutanta, Edhy, 2003, Sistem Informasi Manajemen, Cetakan Pertama,

Yogyakarta: Graha Ilmu

Tika, Moh. Pabundu. 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Karyawan, Cetakan Pertama, Jakarta: Bumi Aksara.

http://id.wikipedia.org/wiki/VSAT, diakses pada tanggal 10 november 2009 oleh Wahyu

http://id.wikipedia.org/wiki/Modem_ADSL, diakses pada tanggal 10 november 2009 oleh Wahyu

http://id.wikipedia.org/wiki/Basis_data_Oracle, diakses pada tanggal 12 november 2009 oleh Wahyu

http://id.wikipedia.org/wiki/Sun_Solaris, diakses pada tanggal 12 november 2009 oleh Wahyu