Tujuan dan Manfaat Penelitian

secara simultan dari sumber-sumber bacaan yang di peroleh. Jadi, penelaahan ini tidaklah hanya memindahkan buah pemikiran orang lain secara dogmatis tetapi, memerlukan proses berpikir seorang peneliti agar terhindar dari unsur menjiplak.

E. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penulisan, maka penulis menggunakan sistematika penulisan dengan menggunakan pedoman penulisan karya ilmiah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta agar penulisan ini menjadi lebih sistematis, maka skripsi ini akan dibagi menjadi lima bab, yakni masing-masing terdiri dari sub-sub yang terdiri sebagai berikut:  BAB I PENDAHULUAN Penulisan ini dimulai bab pertama, yang menjelaskan latar belakang masalah. Dimana didalamnya berbicara tentang awal mula terjadinya proses transisi di Jerman yang dikepalai oleh Adolf Hitler dengan menawarkan fasis sebagai solusi politik bagi kekacauan di Jerman, yang mana awal kemunculannya itu dikarenakan kebenciannya terhadap bangsa Yahudi, yang dianggap olehnya sebagai biang terjadinya kekacauan dalam semua bidang di Jerman. Hal inilah yang kemudian penulis jadikan sebagai batasan dan rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini. Selanjutnya isi dari bab ini adalah mengenai tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.  BAB II BIOGRAFI ADOLF HITLER Selanjutnya dalam bab kedua, berisi mengenai ruang lingkup kehidupan Adolf Hitler mulai dari kondisi lingkungan, latar pendidikannya, sampai kepada keikutsertaannya dalam kancah politik. Dimana itu semua mempengaruhi terhadap karya Mein Kampf yang telah ditulisnya. Pada bab ini juga ditulis sedikit tentang substansi dari Mein Kampf, juga karakter Adolf Hitler dalam memandang kondisi politik di negaranya yang mengalami krisis sosial, politik, dan ekonomi dan sarat dengan konflik sektarian antara bangsa Yahudi dengan rakyat Jerman yang tertindas, sehingga mempengaruhi kondisi Adolf Hitler yang membuatnya berpikir untuk tetap mempertahankan kekuasaan dengan konsep fasismenya.  BAB III ASAL USUL FASISME DAN PERKEMBANGANNYA Selanjutnya pada bab ketiga, menjelaskan sejarah asal usul dan definisi dari fasisme, yang kemudian diterapkan menjadi ideologi negara di Jerman. Karena fasisme tidak hanya dipakai Adolf Hitler, akan tetapi kala itu Benito Musolini sebagai pemimpin di Italia pun menerapkan ideologi tersebut. Sehingga perlulah untuk membahas ini agar dapat dibedakan antara konsep fasismenya Hitler dan Musolini. Agar dalam pembahasannya tidak kabur dan salah paham dalam menanggapi konsepnya.  BAB IV FASISME SEBAGI SOLUSI DAN IDEOLOGI POLITIK DI JERMAN Pada bab keempat, masuk pada bab pembahasan masalah, dimana didalamnya penulis menjelaskan tentang bagaimana fasisme menjadi ideologi dan solusi politik di Jerman. Untuk memprjelas itu semua ditambahkan beberapa poin yang menjelaskan dan menguatkan kenapa Adolf Hitler menjadikan Fasisme sebagai solusi dan ideologi di Jerman.  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN