Pembatasan dan Perumusan Masalah

komparatif. Aspek yang bersifat fenomenal dan historis juga dideskripsikan dan ditelaah secara kritis hingga melahirkan satu generalisasi yang bersifat ideografis. Menurut Bogdan dan Taylor 1973. 15 penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif, ucapan atau tulisan, dan prilaku yang dapat diamati dari subyek itu sendiri. Pendekatan ini menunjukan langsung dari setting itu secara keseluruhan. Subjek studi baik berupa organisasi, lembaga, atau individu tidak dipersempit menjadi variable yang terpisah atau menjadi hipotesis, tetapi dipandang sebagai bagian dari suatu keseluruhan holistic. Strategi penelitian menggunakan studi tokoh kritis yang merupakan salah satu jenis penelitian kualitatif. Dalam studi tokoh kritis, metode yang digunakan untuk meneliti subjek penelitian akan mempengaruhi cara pandang subjek tersebut. Sehingga studi tokoh kritis terletak pada kapasitas untuk menganalisa dan menginterpretasi tokoh Hitler secara kritis. Melalui metode ini juga, dapat dikenali secara mendalam bagaimana sang tokoh secara pribadi dengan melihat konsep dia, sesuai dengan cara pandangnya terhadap dunia dengan pemikiran, karya, dan prilaku politiknya. Penelitian kualitatif ini mencoba menggeneralisasikan tokoh Adolf Hitler, dari sisi pemikiran politiknya khususnya Ideologi Fasisme sebagai solusi dalam memperbaiki kondisi Jerman. Oleh karena itu, kajian literatur kritis yang baik menjadi prasyarat wajib bagi setiap penelitian, baik untuk penjabaran atau mempertajam permasalahan, merumuskan hipotesis, merumuskan konsep-konsep, menentukan dasar-dasar teori yang dipergunakan dalam mengumpulkan data, maupun dalam menafsirkan data. Penelitian kepustakaan ini diperoleh dengan melakukan penalaran dedukatif 15 Burhan Bungin, metedologi Penelitian Kualitatif, Aktualisasi Metedologis Ke Arah Ragam Farian Kontemporer. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001, 31. secara simultan dari sumber-sumber bacaan yang di peroleh. Jadi, penelaahan ini tidaklah hanya memindahkan buah pemikiran orang lain secara dogmatis tetapi, memerlukan proses berpikir seorang peneliti agar terhindar dari unsur menjiplak.

E. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penulisan, maka penulis menggunakan sistematika penulisan dengan menggunakan pedoman penulisan karya ilmiah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta agar penulisan ini menjadi lebih sistematis, maka skripsi ini akan dibagi menjadi lima bab, yakni masing-masing terdiri dari sub-sub yang terdiri sebagai berikut:  BAB I PENDAHULUAN Penulisan ini dimulai bab pertama, yang menjelaskan latar belakang masalah. Dimana didalamnya berbicara tentang awal mula terjadinya proses transisi di Jerman yang dikepalai oleh Adolf Hitler dengan menawarkan fasis sebagai solusi politik bagi kekacauan di Jerman, yang mana awal kemunculannya itu dikarenakan kebenciannya terhadap bangsa Yahudi, yang dianggap olehnya sebagai biang terjadinya kekacauan dalam semua bidang di Jerman. Hal inilah yang kemudian penulis jadikan sebagai batasan dan rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini. Selanjutnya isi dari bab ini adalah mengenai tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.  BAB II BIOGRAFI ADOLF HITLER Selanjutnya dalam bab kedua, berisi mengenai ruang lingkup kehidupan Adolf Hitler mulai dari kondisi lingkungan, latar pendidikannya, sampai kepada keikutsertaannya dalam kancah politik. Dimana itu semua