1925 –1934. Dalam pemerintahan republik ini, Jerman mengalami berbagai
macam kesulitan, Baik dalam keuangan Inflasi maupun kekacauan ekonomi. Dalam keadaan Negara yang kacau tersebut rakyat Jerman mengharapkan orang
yang kuat untuk memperbaiki keadaan. Dalam suasana yang kacau ini muncullah Adolf Hitler dengan partai Extrim yaitu NAZI.
25
Adolf Hitler selalu menekankan kepada pemuda Jerman bahwa bangsa Jerman adalah bangsa yang besar yang ditakdirkan untuk memerintah dunia
karena bangsa Jerman adalah bangsa berdarah Arya, yang merupakan pangkal kekuatan jerman. Namun kekuatan itu sedang terbelenggu oleh kekuatan asing,
yaitu bangsa Yahudi dan Komunis.
26
Orang Yahudi sebagai penyebab semua itu harus dimusnahkan. Selanjutnya, kata Adolf Hitler untuk melepaskian diri dari
penderitaan dan meluaskan ruang hidup, Jerman harus membentuk angkatan perang yang sangat kuat yang dipimpin oleh seorang Fuhrer pemimpin besar.
Seperti apa yang ditulisnya dalam Mein Kamf “Alasan anti semitisme anti Yahudi harus mendorong ke arah oposisi legalyang direncanakan dan
menghapuskan perlakuan khusus terhadap bangsa yahudi, itu adalah tujuan terakhirnya, bagaimanapun harus sungguh-sungguh memindahkan bangsa Yahudi
secara keseluruhan”.
27
Setelah Perang Dunia I Negara Jerman yang semula berbentuk Kerajaan berubah menjadi Republik. Akan tetapi, masa pemerintahan republic ini tidak
25
Agustinus Pambudi, The Death of Adolf Hitler Kematian Adolf Hitler, Jakarta: Agromedia Pustaka, 25.
26
Russel, Seri Orang Termasyhur: Adolf Hitler, Jakarta: MM Corp, 2005, 22.
27
Russel, Seri Orang Termasyhur, 23.
berhasil mengatasi kekacauan ekonomi sebagai akibat Perang Dunia I, lebih lagi Jerman berada di pihak yang kalah. Dengan adanya hal tersebut, timbullah
ketidakpuasan rakyat yang menimbulkan kekacauan-kekacauan, bahkan pemberontakan-pemberontakan. Sementara itu Partai Nasionalis Jerman atau
National Sozialistische Deutsche Arbeiter. NSDAP yang disingkat dengan Nazi berkembang menjadi partai yang kuat dipimpin oleh Adolf Hitler. Nazi berusaha
merebut kekuasaan tetapi gagal.
28
Dipenjara itulah Hitler menulis buku Mein Kamf Perjuanganku isinya mengenai paham-paham Nazi. Jiwa
B. Prinsip-prinsip Fasisme
Para pelopor fasisme meninggalkan jejak ajaran mereka perihal fasisme. Hitler menulis Mein Kampft, sedangkan Mussolini menulis Doktrine of Fascism.
Ajaran fasis model Italia-lah yang kemudian menjadi pegangan kaum fasis didunia, karena wawasannya yang bersifat moderat. Menurut Ebenstein, unsur-
unsur pokok fasisme terdiri dari tujuh unsur
29
: Pertama, ketidak percayaan pada kemampuan nalar. Bagi fasisme,
keyakinan yang bersifat fanatik dan dogmatic adalah sesuatu yang sudah pasti benar dan tidak boleh lagi didiskusikan. Terutama pemusnahan nalar digunakan
dalam rangka “tabu” terhadap masalah ras, kerajaan atau pemimpin. Kedua, pengingkaran derajat kemanusiaan. Bagi fasisme manusia tidaklah
sama, justru pertidaksamaanlah yang mendorong munculnya idealisme mereka. Bagi fasisme, pria melampaui wanita, militer melampaui sipil, anggota partai
28
Rupert Butler, Sepak Terjang Remaja Nazi Pemuja Hitler dalam Perang Dunia II, Jakarta: Planet Buku, 2008, 10.
29
Wiliam Ebeinsten, Isme-isme yang Mengguncang Dunia, 126.
melampaui bukan anggota partai, bangsa yang satu melampaui bangsa yang lain dan yang kuat harus melampaui yang lemah. Jadi fasisme menolak konsep
persamaan tradisi yahudi-kristen dan juga Islam yang berdasarkan aspek kemanusiaan, dan menggantikan dengan ideology yang mengedepankan kekuatan.
Ketiga, kode prilaku yang didasarkan pada kekerasan dan kebohongan. Dalam pandangan fasisme, negara adalah satu sehingga tidak dikenal istilah
“oposan”. Jika ada yang bertentangan dengan kehendak negara, maka mereka adalah musuh yang harus dimusnahkan. Dalam pendidikan mental, mereka
mengenal adanya indoktrinasi pada kamp-kamp konsentrasi. Setiap orang akan dipaksa dengan jalan apapun untuk mengakui kebenaran doktrin pemerintah.
Hitler konon pernah mengatakan, bahwa “kebenaran terletak pada perkataan yang berulang-
ulang”. Jadi, bukan terletak pada nilai obyektif kebenarannya. Keempat, pemerintahan oleh kelompok elit. Dalam prinsip fasis,
pemerintahan harus dipimpin oleh segelintir elit yang lebih tahu keinginan seluruh anggota masyarakat. Jika ada pertentangan pendapat, maka yang berlaku adalah
keinginan si-elit. Kelima, totaliterisme. Untuk mencapai tujuannya, fasisme bersifat total
dalam meminggirkan sesuatu yang dianggap “kaum pinggiran”. Hal inilah yang dialami kaum wanita, dimana mereka hanya ditempatkan pada wilayah 3 K yaitu:
kinder anak-anak, kuche dapur dan kirche gereja. Bagi anggota masyarakat, kaum fasis menerapkan pola pengawasan yang sangat ketat. Sedangkan bagi kaum
penentang, maka totaliterisme dimunculkan dengan aksi kekerasan seperti pembunuhan dan penganiayaan.
Keenam, Rasialisme dan imperialisme. Menurut doktrin fasis, dalam suatu negara kaum elit lebih unggul dari dukungan massa dan karenanya dapat
memaksakan kekerasan kepada rakyatnya. Dalam pergaulan antar negara maka mereka melihat bahwa bangsa elit, yaitu mereka lebih berhak memerintah atas
bangsa lainnya. Fasisme juga merambah jalur keabsahan secara rasialis, bahwa ras mereka lebih unggul dari pada lainnya, sehingga yang lain harus tunduk atau
dikuasai. Dengan demikian hal ini memunculkan semangat imperialisme. Ketujuh, fasisime memiliki unsur menentang hukum dan ketertiban
internasional. Konsensus internasional adalah menciptakan pola hubungan antar negara yang sejajar dan cinta damai. Sedangkan fasis dengan jelas menolak
adanya persamaan tersebut. Dengan demikian fasisme mengangkat perang sebagai derajat tertinggi bagi peradaban manusia. Sehingga dengan kata lain bertindak
menentang hukum dan ketertiban internasional.
C. Fasisme dan Totalitarianisme
Sebelum membahas masalah hubungan yang terbentuk antara fasisme dan totalisme yang menghasilkan suatu ideologi politik fasisme totaliter akan
dijabarkan sekelumit mengenai pengertian sistem totalitarian, karakteristik, contoh kasus tentang perkembangan konsep totalitarian di masa sekarang. Sebagai lawan
dari sistem demokrasi, sistem totalitarian adalah bentuk pemerintahan dari suatu negara yang bukan hanya selalu berusaha menguasai segala aspek ekonomi dan
politik masyarakat, tetapi juga selalu berusaha menentukan nilai-nilai baik dan buruk dari prilaku, kepercayaan dan paham dari masyarakat. Sebagai akibatnya,
tak ada lagi batas pemisah antara hak dan kewajiban oleh negara dan oleh masyarakat.
Di dalam sistem totalitarian, bukan negara yang melayani masyarakat, tetapi sebaliknya sebanyak mungkin anggota masyarakat, khususnya mereka yang
bekerja di lembaga-lembaga pemerintah, diwajibkan melaksanakan berbagai tugas untuk membantu penguasa membangun negara ke arah bentuk ideal. Misalnya
diwajibkan menjadi anggota satu-satunya partai politik atau satu-satunya serikat buruh bentukan pemerintah. Apabila nilai-nilai komunis atau nilai-nilai suatu
agama dianggap oleh penguasa sebagai bentuk ideal, maka nilai tersebut akan didoktrinkan ke dalam pola pikir masyarakat.
Berbagai bentuk sistem totalitarian dalam suatu pemerintahan berpijak pada ideologi-ideologi yang berbeda. Walaupun demikian, semuanya memiliki
ciri-ciri bersama. Dua ciri utama totalitarian yang terpenting adalah adanya ideologi yang disebarkan dan dimasukkan ke dalam berbagai aspek kehidupan
sehari-hari masyarakat dan keberadaan partai politik tunggal agar seluruh komponen masyarakat bisa dimobilisir melalui partai tunggal tersebut. Pimpinan
partai tunggal ini mengontrol sistem negara, termasuk lembaga-lembaga pengadilan dan parlemen jika ada, lembaga-lembaga pendidikan, mengontrol
komunikasi melalui radio, televisi, dan berbagai alat komunikasi pada masa modern termasuk internet, seperti yang masih dilakukan pemerintah Republik
Rakyat Cina sampai kini, bahkan bila perlu dengan mengerahkan polisi rahasia.
30
Contoh sistem pemerintahan yang paling sering disebut sebagai pemerintah totalitarian adalah bekas pemerintah Uni Soviet di bawah Stalin,
Jerman pada masa Nazi dan Republik Rakyat Tiongkok pada masa Mao. Regim
30
PengertianTotalitarian,http:id.wikipedia.orgwindex.php?title=Totalitarianoldid=5
094138, diunduh 10 Januari 2012.