Patogenesis dan Patofisiologi Landasan Teori

bijian dan kacang-kacangan. Vitamin C banyak terdapat dalam sayur- sayuran dan buah-buahan Sjamsuddin, 2001.

2.1.6. Patogenesis dan Patofisiologi

Karsinoma serviks biasa timbul di daerah yang disebut squamo-columnar junction SCJ atau sambungan skuamo-kolumnar SSK, yaitu batas antara epitel yang melapisi ektoserviks porsio dan andoserviks kanalis serviks, dimana secara histologik terjadi perubahan dari epitel ektoserviks yaitu epitel skuamosa berlapis dengan epitel endoserviks yaitu epitel kuboid atau kolumnar pendek selapis bersilia. Letak SSK dipengaruhi oleh faktor usia, aktivitas seksual dan paritas. Pada wanita muda SSK berada di luar ostium uteri eksternum, sedangkan pada wanita berusia di atas 35 tahun SSK berada di dalam kanalis serviks Prawirohardjo, 2008, Kumar, Cotran, dan Robbins, 2007. Pada serviks uteri, terjadinya karsinoma sel skuamosa melalui beberapa langkah yaitu: metaplasia, displasia, dan karsinoma in situ Prawirohardjo, 2008, Kumar, Cotran, dan Robbins, 2007. Penelitian akhir-akhir ini lebih memfokuskan virus sebagai salah satu faktor penyebab yang penting, terutama virus DNA. Pada proses karsinogenesis, asam nukleat virus tersebut dapat bersatu ke dalam gen dan DNA sel host sehingga menyebabkan terjadinya mutasi sel Prawirohardjo, 2008. Metaplasia adalah perubahan arah diferensiasi epitel. Pada endo serviks uteri hal ini berarti bahwa lapisan yang dikelilingi oleh epitel sel torak berubah menjadi epitel sel skuamosa atau sel gepeng yang selanjutnya secara morfologik normal. Metaplasia seluruhnya bersifat reversibel dan didapat dalam berbagai epitelia sebagai reaksi terhadap banyak sekali rangsangan. Pada rangsangan yang terus-menerus, epitel metaplastik ini menunjukkan aktivitas proliferasi yang meningkat dan diferensiasi yang menurun. Inti sel yang lebih besar dan kromatin berubah teksturnya yang disebut sebagai sel displastik. Berdasarkan pada perubahan morfologinya, displasia dikelompokkan menjadi tingkatan ringan, sedang, dan berat. Akhirnya gambaran sel menjadi sedemikian atipiknya sehingga sel tampak sebagai sel kanker. Perubahan ini biasanya terjadi di daerah transformasi. Akan tetapi, selama belum terdapat pertumbuhan infiltratif, yang merupakan tanda yang khas untuk pertumbuhan maligna, hal ini masih disebut sebagai karsinoma in situ Kumar, Cotran, dan Robbins, 2007. Displasia mencakup pengertian berbagai gangguan maturasi epitel skuamosa yang secara sitologik dan histologik berbeda dari epitel normal, tetapi tidak memenuhi persyaratan sel karsinoma. Perbedaan derajat displasia didasarkan atas tebal epitel yang mengalami kelainan dan berat ringannya kelainan pada sel. Sedangkan karsinoma in-situ adalah gangguan maturasi epitel skuamosa yang menyerupai karsinoma invasif tetapi membrana basalis masih utuh Kumar, Cotran, dan Robbins, 2007. Untuk terjadinya karsinoma in situ dan displasia ringan memerlukan waktu sekitar lima tahun, tiga tahun dari displasia sedang dan satu tahun dari displasia berat. Tetapi tidak semua displasia akan menjadi karsinoma, hanya 15 displasia ringan berkembang menjadi displasia sedang, pada displasia sedang 30 berkembang menjadi displasia berat dan 40 regresi menjadi displasia ringan, pada displasia berat 45 berkembang menjadi karsinoma insitu dan 20 regresi menjadi displasi sedang. Pada tingkat karsinoma in situ 100 akan menjadi karsinoma invasif Rasjidi, 2008.

2.1.7. Manfestasi Klinik

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Usia Menopause pada Wanita di RW 01 Kelurahan Utan Kayu Utara, Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

6 41 118

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG KANKER SERVIKS DAN PARTISIPASI WANITA DALAM DETEKSI DINI KANKER SERVIKS (DI MOJOSONGO RW 22 SURAKARTA)

9 118 87

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER SERVIKS DAN TINDAKAN PEMERIKSAAN Hubungan Antara Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Kanker Serviks dan Tindakan Pemeriksaan Pap Smear di Kelurahan Sidanegara Kabupaten Cilacap.

0 5 17

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER SERVIKS DAN TINDAKAN PEMERIKSAAN Hubungan Antara Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Kanker Serviks dan Tindakan Pemeriksaan Pap Smear di Kelurahan Sidanegara Kabupaten Cilacap.

0 2 13

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN KANKER SERVIKS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN KANKER SERVIKS DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA.

0 3 16

Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Padang Bulan Tahun 2015

0 0 11

Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Padang Bulan Tahun 2015

0 0 2

55 HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR PADA WANITA USIA ANTARA 30 – 45 TAHUN

0 0 8

KARYA TULIS ILMIAH STUDI TENTANG PERILAKU WANITA USIA SUBUR DALAM UPAYA PENCEGAHAN KANKER SERVIKS DI RT 01 RW 01 KELURAHAN BALONGSARI SURABAYA

0 0 35

1 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENCEGAHAN DAN PENYEMBUHAN KANKER SERVIKS DENGAN PERILAKU DETEKSI DINI KANKER SERVIKS PADA WANITA PASANGAN USIA SUBUR SKRIPSI

0 0 20