Pada stadium yang lebih lanjut ketika tumor telah menyebar ke rongga panggul dapat dijumpai tanda tanda lain berupa nyeri yang menjalar kepinqqul
atau kaki. Beberapa penderita mengeluh nyeri saatberkernih, kencing berdarah, perdarahan saat buang air besar. Penyebaran ke kelenjar getah bening tungkai
bawah dapat menimbulkan bengkak pada tungkai bawah Rasjidi, 2008.
2.1.8. Klasifikasi
2.1.8.1. Klasifikasi Histologi
Berdasarkan gambaran histologi, kelainan pra kanker dapat diperingatkan sebagai berikut.
Neoplasia Intraepitel Serviks CIN I sebagai displasia ringan Neoplasia Intraepitel Serviks CIN II sebagai displasia sedang
Neoplasia Intraepitel Serviks CIN III sebagai displasia berat dan
karsinoma in situ
Namun, pada apusan sitologik, lesi prakanker dibagi hanya menjadi dua kelompok : SIL Lesi intraepitelial gepeng derajat ringan low grade dan derajat
berat high grade. Lesi derajat ringan sesuai dengan CIN I dan lesi derajat berat dengan NIS II atau III. Perkembangan dari derajat yang lebih rendah ke lebih
tinggi tidak selalu terjadi. Meskipun berbagai penelitian memberi hasil berbeda, kemungkinan NIS I mengalami regresi 50-60; menetap 30; dan berkembang
menjadi NIS III 20 . Hanya 1-5 yang menjadi invasif. Pada NIS III, Gambar 2.6. Gambaran lesi prekanker serviks
Sumber : Kumar, Cotran, dan Robbins, 2007
kemungkinan regrasi hanya 33 dan berkembang 6 hingga 74 Kumar, Cotran, dan Robbins, 2007.
2.1.8.2. Stadium
Stadium yang dipakai adalah stadium klinik menurut The International Federation of Gynecology and Obstetrics FIGO WHO, 2006, Rasjidi, 2008.
Tabel 2.2 Klasifikasi kanker serviks berdasarkan stadium klinik menurut FIGO
Stage 0 Karsinoma
in situ,
CIN grade III tak diyakini sebagai kanker invasif karena lesinya
belum melebihi membrana basalis
Stage I IA
Karsinoma mikroinvasif, masih terbatas di serviks. Hanya dapat didiagnosis dengan mikroskop. Secara
klinis belum terlihat
IA1
invasi ke stroma, kedalamannya tidak lebih dari 3 mm dan penyebaran horizontal tidak lebih dari 7
mm
IA2
invasi ke stroma, kedalamannya lebih dari 3 mm tetapi tidak lebih dari 5 mm dan penyebaran
horizontal tidak lebih dari 7 mm
IB Karsinoma terbatas di serviks. Secara klinis sudah
terlihat atau lesi mikroskopisnya lebih besar daripada IA2
IB1 Secara klinis terlihat lesi 4 cm atau lebih kecil
dengan luas pandang terbesar
IB2 Secara klinis terlihat lesi 4 cm atau lebih besar
dengan luas pandang terbesar
Stage II IIA
Menyebar melewati serviks, termasuk 23 atas vagina, tetapi bukan termasuk jaringan di sekitar
uterus parametrium
IIB Menyebar melewati serviks, sudah menginvasi
parametrium, tetapi belum mencapai dinding pelvis atau 13 bawah vagina
Stage III
IlIA Menyebar ke 13 bawah vagina, tetapi belum
mencapai dinding pelvis
IIIB Menyebar ke dinding pelvis, hidronefrosis atau
ginjal yang tidak berfungsi
Stage IV
IVA
Menyebar sampai melibatkan mukosa kandung kemih dan rectum
IVB
Menyebar ke organ yang jauh, misalnya limfonodi extrapelvis, ginjal, tulang, paru, hepar, dan otak.
Sumber : WHO, 2006
Stadium 1B Stadium IIA
Stadium IIB Stadium IIIA
Stadium IIIB Stadium IVA
Stadium IVB Gambar 2.7. Klasifikasi kanker serviks berdasarkan stadium
Sumber : Rasjidi, 2008
2.1.9. Pencegahan