Histologi Ektoserviks Histologi Endoserviks

pada vagina, serviks terbagi atas segmen vaginal dan supravaginal. Permukaan posterior segmen supravaginal tertutup peritoneum. Di bagian lateral, serviks menempel pada ligamentum kardinal; dan di bagian anterior, dipisahkan dari kandung kemih yang menutupinya oleh jaringan ikat longgar. Os ekstema terletak pada ujung bawah segmen vaginal serviks, yaitu porsio vaginalis Rasjidi, 2008. Bentuk os eksterna serviks sangat bervariasi. Sebelum melahirkan, bentuknya keeil, beraturan, oval; setelah melahirkan orifisiumnya berubah menjadi celah melintang yang terbagi sedemikian rupa sehingga terdapat bentuk yang disebut bibir serviks anterior dan posterior Rasjidi, 2008. Serviks terutama terdiri atas jaringan kolagen, ditambah jaringan elastin serta pembuluh darah, tetapi masih memiliki serabut otot polos. Peralihan dari serviks yang terutama berupa jaringan kolagen ke korpus uteri yang terutama berupa jaringan muskular, meski umumnya curam, dapat juga terjadi bertahap dan dapat mencapai panjang 10 mm. Pada Servix normal, proporsi otot rata-rata adalah sekitar 10; sedangkan pada wanita dengan serviks yang inkompeten, proporsi otot seringkali lebih besar Rasjidi, 2008.

2.1.2. Histologi

2.1.2.1. Histologi Ektoserviks

Serviks ditutupi oleh dua jenis epitelium, yaitu epithelium skuamus berstrata dan epitelium kolumnar, yang bertemu pada sambungan skuamokolumnar. Suatu area luas dari ektoserviks ditutupi oleh epitelium skuamus yang mengandung glikogen non keratin bertingkat Rasjidi, 2008. Gambar 2.2 Gambar skematis uterus dan serviks Sumber : WHO, 2006 Lapisan ini kuat, memiliki banyak lapisan sel 15-20, dan tampak berwarna merah muda pucat pada kajian visual. Lapisan ini tersusun atas lapisan tunggal di sekitar sel-sel basal dengan nukleus berisi cairan gelap. kekuningan dan sitoplasma kecil dari balik stroma. Sel-sel basal rnernbagi dan membedakan bentuk lapisan parabasal, menengah, dan permukaan. Dari basal ke lapisan permukaan, sel-sel masuk ke dalam meningkatkan sitoplasma dan pengurangan jumlah sel. Lapisan sel-sel tengah dan permukaan berisi banyak glikogen dalam sitoplasma mereka. Dikarenakan yodium sudah diwarnai dengan glikogen, penggunaan yodium lugol pada epitelium skuamus akan menimbulkan warna cokelat kehitaman atau hitam. Pada wanita pasca menopause, sel-sel dalam lapisan skuamus tidak rnatang melampaui lapisan parabasal, dan tidak berakumulasi dengan lapisan tengah, dan permukaan sel. Akibatnya, epitelium skuamus menjadi tipis dan atropis sehingga tampak pucat dan mudah pecah, dengan petekiae subepitelial. Hal ini mudah sekali menimbulkan trauma Rasjidi, 2008.

2.1.2.2. Histologi Endoserviks

Saluran endoserviks dilingkupi dengan lapisan kolumnar, terkadang disebut juga epitelium glandular, tersusun atas lapisan tunggal sel-sel panjang dengan nukleus berwarna gelap. Pada kajian visual, ini tampak seperti buliran, area kemerahan dikarenakan lapisan tunggal tipis memungkinkan pewarnaan dari landasan stroma agar bisa dilihat dengan mudah. Ini membentuk beberapa Gambar 2.3. Histologi ektoserviks Sumber : WHO, 2006 invaginasi ke dalam zat-zat stroma serviks, menimbulkan pembentukan genangan endocerviks, terkadang disebut kelenjar endocerviks. Sel-sel kolumnar menyembunyikan mukus yang melumasi serviks dan vagina. Pada batas teratasnya, ini bergabung dengan epitelium endometrial dalam badan uterus, dan pada batas terbawahnya, ini bertemu dengan epithelium skuamus pada sambungan skuakolumnar. Perkembangbiakan local lapisan kolumnar dalam bentuk polip terkadang bisa terlihat gumpalan kemerahan keluar dari os eksternal. Epitelium kolumnar tidak menghasilkan glikogen, ini tidak mengubah warna setelah penggunaan yodium lugol, atau tetap agak kepucatan dengan lapisan tipis larutan yodium Rasjidi, 2008.

2.1.2.3. Sambungan Skuamokolumnar

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Usia Menopause pada Wanita di RW 01 Kelurahan Utan Kayu Utara, Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

6 41 118

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG KANKER SERVIKS DAN PARTISIPASI WANITA DALAM DETEKSI DINI KANKER SERVIKS (DI MOJOSONGO RW 22 SURAKARTA)

9 118 87

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER SERVIKS DAN TINDAKAN PEMERIKSAAN Hubungan Antara Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Kanker Serviks dan Tindakan Pemeriksaan Pap Smear di Kelurahan Sidanegara Kabupaten Cilacap.

0 5 17

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER SERVIKS DAN TINDAKAN PEMERIKSAAN Hubungan Antara Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Kanker Serviks dan Tindakan Pemeriksaan Pap Smear di Kelurahan Sidanegara Kabupaten Cilacap.

0 2 13

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN KANKER SERVIKS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN KANKER SERVIKS DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA.

0 3 16

Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Padang Bulan Tahun 2015

0 0 11

Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Padang Bulan Tahun 2015

0 0 2

55 HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR PADA WANITA USIA ANTARA 30 – 45 TAHUN

0 0 8

KARYA TULIS ILMIAH STUDI TENTANG PERILAKU WANITA USIA SUBUR DALAM UPAYA PENCEGAHAN KANKER SERVIKS DI RT 01 RW 01 KELURAHAN BALONGSARI SURABAYA

0 0 35

1 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENCEGAHAN DAN PENYEMBUHAN KANKER SERVIKS DENGAN PERILAKU DETEKSI DINI KANKER SERVIKS PADA WANITA PASANGAN USIA SUBUR SKRIPSI

0 0 20