2.1.9. Pencegahan
2.1.9.1. Strategi Pencegahan
Dalam progam kontrol kanker nasional, ada empat komponen dalam kontrol kanker serviks, yaitu WHO, 2006.
Pencegahan primer Pencegahan dari infeksi HPV dan faktor-faktor risiko yang diketahui
meningkatkan risiko kanker serviks, juga termasuk : o
Edukasi dan meningkatkan kesadaan untuk menurunkan perilakuu seksual yang berisiko tinggi
o Mengimplementasikan strategi lokal untuk merubah perilaku
o Penggunaan vaksinasi HPV
Vaksinasi HPV yang diberikan kepada pasien bisa mengurangi infeksi Human Papilomavirus, karena mempunyai kemampuan proteksi 90
Deteksi dini o
Mengadakan program skrining o
Edukasi untuk praktisi kesehatan dan kelompok wanita yang di target, tekankan keuntungan skrining, usia tersering terjadi kanker serviks, dan
tanda serta gejala kanker serviks. Diagnosis dan terapi
o Menindaklanjuti pasien yang memiliki hasil skrining positif, untuk
meyakinkan diagnosis dan terapi yang tepat. o
Terapi prekanker menggunakan prosedur yang relatif sederhana untuk mencegah perkembangan menjadi kanker
o Terapi kanker invasive, termasuk pembedahan, radioterapi dan
kemoterapi. Palliative care
o Terapi simtomatik untuk perdarahan, nyeri, dan gejala-gejala lain dari
kanker dan untuk efek samping terapi utama. o
Mengikutsertakan keluarga dan masyarakat untuk merawat pasien
2.1.9.2. Tes Skrining
Tes Pap Definisi
Tes Pap adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio untuk melihat adanya perubahan atau keganasan pada epitel serviks atau porsio.
Untuk mengetahui adanya tanda-tanda awal keganasan serviks prakanker yang ditandai dengan adanya perubahan pada lapisan epitel serviks
displasia Rasjidi, 2008. Indikasi
Skrining pada wanita yang sudah melakukan seksual aktif, deteksi dini adanya keganasan pada servik, pemantauan setelah tindakan
pembedahan, radioterapi, atau kemoterapi kanker serviks Rasjidi, 2008
Wanita yang dianjurkan
Setiap 6-12 bulan untuk wanita yang berusia muda sudah menikah atau belum namun aktivitas seksualnya sangat tinggi.
Setiap 6-12 bulan untuk wanita yang berganti-ganti pasangan seksual atau pernah menderita infeksi HPV
Setiap tahun untuk wanita yang berusia diatas 35 tahun Setiap tahun untuk wanita yang memakai pil KB
Setiap 2-3 tahun untuk wanita yang berusia diatas 35 tahun
Rasjidi, 2008
Gambar 2.8 Cara mengambil sampel Tes Pap dengan spatula kayu
Sumber : Rasjidi, 2008
Interpretasi Klasifikasi Papaniculou
Grade I : tak ada sel abnormal atau atipik Grade II : ada sitologi atipik tapi tak ada bukti adanya keganasan
Grade III : ada perubahan sitologi yang jelas tapi tak dapat
disimpulkan ada keganasan Grade IV : curiga adanya keganasan
Grade V : keganasan
Tes IVA Inspeksi Visual Asam Asetat
Definisi
Tes visual dengan menggunakan larutan asam cuka asam asetat 2 dan larutan iosium lugol pada serviks dan melihat perubahan warna
yang terjadi setelah dilakukan olesan. Tujuannya untuk melihat adanya sel yang mengalami displasia sebagai salah satu metode skrining kanker
mulut rahim. Tes ini lebih cocok digunakan di negara yang sedang berkembang Rasjidi, 2008.
Indikasi
Skrining kanker mulut rahim Rasjidi, 2008.
Kontraindikasi
Tidak direkomendasikan pada wanita pasca menopause, karena daerah zona transisional seringkali terletak kanalis servikalis dan tidak
tampak dengan pemeriksaan inspikulo Rasjidi, 2008.
Interpretasi
IVA positif bila ditemukan adanya area berwarna berwarna putih acetowhite dan permukaannya meninggi dengan batas yang jelas di
sekitar zona transformasi Rasjidi, 2008.
2.2. Kerangka Konsep
Tingkat Pengetahuan
Karakteristik wanita Umur
Status pernikahan Jumlah anak
Pendidikan terakhir
Pekerjaan Penghasilan
keluarga
wanita usia 25- 55 tahun
terhadap kanker serviks dan
permasalahannya