Profil BP4 Kecamatan Kemayoran

52

B. Profil BP4 Kecamatan Kemayoran

1. Letak Geografis Letak kantor BP4 Kecamatan kemayoran, sebenarnya memang kurang strategis. Karena kantor yang terletak di dalam perkampungan dan jauh dari jalan raya atau jalan utama. Jadi letak kantor yang terkesan terpencil. Hal ini dikarenakan gedung yang digunakan sebagai KUA Kecamatan Kemayoran terpisah dari Kantor Kecamatan Kemayoran. Selain itu, status gedung tersebut masih bersifat sewa. Gedung KUA Kecamatan Kemayoran yang sebenarnya sedang dalam Pembangunan. Tetapi walaupun demikian, letak gedung KUA Kecamatan Kemayoran sudah banyak diketahui oleh masyarakat.sehingga tidak menjadikan masalah yang terlalu besar bagi eksistensi KUA Kecamatan Kemayoran khususnya Bagian BP4 untuk melaksanakan tugasnya sebagai salah satu lembaga negara yang menangani tentang perkawinan. Sebagai gambaran umum bahwa daerah-daerah yang berbatasan langsung dengan kantor BP4 Kecamatan Kemayoran antara lain: a. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Sawah Besar Jakarta Pusat, Kecamatan Pademangan dan Kecamatan Tanjung Priok Jakarta Utara. b. Sebelah Timur : berbatasan degan Kecamatan Kelapa Gading Jakarta Utara. c. Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kecamatan Cempaka Putih, Kecamatan Johar Baru, dan Kecamatan Senen Jakarta Pusat. d. Sebelah Barat : berbatasan dengan Kecamatan Sawah Besar. 53 Kantor BP4 Kecamatan kemayoran terletak di wilayah pusat dari kota Jakarta, di mana wilayahnya meliputi delapan kelurahan yang terdiri dari Kelurahan Gunung Sahari Selatan, Kelurahan Kemayoran, Kelurahan Kebon Kosong, Kelurahan Serdang, Kelurahan Harapan Mulia, Kelurahan Utan Panjang, Kelurahan Cempaka Baru, Kelurahan Sumur Batu. 2. Struktur dan Organisasi Kepengurusan BP4 Kecamatan Kemayoran Secara umum, daerah operasional BP4 sebagaimana sesuai dengan fungsi organisasi yang bersifat nasional adalah seluruh wilayah Republik Indonesia dengan susunan yang menandakan jenjang dan tingkatan, yakni diantaranya: a. Pengurus Pusat yang berada di Ibu Kota Negara b. Pengurus tingkat Propinsi c. Pengurus tingkat Kabupaten d. Pengurus tingkat Kecamatan Tiap-tiap eselon kepengurusan tersebut, masing-masing haruslah dilengkapi dengan bagian-bagian sebagai berikut: a. Bagian Penasihatan Perkawinan dan Pembinaan Keluarga Sakinah b. Bagian Konsultasi Hukum dan Perkawinan c. Bagian Konsultasi Agama d. Bagian Pendidikan e. Bagian PeneranganKomunikasi dan Informasi 54 Organisasi BP4 disusun sesuai dengan susunan pemerintah dari mulai tingkat Pusat, Propinsi, KabupatenKota sampai pada tingkat Kecamatan. Akan tetapi, bagian bidang-bidang yang sebagaimana tersebut di atas hanyalah bersifat fungsional, artinya dapat dibentuk apabila diperlukan sesuai dengan keperluan dan keadaan wilayah yang bersangkutan. Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan BP4 merupakan badan resmi yang ada di setiap KUA kecamatan yang memiliki tugas fungsi untuk meningkatkan mutu perkawinan dan membina rumah tangga bahagia, sejahtera, mulia serta diridhoi oleh Allah SWT. Misi utama dari BP4 adalah meningkatkan mutu perkawinan dan menyukseskan Gerakan Keluarga Sakinah serta Gerakan Sayang Ibu, di mana keduanya merupakan pilar dari kekuatan suatu bangsa dan negara 10 . Untuk mendukung tugas, fungsi dan misi BP4 dibentuklah susunan pengurus BP4 Kecamatan Kemayoran Periode 2009-2010 sesuai dengan Surat Keputusan BP4 Kota Administrasi Jakarta Pusat Nomor 29BP4JPV2008 tanggal 05 Mei 2008 sebagaimana berikut di bawah ini: Struktur Organisasi BP4 Kecamatan Kemayoran No. JABATAN NAMA KETERANGAN 1 Pembina Marhayadi S. Sos Camat Kemayoran 2 Ketua Ahmad azis, S. Ag Kepala KUA Kemayoran 10 KUA Kecamatan Kemayoran, Laporan Tahunan KUA Kecamatan Kemayoran Tahun 2009, Jakarta: KUA Kecamatan Kemayoran, 2009, h. 11. 55 3 Sekretaris M. A. Purnawibawa Koordinator BP4 4 Bendahara Koyimah Staf KUA 5 Penasihatan Dra. Cima Dalimunthe Penyuluh Agama 7 Penasihatan Siti Aisiyah Pengawas 9 Penasihatan Drs. Hasiqin Koordinator Penghulu 8 Penasihatan Nasrullah, M. Kom. I Penghulu 9 Penasihatan Sinur, S. Ag Penghulu 10 Penasihatan Sunardi, S. Ag Penghulu Sumber: Laporan Tahunan KUA Kecamatan Kemayoran Tahun 2009 3. Program Kerja BP4 Kecamatan Kemayoran Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor 18 Tahun 1975 yang kemudian diperbaharui dengan Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor 43 Tahun 1981, maka tugas BP4 adalah melaksanakan sebagian tugas dari Departemen Agama, terutama di bidang penasihatan. Dalam upaya mengemban misi yang ingin dicapai, BP4 Kecamatan Kemayoran melakukan beberapa Program Kerja yaitu: a. Melaksanakan penertiban organisasi dan administrasi. b. Meningkatkan disiplin dan kemampuan kerja para pegawai. c. Meningkatkan pengetahuan para konselor melalui pelatihandiklat. d. Mewajibkan para catin untuk mengikuti SUSCATEN secara klasikal dengan materi: 56 1 Fiqih Munakahat 2 UU Perkawinan No. 1 Tahun 1974 3 Menuju Keluarga Sakinah 4 KB dan Kesehatan e. Melaksanakan SUSCATEN face to face dan home visit bagi catin yang tidak dapat mengikuti secara klasikal karena pekerjaan dan kesibukkannya. f. Membagikan buku Nasihat Perkawinan NP dan Menuju Keluarga Sakinah MKS kepada catin. g. Melayani konsultasi keluarga dan perkawinan. h. Melaksanakan pemilihan Keluarga Sakinah Teladan. i. Mengadakan MOU dengan FKUI. Adapun pelaksanaan SUSCATEN secara kalsikal diadakan 1 kali dalam seminggu, yaitu setiap hari Rabu. Sesuai dengan PERDIRJEN BI No. 491 Tahun 2009 tentang Kursus Calon Pengantin yang maksud dan tujuannya adalah 11 : “ Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang kehidupan rumah tanggakeluarga dalam mewujudkan Keluarga Sakinah, Mawaddah Warrahmah serta mengurangi angka perselisihan, perceraian, dan kekerasan dalam rumah tangga”. 11 Paper Rapat kerja Kementrian Agama, Optimalisasi Peran BP4 Dalam Penanganan Keluarga Bermasalah Di Propinsi DKI Jakarta, Jakarta, 13 April 2010. 57 Adapun strategi pelaksanaan PEDIRJEN BI tersebut antara lain: a. Ketersediaan Nara Sumber yang handal. b. Materi kursus yang menarik memenuhi harapan. c. Tersedianya sarana dan prasarana pendukung. d. Adanya peraturan yang mewajibkan bagi calon pengantin untuk mengikuti kursus dengan sertifikatnya sebagai persyaratan Administrasi Pendaftaran Nikah. e. Para peserta mendapatkan izindispensasi. BP4 Kecamatan Kemayoran, sejak keberadaannya telah banyak menyelesaikan atau menangani permasalahan-permasalahn yang diadukan oleh pasangan suami istri yang datang kepadanya, persoalan yang mereka perselisihkan tentu berbeda-beda, hal ini menuntut keahlian daripada para pegawai atau konsultan BP4 Kecamatan Kemayoran untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahn rumah tangga yang dihadapi oleh pasangan suami istri atau para klien tersebut. Adapun kasus-kasus yang penulis temukan dalam penelitian di BP4 Kecamatan Kemayoran, sebagaimana dikatakan oleh Bapak M. A. Purnawibawa, selaku sekretaris BP4 Kecamatan Kemayoran yaitu 12 perselisihan rumah tangga yang disebabkan oleh kurangnya komunikasi dan keterbukaan dalam rumah tangga yang dikarenakan kesibukan masing-masing 12 M. A. Purnawibawa, Sekretaris BP4 Kecamatan Kemayoran, Wawancara Pribadi, Jakarta, 01 November 2010. 58 pihak. Baik masalah ekonomi, pekerjaan, maupun masalah lainnya. Yang mana ketika terjadi suatu masalah rumah tangga, diselesaikan dengan emosi masing-masing pihak dengan saling menyalahkan satu sama lain. Kemudian akhirnya bisa mengakibatkan perceraian. Ada beberapa faktor yang menyebabkan runtuhnya rumah tangga, menurut dr. Kartono Muhammad menyatakan sebagai berikut 13 : a. Hubungan suami istri tidak lagi seperti dulu, dalam pengertian bahwa pada masa lalu seorang istri terhadap suami sangat menghargai, menjunjung tinggi, karena memang usia mereka agak jauh. Kemudian posisi, pendidikan, dan penghasilan suami lebih tinggi, sehingga suami betul-betul dianggap sebagai panutan atau pemimpin. Di zaman globalisasi ini banyak pasangan suami istri yang seusia, ada pendapatan istri yang lebih daripada suami. Sehingga posisi dulu yang dinikmati oleh suami istri, tidak bisa lagi dipertahankan. Sekarang hubungan suami istri lebih demokratis. b. Ketahanan keluarga juga semakin rawan karena arus informasi yang begitu deras dari luar sehingga tanpa sadar tertanam pola-pola, nilai-nilai yang datang dari luar. Sehingga hubungan tribalisme tadisional seperti dulu dalam masyarakat, akan berubah menjadi individualisme”. Di sinilah kiranya, dibutuhkan kerja keras bagi para konsultan perkawinan atau dalam hal ini yang ditangani oleh BP4 secara umum dan BP4 13 BP4 Pusat, Ketahanan Keluarga Dalam Menghadapi Era Globalisasi, Majalah Nasehat Perkawinan dan Keluarga, Jakarta: BP4 Pusat, 1995, edisi September No. 279, h. 7. 59 Kecamatan Kemayoran secara khusus, dalam mengatasi segala permasalahan yang terjadi atau yang dihadapi oleh pasangan suami istri dalam menjalani kehidupan rumah tangganya.

C. Dasar Hukum Pembentukan BP4 Kecamatan Kemayoran