35
jalan kebaikannya. Saling berlomba-lombalah dalam memunculkan kemuliaan di keluarga.
F. Strategi Pembentukan Keluarga Sakinah
Strategi pembentukan keluarga sakinah dapat diawali dengan: 1.
Pemilihan Calon Sebagaimana Nabi Muhammad SAW menyinggung dalam hadis:
Artinya: “Nikahilah perempuan karena empat perkara, yaitu karena hartanya,
keturunannya, kecantikannya dan karena Agamanya ”. H.R. Bukhari dan
Muslim Begitu juga bagi wanita yang ingin menikah dengan seorang laki-laki,
harus melihat empat perkara tersebut. 2.
Ketika Dalam Berumah Tangga Setiap pasangan yang sudah berumah tangga,apalagi sudah
mempunyai keturunan harus diterapkan sikap saling menghargai, saling mengasihi, saling pengertian, saling toleransi, saling mencintai, dan lain
sebagainya. Karena hal tersebut dapat menunjang suasana keluarga yang tentram dan damai yang akan berujung pada keluarga sakinah mawaddah
warrahmah.
36
Strategi lain yang dapat dilakukan dalam pembentukan keluarga sakinah adalah dengan mengikuti program-program pembinaan keluarga sakinah yang
diadakan oleh pemerintah khususnya oleh BP4 yang dapat diikuti di kantor urusan agama masing-masing.
Program pembinaan keluarga sakinah adalah sebagai Gerakan Nasional yang merupakan bagian dari upaya meletakkan dasar kerangka dan agenda
reformasi pembangunan sosial budaya dalam usaha mewujudkan masyarakat bermoral tinggi, penuh keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia
26
. Dengan pembinaan Gerakan Keluarga Sakinah diharapkan tatanan
kehidupan keluarga dan masyarakat dapat berjalan optimal sehingga nilai-nilai keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia dapat tertanam dalam kehidupan keluarga
masyarakat. Dengan mengembangkan aspek keluhuran akhlak dan moral masyarakat Indonesia tidak akan terseret pada pola pikir materialisme dan lebih
menghargai kebenaran, kebaikan dan keadilan. Tingkat kemiskinan masyarakat dapat kita tekan melalui penguatan institusi keluarga dan masyarakat, sehingga
mobilisasi sumber daya masyarakat dapat ditingkatkan dan masyarakat mampu mengatasi permasalahan yang dihadapi. Ketahanan keluarga akan terus meningkat
sehingga tidak mudah terpengaruh oleh negatif budaya asing yang merusak tatanan kehidupan rumah tangga.
26
Departemen Agama RI, Modul Pelatihan Motivator Keluarga Sakinah, Jakarta: Departemen Agama RI Dirjen Bimas Islam Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah,
2005, h. 51.
37
Program Gerakan Keluarga Sakinah antara lain
27
: 1.
Pendidikan Agama Dalam Keluarga Program ini pada prinsipnya dilakukan oleh ayah dan ibu. Tujuannya
adalah untuk menanamkan nilai-nilai keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia dalam kehidupan keluarga dan lingkungannya. Dalam hal orang tua karena
sesuatu tidak mampu melaksanakan tugas tersebut, maka program penyelenggaraan bimbingan agama secara terpadu untuk kelompok para ayah
dan ibu agar mampu melaksanakan tugas bimbingan agama dalam keluarganya. Apabila masih ada sebagian orang tua yang karena sesuatu hal
tidak mampu melaksanakan pola tersebut, program menyediakan tenaga pembimbing yang datang kerumah-rumah. Untuk menunjang kelancaran
kegiatan tersebut perlu disiapkan sarana dan prasarananya termasuk modul, pedoman, pelatihan-pelatihan dan penyediaan tenaga pembimbing keluarga.
2. Pendidikan Agama Di Masyarakat
Program ini dilaksanakan melalui peningkatan bimbingan keagamaan di masyarakat melalui kelompok keluarga sakinah, kelompok pengajian,
kelompok majelis taklim, kelompok wirid dan kelompok kegiatan keagamaan lainnya.
3. Pemberdayaan Ekonomi Umat
Program ini dilaksanakan melalui peningkatan kegiatan ekonomi kerakyatan seperti koperasi masjid, kelompok usaha produksi keluarga
27
Departemen Agama RI, Op-Cit, h. 55-58.
38
sakinah, koperasi majelis taklim, dan upaya pemberdayaan ekonomi keluarga lainnya.
4. Pembinaan Gizi Keluarga
Program ini dilaksanakan dengan memberikan motivasi dan bimbingan kepada keluarga dan masyarakat melalui pendekatan agama agar masyarakat
mementingkan gizi yang baik bagi remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, bayi dan balita.
5. Pembinaan Kesehatan Keluarga
Program ini dilaksanakan dengan motivasi dan bimbingan kepada keluarga dan masyarakat melalui pendekatan agama, agar masyarakat
memperhatikan kesehatan ibu, bayi, anak balita dan lingkungannya. 6.
Sanitasi Lingkungan Program ini dilaksanakan dengan memberikan motivasi, bimbingan
bantuan untuk penyediaan air bersih, jambanisasi dan sanitasi lingkungan. 7.
Penanggulangan penyakit menular seksual dan HIVAIDS dilaksanakan dengan melalui pendekatan moral keagamaan, bukan melalui kondomisasi.
39
BAB III EKSISTENSI BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN