Hasil Uji F Tabel 22

auditor. Pengalaman auditor juga berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Sedangkan lamanya proses audit, jumlah klien, ukuran kekayaan dan kesehatan keuangan klien, dan audit fee tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Akan tetapi berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Deis dan Giroux 1992 dalam Nasrullah 2003 yang menyimpulkan bahwa jumlah klien, lamanya proses audit, serta ukuran kekayaan dan kesehatan keuangan klien berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Serta penelitian yang dilakukan oleh Ramy Haim Falk 1996 dalam Nasrullah 2003, yang menyatakan bahwa audit fee berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. 4. Hasil Uji F Tabel 4.22 Uji F Statistik Anovab Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 472.296 7 67.471 9.291 .000a Residual 268.681 37 7.262 Total 740.978 44 a Predictors: Constant, AUDF, JUM, PEA, KEA, LPRO, KKK, IND b Dependent Variable: KLTS Sumber: Data diolah Uji F Statistik pada dasarnya digunakan untuk melihat apakah variabel independen dapat memprediksi atau memiliki pengaruh terhadap variabel dependen sebagai variabel yang dipengaruhi. Dengan syarat jika probabilitas memenuhi taraf signifikasi lebih kecil dari 0,05. Dari hasil 89 pengujian Anova atau F test didapat nilai F hitung sebesar 9,291 dengan probabilitas 0,000. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit atau dapat dikatakan bahwa independensi, kompetensi auditor, pengalaman auditor, lamanya proses audit, jumlah klien, ukuran kekayaan dan kesehatan keuangan klien serta audit fee secara bersama- sama berpengaruh terhadap kualitas audit. Berdasrakan hasil uji F, hasil penelitian ini menunjukan bahwa bahwa independensi, kompetensi auditor, pengalaman auditor, lamanya proses audit, jumlah klien, ukuran kekayaan dan kesehatan keuangan klien serta audit fee secara bersama-sama berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Nasrullah 2003 yang menunjukan bahwa secara bersama-sama terdapat pengaruh yang signifikan antara seluruh variabel independen Tenure, Jumlah klien, Kesehatan keuangan klien, adanya pihak ketiga yang akan melakukan review atas laporan audit, independen auditor yang efisien, Level of Audit fees , Tingkat perencanaan kualitas audit terhadap variabel dependen kualitas audit. Hasil pengujian menunjukkan bahwa independensi, kompetensi auditor, pengalaman auditor, lamanya proses audit, jumlah klien, ukuran kekayaan dan kesehatan keuangan klien serta audit fee secara bersama- sama berpengaruh terhadap kualitas audit. Semakin seorang akuntan publik itu bersikap independen maka opini atau pendapat yang dihasilkan 90 atas pemeriksaan yang dilakukan oleh akuntan publik tersebut dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Sekar Mayang Sari 2003: 6 menyebutkan bahwa independensi adalah sikap yang diharapkan dari seorang auditor untuk tidak mempunyai kepentingan pribadi dalam pelaksanaan tugasnya, yang bertentangan dengan prinsip integritas dan objektivitas. Setiap akuntan harus memelihara integritas dan objektivitas dalam tugas profesionalnya dan setiap auditor harus independen dari semua kepentingan yang bertentangan atau pengaruh yang tidak laya k. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa independensi merupakan sikap seseorang untuk bertindak jujur, tidak memihak, dan melaporkan temuan -temuan hanya berdasarkan bukti yang ada. Kompetensi auditor secara bersama-sama mempengaruhi kualitas audit. Semakin tinggi kompetensi atau keahlian seorang auditor maka dapat mempengaruhi ketepatan waktu penyelesaian audit , karena auditor dengan keahlian yang tinggi akan mampu meminimalisasi tingkat kesalahan. Dalam SPAP dijelaskan tentang standar aud it diantaranya adalah: 1. Standar Umum: auditor harus memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang memadai, independepensi dalam sikap mental dan kemahiran profesional dengan cermat dan seksama 2. Standar pelaksanaan pekerjaan lapangan: perencanaan dan supervisi audit, pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern, dan bukti audit yang cukup dan kompeten. 91 3. Standar pelaporan: pernyataan apakah laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, pernyataan mengenai ketidakkonsistensian penerapan prinsip akuntansi yang berlaku umum, pengungkapan informatif dalam laporan keuangan, dan pernyataan pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan. Pengalaman auditor secara bersama-sama mempengaruhi kualitas audit, karena auditor dengan pengalaman yang banyak maka: 1 auditor menjadi sadar terhadap lebih banyak kekeliruan, 2 auditor memiliki salah pengertian yang lebih sedikit tentang kekeliruan, 3 auditor menjadi sadar mengenai kekeliruan yang tidak lazim, dan 4 tingkat kesalahan dalam audit dapat diminimalisasi, dan dapat menyelesaikan audit tepat waktu Ni Made: 2005. Lamanya proses audit secara bersama-sama mempengaruhi kualitas audit hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Deis Geiroux 1992 dalam Nasrullah 2003 yang menyebutkan bahwa lamanya waktu atau proses audit mempunyai pengaruh signifikan terhadap kualitas audit, karena semakin lama seorang auditor telah melakukan audit, maka kualitas audit yang dihasilkan akan semakin rendah, karena auditor menjadi kurang memiliki tantangan dan prosedur audit yang dilakukan kurang inovatif atau mungkin gagal untuk mempertahankan sikap professional skepticism . Jumlah klien secara bersama-sama mempengaruhi kualitas audit karena auditor dengan jumlah klien yang banyak biasanya akan menjaga 92 reputasinya. Lennox 1999, menyatakan bahwa perusahaan audit yang besar dengan jumlah klien yang banyak lebih mampu menangkap signal akan penyelewengan keuangan yang terjadi dan mengungkapkannya dalam pendapat audit mereka. Ukuran dan kekayaan atau kesehatan keuangan klien juga berkorelasi dengan kualitas audit. Korelasinya menunjukkan hubungan yang negatif, dengan asumsi bahwa semakin sehat keuangan klien, maka ada kecendrungan klien tersebut untuk menekan auditor untuk tidak mengikuti standar. Kemampuan auditor untuk bertahan dari tekanan klien adalah tergantung pada kontrak ekonomi dan kondisi lingkungan dan gambaran perilaku auditor, termasuk di dalamnya adalah : a pernyataan etika profesional, b kemungkinan untuk dapat mendeteksi kualitas yang buruk, c figur dan visibility untuk mempertahan profesi, d Auditing berada menjadi anggota komunitas profesional, e tingkat interaksi auditor dengan kelompok Professional Peer Groups, dan f Normal internasional profesi auditor. Nasrullah: 2003. Audit fee secara bersama-sama dapat mempengaruhi kualitas audit. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ramy Haim Falk 1996 dalam Nasrullah 2003 yang menerangkan bahwa audit fee yang lebih tinggi akan merencanakan audit kualitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan audit fee yang lebih kecil. Ketika seorang auditor melaksanakan tuganya untuk mengaudit perusahaan, maka diperlukan perencanaan untuk memperhitungkan biaya 93 yang akan dikeluarkan atas jasa yang telah diterima klien dan waktu yang akan digunakan untuk melaksanakan proses audit. Besarnya fee audit ditentukan oleh banyak faktor. Namun demikian, pada dasarnya terdapat 4 faktor dominan yang menentukan besarnya fee audit, yaitu Abdul Halim, 2001:89: 1 Karakteristik keuangan, seperti tingkat penghasilan, laba, aktiva, modal, dan lain-lain, 2 Lingkungan, seperti persaingan, pasar tenaga profesional, dan lain-lain, 3 Karakteristik operasi, seperti jenis industri, jumlah lokasi perusahaan, jumlah lini produk, dan lain-lain, 4 Kegiatan eksternal auditor, seperti pengalaman, tingkat koordinasi dengan internal auditor, dan lain-lain.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

94

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Integritas Dan Obyektivitas Auditor Pada kantor Akuntan Publik Di Jakarta

1 15 106

ANALISIS FAKTOR –FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK

0 2 6

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta).

0 9 18

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta).

0 1 20

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta Dan Semarang.

0 3 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta Dan Semarang.

0 2 16

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia).

0 2 17

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia).

0 2 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia.

0 0 13

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia.

0 1 17