3.   Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Data
Untuk  mengolah  data  digunakan  Uji  Normalitas,  yang  menguji apakah  dalam  sebuah  model  regresi,  variabel  independen  dan  variabel
dependen   atau   keduanya   mempunyai   distribusi   normal   atau   tidak. Dengan  menggunakan   Normal  P-P  Plot  data  yang    ditunjukkan
menyebar  disekitar  garis  diagonal  dan  mengikuti  arah  garis  diagonal, maka   model   regresi   dapat   dikatakan   memenuhi   asumsi   normalitas
Santoso, 2002:212.
b.   Uji Multikolinearitas
Uji   multikolinearitas   dilakukan   dengan   tujuan   yaitu   untuk mengetahui  hubungan  yang  bermakna  korelasi  antara  setiap  variabel
dependen  dalam  suatu  model  regresi.  Model  regresi  yang  baik  adalah seharusnya   tidak   terjadi   korelasi   diantara   variabel   independennya
Ghozali  2005:9.  Untuk  mendeteksi  ada  atau  tidaknya  multikolinearitas didalam model regresi adalah sebagai berikut:
1   Nilai  R
2
yang  dihasilkan  oleh  suatu  estimasi  model  regresi  empiris sangat  tinggi,  tetapi  secara  individual  variabel  independen  banyak
yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. 2   Menaganalisis  matrik  korelasi  variabel  independen,  jika  variabel
independen  ada  korelasi  yang  cukup  tinggi  umumnya  diatas  0,90, maka   hal   ini   mengindikasikan   adanya   multikolinearitas.   Tidak
47
adanya  korelasi  yang  tinggi  antar  variabel  independen  tidak  berarti bebas dari multikolinearitas.
3   Multikolinearitas   dapat  juga  dilihat  dari:  1  nilai  tolerance  dan lawannya,  2  Variance  Inflation  Factor  VIF.  Kedua  ukuran  ini
menunjukan  setiap  variabel  independen  manakah  yang  dijelaskan oleh variabel independent lainnya.
c. Uji Heterokedastisitas
Uji  heterokedastisitas  dilakukan  dengan  tujuan  untuk  menguji apakah  dalam  model  regresi  terjadi  ketidaksamaan  varians  dan  residual
satu  pengamatan  ke  pengamatan  lain.  Jika  varians  dan  residual  suatu pengamatan  ke  pengamatan  lain  tetap,  maka  disebut  heterokedastisitas
dan   jika   berbeda   disebut   heterodastisitas.   Model   regresi   yang   baik adalah
yang terdapat
homokedastisitas atau
terjadi gejala
heterokedastisitas   Ghozali   2005:105.   Kebanyakan   data   crossection mengandung  situasi  heterokedastisitas  karena  data ini  menghimpun  data
yang mewakili berbagai ukuran kecil, sedang, dan besar.
d.   Uji Autokorelasi
Uji   autokorelasi   bertujuan   menguji   apakah   dalam   model regensi  linear  ada  kolerasi  antara  kesalahan  pengganggu  pada  periode  t
dengan   kesalahan   pengganggu   pada   periode   t-1sebelumnya.   Jika terjadi korelasi,maka dinamakan ada problem autokolerasi. Autokolerasi
muncul  karena  observasi  yang  berurutan  sepanjang  waktu  satu  sama lainnya.  Masalah  ini  timbul  karena  residual  kesalahan  pengganggu
48
tidak  bebas  dari  satu  obsevasi  ke  observasi  lainnya.  Hal  ini  sering ditemukan pada data  runtut waktu time series karena “gangguan” pada
seseorang   individu   kelompok   cenderung   mempengaruhi   “gangguan” pada individu kelompok yang sama pada periode berikutnya.
4.   Uji Hipotesis