57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Responden
Objek penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik KAP yang terdapat di wilayah Jakarta dan yang menjadi subjek penelitian adalah akuntan
publik. Pada dasarnya penulis menganalisis faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kualitas audit di KAP tersebut. Penyebaran kuesioner dimulai
dari awal bulan Maret 2009 dan pengumpulannya sampai dengan awal bulan Mei 2009, dalam penyebaran kuesioner peneliti mendatangi langsung Kantor
Akuntan Publik. Jumlah kuesioner yang disebarkan adalah sebanyak 100 eksemplar, dengan jumlah pengembalian sebanyak 45 eksemplar, jadi respons
rate pada penelitian ini adalah 45. Dari 45 eksemplar kuesioner yang
dikembalikan semua kuesioner dapat diolah untuk penelitian. Responden dari penelitian ini, dapat dibedakan berdasarkan ciri-ciri
karakteristiknya. Gambaran mengenai karakteristik dari setiap responden yang ada di ukur berdasarkan nama KAP, usia, pendidikan terakhir, jenis kelamin,
jabatan dan lamanya menduduki jabatan di KAP yang terdapat di Jakarta.
57
B. Karekteristik Responden
Subjek penelitian ini adalah akuntan publik yang bekerja di KAP yang terdapat di Jakarta. Demografi responden dalam penelitian ini disajikan
secara lengkap dalam tabel 4.1
Tabel 4.1 Demografi Responden
Deskripsi Jumlah
Persentase Jumlah kuesioner
45 100
Usia
20 tahun 20-30 tahun
31-40 tahun 40 tahun
24 53,3
20 44,4
1 2,2
Jenis Kelamin
Pria Wanita
27 60
18 40
Pendidikan Terakhir
Jabatan di KAP
D3 2
S1 43
S2 S3
Auditor yunior 15
Auditor senior 22
Supervisor 2
Manager audit 6
Partner 4,4
95,5 33,3
48.8 4,4
13,3 Sumber : Hasil Kuesioner
58
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui jumlah responden pria lebih banyak dari jumlah responden wanita, yaitu sebanyak 27 orang 60
responden pria sedangkan responden wanita sebanyak 18 orang 40. Hal ini disebabkan karena yang bekerja di kantor akuntan publik kebanyakan adalah
pria, dan banyak orang mengasumsikan bahwa pria lebih cocok menjadi auditor dari pada wanita, karena menurut peneliti pekerjaan auditor
membutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi dan harus mengeluarkan tenaga lebih banyak dari pada pekerjaan lain, karena auditor itu kadang tidak hanya
mengaudit klien yang berada di sekitarnya saja, akan tetapi juga kadang mereka mengaudit klien hingga ke luar kota, jadi untuk seorang wanita hal itu
juga menjadi salah satu pertimbangan mengapa mereka tidak memilih menjadi auditor.
Usia responden yang paling banyak adalah antara 20-30 tahun sebanyak 24 orang 53,3, kemudian yang berumur 31-40 tahun sebanyak 20
orang 44,4 dan yang berumur diatas 40 tahun sebanyak 1 orang 2,2. Hal ini disebabkan karena menurut peneliti usia yang paling muda biasanya
diperintahkan untuk melakukan hal-hal non teknis sepeti mengisi kuesioner ini oleh karyawan yang usianya jauh diatas mereka, karena mungkin sebagian
dari mereka yang usianya lebih tua menganggap bahwa hal tersebut dapat menggangu pekerjaan mereka.
Berdasarkan tingkat pendidikan responden, yang paling banyak adalah lulusan Strata Satu S1 sebanyak 43 orang atau 95,5 dan sisanya
sebanyak 2 orang 4,4 adalah D3. Berdasarkan jabatan responden di kantor
59
akuntan publik KAP responden yang paling mendominasi adalah auditor senior yaitu sebanyak 22 orang 48,8, kemudian auditor yunior sebanyak 15
orang 33,3, lalu manager audit sabanyak 6 orang 13,3, dan yang terakhir adalah supervisor sebanyak 2 orang 4,4. Menurut peneliti hal ini
disebabkan karena untuk menjadi seorang akuntan publik biasanya kantor akuntan publik memberikan persyaratan minimal lulus S1, sehingga yang
melamar menjadi auditor kebanyakan adalah para sarjana. Kemudian untuk auditor senior lebih banyak dari pada yang lainnya, karena menurut peneliti
pada jenjang tersebut mereka lebih matang dalam melakukan sesuatu, dan pengalaman yang mereka miliki sudah cukup banyak, sehingga untuk
melakukan hal-hal non teknis seperti mengisi kuesioner ini mereka menjadi lebih paham dan mengerti.
C. Hasil Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas