12
3. Untuk mendeskripsikan pandangan hukum Islam terhadap sistem pemilu di
Indonesia Adapun signifikansi penelitian ini terangkum dalam point berikut:
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi kontribusi positif dalam upaya
memecahkan masalah yang melingkupi Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang pemilu.
b. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mengembangkan pemikiran
politik Islam tentang pemilu yang ideal. c.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangsih pemikiran dalam khazanah intelektual terhadap kajian pemilu khususnya di jurusan siyâsah
syariyyah.
D. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Untuk menyelesaikan sebuah permasalahan yang akan diteliti, maka tentunya penulis harus mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan permasalahan isu yang
akan diteliti. Secara tipologis, penelitian penulis ini menggunakan studi kepustakaan, dengan memperoleh dan mengumpulkan data untuk mendapatkan data sesuai harapan
penulis dan seperti yang digambarkan dalam bahan kepustakaan. Dengan kata lain,
13
jenis penelitian ini dapat juga disebut sebagai penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif-analitis
5
. Dengan demikian, pendekatan approach pada objek penelitian ini
menggunakan pendekatan normatif doktriner, yaitu berdasarkan pada norma perspektif Islam dalam menganalisis Undang-Undang No. 10 tahun 2008 tentang
pemilu. Lebih dari itu, sifat dalam penelitian ini merupakan model penelitian
deskriptif analitis yang memaparkan apa adanya pemilu di Indonesia, yakni penelitian yang menggambarkan dan menginformasikan yang diperoleh dari penelitian
kepustakaan secara mendalam agar dapat memberikan informasi kepada pembaca secara optimal. Kemudian dianalisis dan dikaji secara normatif, yaitu dengan fiqh
siyâsah sebagai tolak ukurnya.
2. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, pengumpulan data hukum menggunakan teknik studi dokumenter dengan mengumpulkan bahan dari sumber-sumber data primer,
sekunder, dan tersier. Bahan pustaka yang menjadi rujukan primer dalam penelitian ini adalah Al-
Qur’an dan Hadits, kitab-kitab yang berkaitan dengan fiqh siyâsah dalam siyâsah syariyyah antara lain “Al-Ahkâm Al-Sultâniyyah” karya Al-Mawardy dan Ali ibn
5
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Penelitian kepustakaan atau disebut juga penelitian hokum normatif adalah penelitian hukum yang dilakukan dengan cara
meneliti bahan pustaka atau data sekunder belaka, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995., h. 13-14.
14
Muhammad ibn Habib, “As-siyâsah As-syariyyah” karya Abdul Wahab Khalaf, serta Undang-Undang No. 10 Tahun 2008 tentang pemilu.
Adapun rujukan sekunder adalah beberapa buku yang fokus kajiannya mengenai permasalahan tentang pemilu dan juga data pustaka lain yang berkaitan
dengan pemilu. Berbagai macam buku tersebut antara lain: karya Dr. Muhammad Iqbal dalam bukunya “Fiqh Siyâsah Kontekstualisasi Doktrin Politik Islam”, karya
Prof. A. H. A. Dzajuli, SH. dalam bukunya “Fiqh Siyâsah Dalam Implemenatsi Kemaslahatan Umat Dalam Rambu-Rambu Syarî’ah”, karya T. M. Hasbi As-
Shiddieqy dalam bukunya “Asas-asas Hukum Tata Negara Menurut syarî’ah Islam, dan karya Djoko Prakoso dalam bukunya “Tindak Pidana Pemilu.” Selain yang
disebutkan diatas, penyusun juga menggunakan referensi lainnya yang bisa dijadikan sumber acuan pelengkap yang terkait dengan skripsi ini.
Adapun rujukan tersier dalam penelitian ini adalah kamus ilmiah, kamus hukum, dan buku pedoman penulisan skripsi fakultas syari’ah dan hukum Universitas
Islam Negri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2009. Hal ini sebagai penunjang
yang memberikan petunjuk terhadap data primer dan data sekunder.
Peneliti melakukan penelusuran untuk mencari data-data hukum yang relevan terhadap isu yang dihadapi. Karena didalam penelitian penulis menyebutkan
pendekatan perundang-undangan, maka peneliti harus mencari peraturan perundang- undangan mengenai atau yang berkaitan dengan isu pemilu. Oleh karena itu untuk
memecahkan suatu isu pemilu peneliti harus menelusuri sekian banyak berbagai produk peraturan perundang-undangan seperti undang-undang pemilu sebelumnya
15
dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 2003. Lebih dari itu, untuk mendapatkan penjelasan mendalam in-depth tentang UU No. 10 tahun 2008, penulis melakukan
interview open-ended interview atau wawancara dengan beberapa pakar hukum yang kompeten di bidangnya.
3. Teknik Analisis Data