Latar Belakang Pembentukan UU No. 10 Tahun 2008

33

BAB III SISTEM PEMILU MENURUT UU NO 10 TAHUN 2008

A. Latar Belakang Pembentukan UU No. 10 Tahun 2008

Pemilu dapat dikatakan sebagai sebuah “pesta demokrasi” bagi rakyat. Suksesnya pemilu menjadi salah satu wujud suksesnya penerapan demokrasi di suatu negara. Persiapan pelaksanaan pemilu bukan hanya sekedar persiapan logistik semata, tetapi lebih dari itu, persiapan landasan hukum berikut Undang-Undang Pemilu yang mengikat. UU No. 10 Tahun 2008, misalnya merupakan penyempurnaan aturan pemilu sebelumnya. 1 Secara umum diduga Undang-Undang Pemilu No. 10 Tahun 2008 terdapat beberapa pasal yang tidak sinkron dengan Undang-Undang lain seperti UU No. 22 Tahun 2007 tentang penyelenggara pemilu. 2 Di antaranya terkait tentang pembentukan penetapan daftar pemilih sementara dalam UU No. 22 Tahun 2007 dengan penetapan daftar pemilih tetap yang dilakukan Petugas Pemutahiran Data Pemilih PPDP. Terdapat beberapa hal yang jauh dari harapan publik, misalnya semangat penyederhanaan jumlah partai tidak didukung dengan peraturan yang tepat. Ditetapkannya Parlementary Threshold tidak terkait dengan penyederhanaan partai, tetapi hanya mekanisme dalam penempatan “kursi” yang diperoleh Partai. Hal ini 1 Undang-Undang Pemilu dan Partai Politik 2008, Yogyakarta: Gradein Mediatama, 2008 2 Undang-Undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 2003 Tentang Pemilu Tahun 2003, Jakarta: CV. Mini Jaya Abadi 2009 28 34 juga terkait dengan aturan peralihan yang membolehkan semua partai yang duduk di Dewan Perwakilan Rakyat DPR ikut pemilu 2009, yang sudah dibatalkan dengan Putusan Mahkamah Konstitusi MK, namun menjadi tidak berarti karena tahap verifikasi telah dilalui. 3 Ada sejumlah catatan penting dari kecacatan pemilu 2009 secara sistemik. Salah satu akar dari cacat pemilu 2009, baik yang terjadi pada pemilu legislatif maupun pemilihan presiden, adalah distorsi dan bias politik sistem proporsional yang dianut. Sistem proporsional telah terselewengkan oleh oligarki parlemen dalam menyusun Undang-Undang No. 10 tahun 2008. Beragam tafsir, kualitas penyelenggaraan dan banyaknya kepentingan menyebabkan kualitas Pemilu 2009 diragukan oleh banyak pihak.

B. Pandangan Para Pakar Tentang UU No 10 Tahun 2008