Tujuan dan Manfaat Penelitian Sistematika Penulisan

11 1. Pasal 205 ayat 4 yang berbunyi “Dalam hal masih terdapat sisa kursi dilakukan penghitungan perolehan kursi tahap kedua dengan cara membagikan jumlah sisa kursi yang belum terbagi kepada Partai Politik Peserta Pemilu yang memperoleh suara sekurang-kurangnya 50 lima puluh perseratus dari BPP DPR.” 2. Pasal 211 ayat 3 yang berbunyi: “Dalam hal masih terdapat sisa kursi setelah dialokasikan berdasarkan BPP DPRD, maka perolehan kursi Partai Politik Peserta Pemilu dilakukan dengan cara membagikan sisa kursi berdasarkan sisa suara terbanyak satu persatu sampai habis.” 3. Pasal 212 ayat 3 yang berbunyi: “Dalam hal masih terdapat sisa kursi setelah dialokasikan berdasarkan BPP DPRD, maka perolehan kursi partai politik peserta pemilu dilakukan dengan cara membagikan sisa kursi berdasarkan sisa suara terbanyak satu persatu sampai habis.”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Merujuk kepada pokok masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan sistem pemilu di Indonesia dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 2008 dalam pemilihan Dewan Perwakilan Rakyat DPR, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD, dan Dewan Perwakilan Daerah DPD dalam perspektif Islam kajian fiqh siyâsah. Dengan demikian, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui dan menjelaskan konsep dasar pemilu dalam fiqh siyâsah 2. Untuk menggambarkan sistem pemilihan umum pemilu di Indonesia 12 3. Untuk mendeskripsikan pandangan hukum Islam terhadap sistem pemilu di Indonesia Adapun signifikansi penelitian ini terangkum dalam point berikut: a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi kontribusi positif dalam upaya memecahkan masalah yang melingkupi Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang pemilu. b. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mengembangkan pemikiran politik Islam tentang pemilu yang ideal. c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangsih pemikiran dalam khazanah intelektual terhadap kajian pemilu khususnya di jurusan siyâsah syariyyah.

D. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Untuk menyelesaikan sebuah permasalahan yang akan diteliti, maka tentunya penulis harus mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan permasalahan isu yang akan diteliti. Secara tipologis, penelitian penulis ini menggunakan studi kepustakaan, dengan memperoleh dan mengumpulkan data untuk mendapatkan data sesuai harapan penulis dan seperti yang digambarkan dalam bahan kepustakaan. Dengan kata lain, 13 jenis penelitian ini dapat juga disebut sebagai penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif-analitis 5 . Dengan demikian, pendekatan approach pada objek penelitian ini menggunakan pendekatan normatif doktriner, yaitu berdasarkan pada norma perspektif Islam dalam menganalisis Undang-Undang No. 10 tahun 2008 tentang pemilu. Lebih dari itu, sifat dalam penelitian ini merupakan model penelitian deskriptif analitis yang memaparkan apa adanya pemilu di Indonesia, yakni penelitian yang menggambarkan dan menginformasikan yang diperoleh dari penelitian kepustakaan secara mendalam agar dapat memberikan informasi kepada pembaca secara optimal. Kemudian dianalisis dan dikaji secara normatif, yaitu dengan fiqh siyâsah sebagai tolak ukurnya.

2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, pengumpulan data hukum menggunakan teknik studi dokumenter dengan mengumpulkan bahan dari sumber-sumber data primer, sekunder, dan tersier. Bahan pustaka yang menjadi rujukan primer dalam penelitian ini adalah Al- Qur’an dan Hadits, kitab-kitab yang berkaitan dengan fiqh siyâsah dalam siyâsah syariyyah antara lain “Al-Ahkâm Al-Sultâniyyah” karya Al-Mawardy dan Ali ibn 5 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Penelitian kepustakaan atau disebut juga penelitian hokum normatif adalah penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder belaka, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995., h. 13-14. 14 Muhammad ibn Habib, “As-siyâsah As-syariyyah” karya Abdul Wahab Khalaf, serta Undang-Undang No. 10 Tahun 2008 tentang pemilu. Adapun rujukan sekunder adalah beberapa buku yang fokus kajiannya mengenai permasalahan tentang pemilu dan juga data pustaka lain yang berkaitan dengan pemilu. Berbagai macam buku tersebut antara lain: karya Dr. Muhammad Iqbal dalam bukunya “Fiqh Siyâsah Kontekstualisasi Doktrin Politik Islam”, karya Prof. A. H. A. Dzajuli, SH. dalam bukunya “Fiqh Siyâsah Dalam Implemenatsi Kemaslahatan Umat Dalam Rambu-Rambu Syarî’ah”, karya T. M. Hasbi As- Shiddieqy dalam bukunya “Asas-asas Hukum Tata Negara Menurut syarî’ah Islam, dan karya Djoko Prakoso dalam bukunya “Tindak Pidana Pemilu.” Selain yang disebutkan diatas, penyusun juga menggunakan referensi lainnya yang bisa dijadikan sumber acuan pelengkap yang terkait dengan skripsi ini. Adapun rujukan tersier dalam penelitian ini adalah kamus ilmiah, kamus hukum, dan buku pedoman penulisan skripsi fakultas syari’ah dan hukum Universitas Islam Negri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2009. Hal ini sebagai penunjang yang memberikan petunjuk terhadap data primer dan data sekunder. Peneliti melakukan penelusuran untuk mencari data-data hukum yang relevan terhadap isu yang dihadapi. Karena didalam penelitian penulis menyebutkan pendekatan perundang-undangan, maka peneliti harus mencari peraturan perundang- undangan mengenai atau yang berkaitan dengan isu pemilu. Oleh karena itu untuk memecahkan suatu isu pemilu peneliti harus menelusuri sekian banyak berbagai produk peraturan perundang-undangan seperti undang-undang pemilu sebelumnya 15 dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 2003. Lebih dari itu, untuk mendapatkan penjelasan mendalam in-depth tentang UU No. 10 tahun 2008, penulis melakukan interview open-ended interview atau wawancara dengan beberapa pakar hukum yang kompeten di bidangnya.

3. Teknik Analisis Data

Data yang terkumpul dari berbagai sumber yang relevan dianalisis secara kualitatif, dengan menggunakan penalaran deduktif induktif. Hal ini merupakan hukum-hukum yang sesuai dengan perspektif Islam yang dijadikan landasan dan kaidah umum untuk meninjau sistem pemilu dalam undang-undang No. 10 tahun

2008, kemudian disimpulkan apakah sesuai atau tidak sesuai.

Dalam menganalisis data hukum, diterapkan teknik analisis isi secara kualitatif. Metode data dilakukan dengan cara mendeskripsikan bahan-bahan tersebut secara jelas dan mengambil isinya dengan menggunakan content analysis. Kemudian melakukan bongkar pasang dan menata kembali secara sistematis bahan-bahan yang telah terkumpul sebelumnya dengan menggambarkan satu kesatuan yang utuh. Penulis menginterpretasikan dengan menggunakan bahasa penulis sendiri, dengan demikian akan nampak rincian jawaban atas pokok permasalahan yang diteliti. Sementara untuk teknis penulisan ini penulis berpedoman pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas syarî’ah dan Hukum Universitas Islam Negri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2009.”

E. Sistematika Penulisan

16 Sebagaimana layaknya laporan hasil ilmiah yang standar dalam bentuk skripsi, maka laporan ini menjelaskan secara teknis prosedural. Hal ini untuk mendapatkan gambaran jelas mengenai materi yang menjadi pokok penulisan skripsi ini dan agar memudahkan para pembaca dalam mempelajari tata urutan penulisan ini, maka penulis menyusun sistematika penulisan. Pembahasan skripsi ini terbagi menjadi lima bab, dari setiap bab terdiri dari sub bab yaitu:

BAB I Pendahuluan, yang berisi latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Dari latar belakang masalah ini nantinya akan muncul bahasan-bahasan yang menjadi kajian atau ulasan dari skripsi ini.

BAB II Doktrin Pemilu Dalam Fiqh Siyasah, membahas tentang: urgensi

pemilu dalam ketatanegaraan Islam, lalu dilanjutkan dengan pembahasan prinsip ketatanegaraan Islam dalam pemilu seperti prinsip musyawarah, prinsip keadilan, prinsip persamaan, prinsip kejujuran, prinsip pertanggung jawaban, prinsip kebebasan, prinsip kebajikan.

BAB III Sistem Pemilu Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008,

mendeskripsikan tentang: latar belakang pembentukan UU No. 10 tahun 2008, pandangan para pakar terhadap UU No. 10 tahun 2008, dan substansi UU No. 10 tahun 2008.

BAB IV Analisis Hukum Islam Terhadap Sistem Pemilu Menurut Undang-

Undang Nomor 10 Tahun 2008, mendiskusikan beberapa point