Dampak Kebijakan Program Nuklir Iran

100

BAB IV DAMPAK KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAHAN MAHMOUD

AHMADINEJAD

A. Dampak Kebijakan Program Nuklir Iran

Disadari atau tidak, kebijakan program nuklir Iran sangat mempengaruhi geopolitik-ekonomi dunia global, khususnya dunia Islam. Ini terlihat dari meningkatnya ketegangan dunia terkait eskalasi nuklir Iran, yangmana ketegangan tersebut justru malah menambah buruknya situasi. Terkait dengan isu ini, berbagai cara telah dilancarkan Barat dalam menangani kasus nuklir Iran, entah itu melalui ‘sogokan’ berupa pemberian insentif, sanksi, atau bahkan ancaman serangan militer langsung ke Iran. Langkah awal Barat dalam menghentikan program nuklir Iran adalah dengan memberikan penawaran berbagai insentif kepada Iran. Pemberian insentif itu berjudul, “Kerangka Kerja Perjanjian Jangka Panjang”. Isi dari insentif ini adalah usulan kerjasama energi dengan Iran dalam jangka panjang, disertai komitmen kerjasama perdagangan dan investasi untuk membantu Iran dalam memasuki WTO 204 asalkan Iran mau menghentikan program nuklir damainya. 205 Hal ini ditolak dengan tegas oleh pemerintah Iran, bahkan mereka membandingkan hal tersebut bagaikan menukar emas dengan permen, “Saya 204 . WTO adalah World Trade Organization. Sebuah lembaga perdagangan dunia. 205 . Kasra Naji. Ahmadinejad; Kisah Rahasia, h. 141. menolak barter emas dengan permen” kata Ahmadinejad. 206 Ahmadinejad juga menegaskan bahwa, insentif apapun tidak akan diterima Iran jika syaratnya Iran harus menghentika program nuklirnya, “Tawaran apapun yang mensyaratkan kami menghentika aktivitas nuklir damai adalah tidak valid. Saya terheran-heran sekelompok orang melakukan pertemuan tanpa kami ada disana, dan membuat keputusan untuk kami” , katanya. 207 Setelah merasa bahwa pemberian insentif dirasa tidak mungkin menghentikan program nuklir Iran, Barat akhirnya memberikan sanksi. Walaupun sudah ‘akrab’ dengan sanksi-sanksi, 208 namun tetap saja dampak nyata dari program nuklir ini adalah diberlakukannya sanksi embargo atas Iran. Tidak tanggung-tanggung tiga kali Barat, dengan menggunakan DK PBB, menjatuhkan sanksi kepada Iran selama pemerintahan Ahmadinejad periode pertama, sanksi pertama, resolusi 1737 yang ditetapkan pada 23 Desember 2006, sanksi yang kedua, resolusi 1747 yang disahkan pada 24 Maret 2007 dan sanksi yang ketiga, resolusi 1803 yang jatuh pada 3 Maret 2008. 209 Setiap sanksi memiliki isi yang berbeda, sanksi 1737 memiliki tiga poin penting yang isinya antara lain; Pertama, larangan perdagangan dengan Iran untuk 206 . Adel El-Gogary. Ahmadinejad: The Nuclear Savior Of Tehren, h. 283, dalam buku lain hal tersebut juga diungkapkan dengan istilah berbeda, “tindakan menukar mutiara berkilau dengan sebutir permen” lih, Kasra Naji. Ahmadinejad; Kisah Rahasia, h. 142. 207 . Lih, “UE Siapkan Paket Baru, Iran Tolak Tawaran Yang Mensyaratkan Penghentian Aktivitas Nuklir,” Kompas, Selasa, 16 Mei 2006, h. 9. 208 . Perlu diketahui bahwa semenjak awal Revolusi Islam Iran pada 1979, Barat telah melakukan berbagai macam sanksi-sanksi terhadap Iran dengan membekukan aset-aset Iran. Pada 1996 dipelopori oleh D’Amato seorang senator AS dari partai Replublik, AS menerapkan sanksi lagi atas Iran bernama ILSA atau Iran-Libya Sanction Act, yang mana sanksi ini menjatuhkan kepada kedua negara, Iran dan Libya, dan juga kepada setiap perusahaan yang menginvestasikan dananya lebih dari US 20 juta di kedua negara tersebut, lih. Ali M. Ansari. Supermasi Iran;, h. 168-172 dan 275. 209 . Lih, “Sanksi Jilid Ketiga Untuk Iran,” Tempo, Selasa, 4 Maret 2008. semua barang, bahan, peralatan, dan teknologi yang dapat menyumbang program pengayaan uranium Teheran. Kedua, pembatasan sukarela terhadap lawatan keluar negeri bagi 12 pejabat terkait dengan program dan misil Iran. Ketiga, pembekuan sukarela atas aset di luar negeri milik 12 pejabat itu dan 10 lembaga yang langsung berhubungan dengan atau memberi dukungan bagi program nuklir dan misil Iran. Sanksi 1747 memiliki poin-poin yang lebih rinci lagi, diantaranya larangan bagi semua ekspor senjata Iran, pembatasan sukarela perdagangan senjata, seperti pesawat tempur, helikopter penyerang, kapal perang, tank tempur, dan kendaraan bersenjata ke Iran, lalu pembekuan aset secara sukarela terhadap aset-aset di luar negeri milik 13 lembaga termasuk bank Sepah milik pemerintah, dan 15 pejabat serta 13 lembaga yang terkait dengan program nuklir Iran termasuk pasukan Garda Revolusi Iran, selain itu bantuan keuangan juga dibatasi terhadap pemerintah Iran. Sanksi 1803, adalah penambahan dan perincian beberapa poin dari sanksi-sanksi sebelumnya, contohnya selain Bank Melli, Bank Saderat juga masuk dalam daftar yang dibekukan asetnya, inspeksi pengiriman dari dan ke Iran jika dicurigai memuat barang terlarang. 210 Berbagai macam embargo yang dilakukan Barat ini adalah sebagai bentuk psy-war yang Barat lancarkan terhadap Iran. Barat, entah apakah itu karena kenaifannya mereka atau karena ketakutannya atau karena kombinasi keduanya, dengan seenaknya menilai bahwa program nuklir Iran berbahaya karena diduga memproduksi senjata nuklir sehingga layak dijatuhi hukuman, padahal semua 210 . Ibid. “Sanksi Jilid Ketiga Untuk Iran,” Tempo, Selasa, 4 Maret 2008. negara-negara yang ikut menjatuhkan sanksi memiliki senjata nuklir atau paling tidak menggunakan teknologi nuklir juga. Akibat dari berbagai sanksi ini, Beberapa bank di Eropa, setidaknya ada empat bank yaitu bank UBS, bank Credit Suisse Bank, ABN Amro dan HSBC, atas desakan AS, melakukan pembatasan transaksi dengan Iran karena takut dikenai hukuman oleh AS. Bank USB bahkan pernah didenda US 100 juta karena mengalirkan dollar ke Iran. 211 Selain itu tidak kurang dari 24 perusahaan asing juga terkena sanksi dari AS, salah satunya perusahaan eksportir senjata Rusia bernama Rosoboronexport, selain itu beberapa perusahaan lain dari berbagai negara seperti China, Malaysia, Sudan, Pakistan, Suriah, dan Meksiko juga terkena sanksi. 212 Tidak hanya Barat, negara seperti Jepang juga ikut menjatuhkan sanksi terkait nuklir Iran, “Kami menempuh langkah ini karena masalah nuklir Iran telah berpengaruh pada gerakan non-proliferasi dan masalah nuklir Korea Utara” , kata Menlu Jepang, Taro Aso. Tak kurang dari 10 perusahaan dan 12 individu yang terkait nuklir Iran dibekukan asetnya oleh Jepang. 213 Tidak hanya sanksi saja, Barat juga menerjunkan agen-agennya untuk melemahkan Iran. Dua orang warga negara AS yang memiliki paspor ganda AS dan Iran, Haleh Esfandiari dan Kian Tajbakhsh. Namun yang uniknya, salah seorang dari mereka adalah orang yang bekerja di Open Society Institute yang 211 . Lih,”Bank Eropa Batasi Transaksi Di Iran, Diancam AS Dengan Denda Dan Kehilangan Bisnis,” Kompas, Selasa, 23 Mei 2006, h. 11. 212 . Lih, “24 Perusahaan Asing Kena Sanksi AS,” Media Indonesia, Minggu, 7 Januari 2007, h. 10. 213 . Lih, “Jepang Bekukan Aset Terkait Nuklir Iran,” Republika, Sabtu, 17 Februari 2007, h. 9. pemiliknya adalah seorang spekulan mata uang sekaligus billyuner keturunan Yahudi yaitu George Soros. 214 Jelas terlihat disini bahwa Barat berusaha dengan menggunakan berbagai cara dan upaya dalam menangani kasus Iran ini, walaupun ditempuh dengan cara-cara kotor sekalipun. Berbagai sanksi dan tekanan ini membuat Ahmadinejad terheran-heran. Bagaimana tidak, Iran yang baru hanya disinyalir akan dapat menyalahgunakan teknologi nuklir untuk keperluan senjata diberikan sanksi yang sedemikian hebatnya sementara negara yang jelas-jelas sudah menggunakannya sebanyak dua kali justru dibiarkan saja. Dari sini saja kita sudah melihan standar ganda yang diterapkan Barat, belum lagi mengenai nuklir Israel yang memiliki hulu ledak mencapai 200 hulu ledak nuklir dan Israel juga bukan merupakan anggota NPT, namun tidak diberikan sanksi apapun. “Mengapa kita tak lebih khawatir terhadap negara baca; AS yang sudah dua kali menjatuhkan bom atom ke bangsa Jepang di PD II. Kalau ada tekanan pada Iran untuk tidak memanfaatkan teknologi nuklir karena adanya kemungkinan Iran mengembangkan senjata nuklir, tentu tekanan yang lebih besar harus diarahkan pada negara yang sudah menggunakan senjata itu sebelumnya” kata Ahmadinejad. 215 Tentu tidaklah masuk akal jika dikatakan bahwa tidak ada dampak langsung akibat embargo yang dilancarkan Barat ini. Tentu pasti embargo ini memiliki konsekuensi nyata. Seperti yang sudah disebutkan bahwa salah satu isi sanksi-sanksi itu adalah penyitaan aset-aset Iran termasuk bank. Hal ini tentunya berdampak pada perekonomian Iran, belum lagi Iran juga dilarang mengimpor dan pihak asing dilarang berinvestasi di Iran, dan juga sejumlah bank sulit untuk 214 . Lih, “George Soros Ingin Tumbangkan Iran,” Kompas, Rabu, 30 Mei 2007. 215 . Muhsin Labib, dkk. Ahmadinejad, h. 200. melakukan transaksi dari atau ke Iran. Hal ini membuat ekonomi Iran semakin terpukul, terbukti dengan tingginya inflasi di Iran yang bahkan mencapai 19. 216 Namun Ahmadinejad beranggapan masalah nuklir Iran ini tidak menjadi sebuah krisis, ia berpendapat nuklir ini juga merupakan hak sah bangsa Iran.“Saya menolak anggapan bahwa masalah nuklir ini telah menciptakan krisis untuk negeri ini, krisis apa? Teknologi nuklir itu hak kita dan tak seorangpun yang bisa mencabutnya dari kita. Kita telah melangkah sampai sejauh ini, maka atas seizin Allah, kita tinggal perlu melangkah lagi” . 217 Sesungguhnya pernyataan Ahmadinejad benar adanya. Bukti konkret Iran memiliki hak legal dalam mengembangkan teknologi nuklir adalah bahwa Iran merupakan salah satu anggota sekaligus negara penandatangan NPT, yang dalam NPT, setiap negara anggotanya diberikan hak kebebasan untuk mengembangkan penelitian, memproduksi dan menggunakan nuklir untuk tujuan damai. Hal tersebut dituangkan secara gamblang didalam NPT, tepatnya di artikel IV pasal satu. Didalamnya disebutkan; “Nothing in this treaty shall be interpreted as affecting the inalienable right of all the parties to the treaty to develop research, production and use of nuclear energy for peaceful purposes without diserimination with Articles I and Articles II of this treaty” . 218 216 . Lih, “Kinerja Ahmadinejad Buruk, Inflasi Mencapai 19,1 Persen Pada November 2007,” Kompas, Senin, 24 Desember 2007, h. 11. dan Kasra Naji. Ahmadinejad; Kisah Rahasia, h. 148. 217 . Ibid. h. 139-140. 218 . Indriana Kartini. Indonesia And Iran’s Nuclear Issue, h. 14 dan lih, http:www.iaea.orgPublicationsDocumentsTreatiesnpt.html. Situs ini diakses dan didownload pada 15 Juni 2011. Lih juga, lampiran no. 14. Secara tertulis disini bahwa setiap anggota NPT memiliki hak mutlak untuk mengembangkan program nuklir damai, dan bahwa Barat telah menjatuhkan sanksi kepada Iran, padahal Iran sudah berjalan di koridor yang benar, merupakan suatu bentuk kolonialisme modern. Anehnya dan yang lebih tidak masuk akalnya lagi adalah tidak hanya IAEA yang memberi laporan bahwa program Iran bertujuan damai dan tidak ditemukan aktivitas pembuatan senjata nuklir dan tim ahli internasional juga tidak menemukan bukti bahwa Iran mengembangkan senjata nuklir. 219 Tidak hanya itu bahkan intelijen AS, NIE National Intelligence Estimate memberi laporan yang berjudul Iran: Nuclear Intention and Capabilities juga menyatakan, semenjak 2002 hingga kini Iran tidak melakukan pembuatan dan pengembangan senjata nuklir. 220 Namun yang ironisnya hal ini sempat membuat berang Israel dan meminta Elbaradei mundur dari jabatannya. 221 Ini merupakan sebuah gambaran sekaligus bukti nyata bahwa Barat, khususnya AS dan Israel, memiliki agenda politik terselubung dalam program nuklir Iran. Tidak berhenti sampai sebatas sanksi-sanksi saja. Barat, khususnya Amerika dan Israel, bahkan sudah menyiapkan opsi militer terhadap fasilitas- fasilitas nuklir Iran, yang dengan kata lain mereka siap meladeni Iran dalam perang terbuka. AS bahkan telah meningkatkan segala aktifitas militernya di 219 . Lih, “Bom Nuklir Iran Tak Terbukti, Partikel Uranium Hasil Pengayaan Tingkat Tinggi Berasal Dari Pakistan,” Kompas, Rabu, 24 Agustus 2005. 220 . Lih, “Data Inteligen AS Soal Iran Tak Akurat, Bukti-bukti Tak Ditemukan,” Kompas, Senin, 26 Februari 2007, h. 8. Lih, juga “Tak Akurat Data Inteligen AS Soal Iran,” Kompas, Selasa, 27 Februari 2007, h. 6. dan Edy Prasetyono, “DK PBB Dan Nuklir Iran,” Kompas, Selasa, 11 Maret 2008, h. 6. 221 . Lih, “Potensi Perang Iran-AS Surut,” Kompas, Jumat, 28 Desember 2007. Teluk, termasuk pengerahan rudal-rudal patriot dan kapal-kapal induk. 222 Tidak hanya AS saja, Israel juga akan mempersiapkan serangan ke Iran, bahkan Israel siap melakukannya “sendirian” jika tidak ada negara lain yang mau, hal ini ditegaskan oleh Menteri Urusan Strategis Israel, Avigdor Lieberman, “Israel akan menghadapi Iran sendirian karena Israel tak mungkin berpangku tangan menunggu Iran mengembangkan senjata non-konvesional” . Jika serangan ini jadi, akan ada 400 tempat yang akan jadi target sasaran. 223 Israel bahkan telah melakukan beberapa persiapan, seperti menguji coba rudal Jericho II yang mampu menjangkau sejauh 1.500 km dan bahkan Israel juga sedang mengembangkan Jericho III yang ditenggarai mampu berjarak 4.500 km. 224 Israel juga telah melakukan latihan perang dengan melibatkan 100 pesawat F-15 dan F-16 hingga ke wilayah Yunani, yang memiliki jarak yang sama dengan ke Iran. dalam latihan ini, angkatan perang Israel berlatih mengisi bahan bakar di udara. 225 Sebuah sumber bahkan menyatakan bahwa Israel sudah siap melakukan serangan ke Iran, “Israel ingin memastikan jika lampu hijau diberi, militer bisa melakukan serangan dalam hitungan hari atau bahkan jam. Mereka sedang melakukan persiapan disemua lini. Pesan yang hendak disampaikan kepada Iran adalah ancaman yang kami maksudkan bukan sekedar omong kosong” , kata sumber tersebut. 226 222 . Lih, “AS Dan Iran Mengarah Perang, Upaya Alihkan Kegagalan Di Irak,” Kompas, Jumat, 2 Februari 2007, h. 9. 223 . Lih, “Israel Mungkin Serang Iran, Bush Bantah Kemungkinan Serangan Militer,” Kompas , Rabu, 14 Februari 2007, h. 9. 224 . Lih, “Iran Tidak Pernah Takut,” Media Indonesia, Sabtu, 19 Januari 2008, h. 10 225 . Lih, “Persiapan Serangan Ke Iran Dari Pangkalan AU Irak,” Kompas, Selasa, 15 Juli 2008. 226 . Lih, “Israel Persiapkan Serangan, Duta Besar Iran Minta PBB Keluarkan Kecaman,” Kompas , Minggu, 19 April 2009, h. 15. Namun hal ini dibantah AS, Menhan AS, Robert Gates membantah bahwa negaranya akan menyerang dan berkeinginan berperang dengan Iran, “Kami tidak mencari alasan agar dapat berperang dengan Iran. Kami tidak berencana berperang dengan Iran” . 227 Sebagian kalangan bahkan berpendapat bahwa isu ini, serangan atas Iran, adalah sebuah upaya mencari “kambing hitam” untuk berbagai persoalan yang ditimbulkan AS di Timur Tengah, Afghanistan dan Irak. 228 Yang menariknya dari persoalan ini ialah bahwa hal ini juga sampai menjadi hot issue dalam bursa pencalonan presiden AS. Tidak sedikit bahkan yang melontarkan gagasannya terkait isu ini untuk mencari simpati, khususnya dari kalangan Zionis, seperti Hillary Clinton yang berencana akan melenyapkan Iran dalam sebuah wawancaranya, “Saya ingin orang-orang Iran tahu bahwa jika saya jadi presiden, kami akan menyerang Iran” ia juga mengatakan, “Dalam 10 tahun ke depan, selama mereka mungkin dengan bodohnya menyerang Israel, kami akan dapat melenyapkan mereka secara total” . Hal ini berbeda dengan Barrack Obama yang lebih menjanjikan langkah damai dalam persoalan ini dengan menjanjikan “perundingan langsung” kepada para petinggi Teheran. 229 Hal inilah yang nantinya menjadi salah satu pertimbangan rakyat AS dalam memilih presidennya. 230 Bukannya takut akan ancaman serta sanksi-sanksi yang dilontarkan Barat, pemerintah Iran bahkan menyatakan kesiapannya menghadapi segala resiko 227 . Lih, “AS Bantah Akan Serang Iran,” Sindo, Sabtu, 17 Februari 2007, h. 10. 228 . Lih, “AS Dan Iran Mengarah Perang, Upaya Alihkan Kegagalan Di Irak,” Kompas, Jumat, 2 Februari 2007, h. 9. 229 . Lih, “Hillary: Kami Akan Lenyapkan Iran,” Tempo, Rabu, 23 April 2008, h. A18. 230 . Lih, “AS Siap Bicara Dengan Iran,” Kompas; Minggu, 8 Februari 2009. dan “Obama Rayu Iran, Teheran Inginkan Langkah Konkrit,” Kompas, Sabtu, 21 Maret 2009, h. 10. apapun. Iran bahkan sudah melakukan beberapa uji coba untuk mempertahankan diri dari serangkaian serangan musuh. Iran menggelar latihan perang dan Iran bahkan membuat membuat berbagai rudal diantaranya adalah bernama Ashura yang mampu menjangkau 2.000 km yangmana mampu menjangkau Israel dan semua pangkalan militer AS di Timur Tengah, Iran juga membuat versi terbaru dari Shihab-III yang pada mulanya hanya memiliki kemampuan berjarak 1.300 km setelah diperbaharui mampu mencapai 2.000 km, selain itu Iran juga menguji rudal Zelzal yang memiliki jangkauan 400 km dan rudal Fateh yang berdaya 170 km, Iran juga rencananya akan meluncurkan kapal selam buatan sendiri. Namun Iran mengklaim latihan dan uji coba ini hanya untuk pertahanan saja, “Tujuan latihan perang ini hanya untuk menunjukkan, kami siap mempertahankan integritas bangsa Iran. Rudal kami siap mengarah kemana saja setiap saat dalam waktu yang cepat dan tepat” . Kata Komandan Angkatan Udara Garda Revolusi Hossein Salami. 231 Ahmadinejad bahkan memperingatkan dengan tegas bahwa serangan sekecil apapun akan dibalas Iran. “Rezim Zionis itu tidak mungkin mempunyai keberanian untuk melancarkan serangan dalam bentuk apapun ke Iran. Mereka sadar serangan sekecil apapun akan dibalas Iran dengan sangat kuat” , 232 dilain kesempatan ia juga mengatakan “Sebelum musuh-musuh kami mulai menembakkan senjata, pasukan Iran akan memotong tangan mereka” . 233 Ia 231 . Lih, “Iran Membuat Ashura, Rudal Balistik Baru Berjarak Tempuh 2.000 Kilometer,” Kompas , Rabu, 28 November 2007 dan “Iran Tembakkan 9 Rudal, AS Menilai Iran Menjadi Ancaman Yang Semakin Nyata,” Kompas, Kamis, 10 Juli 2008. Serta Lih, lampiran no. 15 dan 16. 232 . Lih, “Iran Tidak Pernah Takut,” Media Indonesia, Sabtu, 19 Januari 2008, h. 10. 233 . Lih, “Iran Ancam Para Penyerang, Ahmadinejad Bersedia Berbicara Langsung Dengan Presiden Bush,” Kompas, Selasa, 15 Juli 2008. mengisyaratkan bahwa Iran akan dengan cepat membalas serangan apapun ke berbagai target vital musuh, Iran bahkan akan mengancam akan memblokir Selat Hormuz, jika negaranya diserang, “Musuh-musuh kami tahu persis kami akan sangat mudah memblokir selat yang sempit itu. Tidak akan ada satu kapal pun yang bisa selamat dari tembakan senjata-senjata kami” , kata Komandan Garda Revolusioner Jenderal Mohammad Ali Jafari. 234 Hal ini bahkan sempat memicu ketegangan antara AS dan Iran yang berakibat pada sebuah insiden di Selat Hormuz. Dalam versi AS lima kapal boat Garda Revolusi Iran mengganggu tiga kapal patrol AS dan hendak meledakan kapal AS dan juga kapal Iran tersebut membuang kotak putih namun tidak jelas apa isi kotak itu. 235 Namun Iran membantah hal tersebut, pemerintah Iran bahkan mengeluarkan video yang membantah tuduhan tersebut. Dalam video tersebut komandan dari lima kapal boat sudah berusaha melakukan kontak. “Kapal perang sekutu nomor 773 nomor lambung disini patroli Iran” . “Ini kapal perang sekutu. Saya beroperasi diperairan internasional,” dijawab dari kapal perang AS. Namun dalam isi rekaman ini tidak terdapat ancaman yang digembar-gemborkan AS. 236 Namun hal ini meningkatkan tensi permusuhan kedua, hubungan keduanya menjadi kian sensitif mengingat sebelumnya kedua negara sempat terlibat psy-war terkait masalah program nuklir damai Iran. 234 . Lih, “Iran Ancam Blokir Selat Hormuz, Peringatan Barat Diabaikan,” Kompas, Rabu, 6 Agustus 2008. 235 . Lih, “Iran Ganggu Tiga Kapal AL AS,” Kompas, Selasa, 8 Januari 2008. 236 . Lih, “AS-Iran, Insiden Selat Hormuz Terus Panas,” Kompas; Jumat, 11 Januari 2008, h. 9. Keteganganpun terus terjadi bahkan menyeret negara lain, dalam hal ini Rusia, ikut mengalami ketegangan. Hal ini disebabkan karena AS berniat ingin membangun rudal pertahanan di Polandia dan Rep. Ceko mengingat kemampuan rudal Iran yang ditenggarai dapat menjangkau Eropa Tengah, namun pihak Rusia merasa terganggu akan hal tersebut karena dinilai menjadi ancaman terhadap Rusia. Untuk membuktikan keberatannya, Rusia bahkan menguji coba rudal nuklir antarbenua, rudal itu bernama Sineva atau R-29RM-vaSS-N23. 237 Sampai ketika Dmitri Medvedev menjadi presiden pun hal ini bergulir, Rusia tetap saja menolak kehadiran militer AS, melihat hal ini AS kecewa dengan sikap Rusia, “Sikap Rusia mengecewakan meski sebenarnya sudah diduga akan seperti itu,” ujar Menlu AS Condolezza Rice. 238 Selain menimbulkan berbagai ketegangan diantara negara-negara di dunia, secara tidak langsung isu nuklir Iran juga memicu kenaikan harga minyak dunia, meskipun tidak sepenuhnya harga minyak naik karena isu nuklir tersebut, namun dikarenakan sensitifitas harga minyak saat itu maka isu sekecil apapun akan berakibat naiknya harga minyak. Hal ini ditandai dengan beberapa kalinya harga minyak dunia akibat tak langsung dari eskalasi yang ditimbulkan oleh isu nuklir Iran, walaupun Iran juga mendapatkan keuntungan dari naiknya harga minyak dunia. 237 . Lih, “Rusia Tes Rudal Dari Kapal Selam, Bisa Hancurkan Tameng Rudal AS,” Kompas , Selasa, 18 Desember 2007. 238 . Lih, “Medvedev Ancam Akan Membalas Serangan AS,” Kompas; Kamis, 10 Juli 2008. Segera saja setelah pertikaian antara Barat dan Iran, harga minyak mulai bereaksi, ini mungkin dikarenakan sensitifnya minyak selaku komoditas utama dunia. Harga minyak langsung melonjak naik 1,04 dollar menjadi 73,37 dollar per barrel sehari setelah Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memperingatkan bahwa Iran akan memangkas aliran minyak jika AS mengambil langkah yang salah terhadap Iran terkait program nuklir. ia juga menekankan bahwa Iran tidak akan tunduk pada “ancaman dan suapan”. 239 Lalu pada November 2007, harga minyak menjadi cenderung naik ke angka 94,10 dollar per barrel setelah Ahmadinejad mengancam akan menghentikan ekspor minyak jika AS mengganggu program nuklir Iran. 240 Bahkan, Hugo Chavez meramalkan harga minyak akan naik sampai 200 dollar AS jika mereka AS dan sekutunya menyerang Iran atau Venezuela, “Jika AS cukup gila untuk menyerang Iran atau melakukan agresi terhadap Venezuela, harga minyak tak hanya 100 dollar, tetapi 200 dollar” , katanya. 241 Apa yang dikatakan Chavez lalu, ternyata hal ini cukup masuk akal dan benar, jangankan perang, bahkan ketika insiden Selat Hormuz terjadi, hal tersebut juga memicu kenaikan harga minyak dunia, sebesar 49 sen dollar menjadi 98,40 dollar per barrel. 242 Lalu ketika berbagai ujicoba rudal yang dilakukan Iran dan Israel akibat masing-masing merasa perlu untuk menunjukan taringnya, harga minyak terkena imbasnya juga, minyak mengalami kenaikan sebesar 2,08 dollar 239 . Lih, “Krisis Nuklir, Harga Minyak Dunia Melonjak Akibat Ancaman Khamenei,” Kompas , Selasa, 6 Juni 2006, h. 10. 240 . Lih, “Harga Minyak Bersiap Naik, Hasil KTT OPEC Memunculkan Ketidakpastian Baru,” Kompas, Selasa, 20 November 2007, h. 19. 241 . Lih, “Chavez Rangkul Iran,” Kompas, Senin, 19 November 2007. 242 . Lih, “Iran Ganggu Tiga Kapal AL AS,” Kompas, Selasa, 8 Januari 2008. menjadi 138,12 dollar AS per barrel, walaupun sempat turun 7 dari titik tertinggi yakni 145 dollar AS per barrel. 243 Dilihat dari berbagai kejadian-kejadian tersebut, hal ini sungguh telah memberikan gambaran bahwa isu program nuklir ini sangat memiliki dampak yang tidak hanya dirasakan oleh Iran tetapi juga negara-negara lain bahkan dunia global juga ikut merasakannya. Namun sesungguhnya alangkah tidak adil dan bijaksananya jika langsung menjustifikasi bahwa program nuklir Iran adalah tidak bermanfaat dan penyebab kekacauan global. Dalam berbagai kejadian tadi, dapat dilihat bahwa Barat memiliki kepentingan terselubung terkait isu nuklir Iran, ini terkait pengalih perhatian Barat khususnya AS dalam masalah yang dihadapi di Timur Tengah khususnya Irak dan Afghanistan. Bagaimana tidak, Iran yang tidak melakukan pelanggaran justru di embargo, lagi pula andaikan Iran ingin mengembangkan senjata nuklir mengapa Iran tidak keluar dari IAEA dan NPT yangmana akan membuatnya lebih leluasa mengembangkan nuklir tanpa pengawasan. Tapi Iran justru mempertahankan keanggotaannya di kedua lembaga tersebut sebagai bukti komitmennya akan program nuklir damai. Bahkan untuk memperteguh komitmennya, orang nomor satu di Iran, Ayatollah Ali Khamenei selaku menjabat sebagai Pemimpin Tertinggi Iran, memfatwakan haram hukumnya terkait senjata nuklir dan senjata pemusnah massal lainnya. 243 . Lih, “Harga Minyak Naik Lebih Dari 2 Dollar AS,” Kompas, Kamis, 10 Juli 2008. Namun ironisnya bagi Barat, walaupun sanksi-sanksi itu sempat memukul perekonomian Iran, akibat lonjakan harga minyak, yang justru akibat ketegangan ini pula, Iran mampu bertahan bahkan menjadi negara yang mandiri. Bahkan sebuah organisasi non-pemerintah AS, GAO Government Accountability Office, melaporkan bahwa sanksi-sanksi terkait ekonomi sangat sulit menilai dampaknya bagi Iran. Hasil audit lembaga itu menyebutkan bahwa semenjak 2003 kontrak Iran di bidang dengan perusahaan-perusahaan asing mencapai US 20 miliar. Berdasarkan penelitian lembaga tersebut, sanksi-sanksi AS terhadap bank Iran bisa diatasi oleh Iran dengan mengalihkan hubungan perbankan Iran ke perbankan negara lain. Juga ada kalanya proyek-proyek asing di Iran dibiayai dengan mata uang nondollar AS. Lebih lanjut laporan ini menyebutkan, meningkatnya permintaan dan besarnya cadangan minyak Iran, membuat Iran mendapatkan lebih dari US 50 miliar pada 2006 saja, untuk dicatat harga minyak ketika itu baru berkisar pada 70-75 dollar per barel. Dari 1987 sampai 2006, ekspor Iran juga tumbuh dari US 8,5 miliar menjadi US 70 miliar. 244 Selain itu, sanksi-sanksi yang dilancarkan Iran justru membuatnya semakin mandiri. Keterbatasan yang dialami Iran karena embargo membuat Iran berusaha mengembangkan berbagai macam inovasi untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya. Iptek Iran mengalamai pertumbuhan pesat, lihatlah berbagai rudal-rudal Iran bahkan rudal tersebut mampu menjadi gerbang Iran untuk melakukan penelitian dengan objek luar angkasa, tidak hanya teknologi rudal, dibidang kesehatan dan pertanianpun Iran juga malah membuat Iran menemukan 244 . Lih, “Sanksi Ekonomi Tak Efektif, Kontrak Bisnis Berlanjut,” Kompas, Kamis, 17 Januari 2008, h. 9. berbagai hal baru. Ini sungguh sangat ironis bagi Barat, alih-alih mereka ingin menghambat kemajuan Iran, justru mereka sendiri yang membuka pintu selebar- lebarnya bagi Iran untuk berkreasi dengan inovasinya sendiri yang justru membuatnya semakin kuat dan mandiri. Yang terpenting lagi adalah bahwa perjuangan Iran dalam mengembangkan teknologi nuklir adalah memperjuangkan haknya dan juga secara tidak langsung hak-hak bangsa lain, “Kita tidak hanya mempertahankan hak-hak negara kita, tetapi juga hak banyak negara lain” katanya, “dengan mempertahankan posisi kita, kita mempertahankan kemerdekaan” . 245 Ahmadinejad hanya ingin mengambil apa yang sudah menjadi haknya, ia juga bukannya tidak mengetahui bahwa sanksi-sanksi akan dijatuhkan oleh Barat kepada Iran karena hal tersebut, ia tahu namun justru ia ingin memperlihatkan hal ini kepada negara lain sebagai model perlawanan terhadap ketidakadilan dan pada gilirannya menjadikan hal tersebut inspirasi bagi negara tersebut, walaupun hal ini membuat hubungan Iran vis~a~vis langsung dengan Barat. Ini memberikan sinyal kepada kita bahwa Iran tidak akan mundur sedikitpun dan bahkan harga perang sekalipun lebih murah daripada harga menyerah. Bahkan jika perang adalah suatu keniscahyaan yang harus dilakukan dalam membela hak-hak negaranya, Ahmadinejad siap berperang bahkan sampai titik darah penghabisan sekalipun, “…perang kita sesungguhnya belum lagi dimulai. Bahkan jika seandainya amunisi kita telah habis, kita akan tetap 245 . Kasra Naji. Ahmadinejad; Kisah Rahasia, h. 150. membela tanah air dan revolusi kita dengan kuku-kuku dan gigi-gigi kita” . 246 Ia seolah ingin mengisyaratkan bahwa negaranya tidak akan mudah ditaklukan oleh sekedar sanksi bahkan invasi militer. Lagipula hal ini pernah ditegaskan oleh Imam Khomeini ketika masa awal Revolusi Islam Iran, “Kami tidak takut sanksi- sanksi, kami juga tidak takut invasi militer, apa yang kami takutkan adalah serangan budaya Barat yang tidak bermoral” . 247 Disini terlihat jelas Ahmadinejad terinspirasi oleh mentornya Imam Khomeini dan ia ingin menjadikan model pemerintahannya seperti ala Imam Khomeini. Walapun bersikap keras, bukan berarti Ahmadinejad adalah seorang yang tertutup dan tidak mau menerima dialog dalam mencari jalan keluar permasalahannya. Ia bahkan teran-terangan mengajak Presiden AS, yang saat itu menjabat adalah Bush Jr, dialog langsung didepan publik dan disaksikan oleh seluruh wartawan, “Seperti yang selalu saya bilang, saya siap dan bersedia berbicara langsung dengan Bush. Saya tidak butuh mediator” . 248 Tawaran ini anehnya justru ditolak AS dengan alasan Iran harus menghentikan dulu pengayaan nuklirnya, suatu hal yang tentunya sudah diketahui dengan pasti jawabannya oleh AS. Ini menjadi bukti bahwa AS memang tidak berniat menyelesaikan isu program nuklir Iran secara damai. 246 . Danny H. Simanjuntak. Ahmadinejad Menentang Amerika; Dari Nuklir Iran, Zionisme, Hingga Penyangkalan Holocaust . h. 12. 247 . Lih, http:www.youtube.comwatch?v=FfrJ2rBobGs didownload dan diakses pada 11 Februari 2010. 248 . Lih, “Iran Ancam Para Penyerang, Ahmadinejad Bersedia Berbicara Langsung Dengan Presiden Bush,” Kompas, Selasa, 15 Juli 2008.

B. Dampak Kebijakan Mempererat Hubungan Dengan Dunia Muslim