Biografi Mahmoud Ahmadinejad Kebijakan politik republik Islam Iran pada masa pemerintahan Mahmud Ahmadinejad periode pertama

pemilihan umum parlemen rakyat memilih kubu Kiri demi menanti bukti nyata dari janji reformasi Khatami. Ternyata dukungan dari mullah Kiri diparlemen tidak mampu mengatasi setumpuk persoalan negara, terutama penganguran dan kemiskinan, lagi-lagi, Khatami menganggap keterbatasan dan sempitnya ruang kekuasaan eksekutif sebagai faktor utama kegagalannya 41 . Hal ini diperburuk lagi dengan adanya salah paham antara Iran dengan dunia internasional, mengenai reaktor nuklir di Arak dan Natanz setelah NCRI National Council of Resistance of Iran atau Badan Nasional Perlawanan Iran 42 melaporkan. Oktober 2003 Khatami sepakat untuk menghentikan dan meratifikasi protokol tambahan mengenai program nuklir Iran 43 , suatu hal yang nantinya akan menjadi targer sasaran kritikan bagi Ahmadinejad, Ketegangan kancah politik ini, dalam dan luar negeri, terus belangsung sampai akhir pemerintahan Khatami pada awal 2005.

B. Biografi Mahmoud Ahmadinejad

1. Masa kecil dan Pendidikan Mahmoud Ahmadinejad Tepat pada tanggal 28 Oktober 1956, lahirlah seorang anak laki-laki ke empat dari pasangan Ahmad Sabaghian dan Syedeh Khanum. Mereka memberi nama anak itu dengan Mahmoud Sabaghian. Sabaghian berarti “tukang celup”— 41 . Muhsin Labib, dkk. Ahmadinejad, David Ditengah Angkara Goliath Dunia. h. 45-46 42 . NCRI National Council of Resistance of Iran atau Badan Nasional Perlawanan Iran dulunya dikenal sebagai MKO atau Mojahideen-e Khalq Organization adalah sebuah organisasi terlarang di Iran hal ini dikarenakan dukungannya terhadad Saddam Husein sewaktu perang Iran- Irak meletus, selain itu MKO juga dicap teroris oleh sebagian negara-negara Eropa dan AS. Lih Ali M. Ansari. Supermasi Iran; Poros Setan Atau Super Power Baru?. h. 224-225. 43 . Ali M. Ansari. Supermasi Iran;, h. 224-228. orang yang bekerja mencelupkan benang sebelum ditenun menjadi karpet. Namun beberapa tahun kemudian sang ayah mengubah nama putranya menjadi Ahmadinejad—artinya “ras Ahmadi” atau “orang Ahmadi”. Ahmadi sebuah kata yang berasal dari Ahmad, nama yang cukup populer dikalangan Muslim yang berasal dari kata hamd—“menyembah Allah” 44 . Setelah itu, Mahmoud Sabaghian yangmana ia dilahirkan di Garmsar, namanya berubah menjadi Mahmoud Ahmadinejad atau dieja dengan nama Mahmud Ahmadinezhad. 45 Walaupun sebagian besar hidupnya dihabiskan di Teheran, namun Ahmadinejad sebenarnya bukan berasal dari sana. Ia berasal dari kota Aradan, sebuah kota yang berjarak 120 km dari tenggara Teheran atau sekitar dua jam perjalanan mobil. Ia dan keluarganya tinggal di Aradan sampai setahun setelah kelahiran Ahmadinejad. Di Teheran keluarga Ahmadinejad hidup dengan sederhana, ia tinggal di sebuah rumah rumah kontrakan berlantai dua, seorang jurnalis yang sempat melihat rumah itu pasca Ahmadinejad menang pemilu 2005 menggambarkan bahwa kondisi rumah itu telah lapuk dan tak terawat, perkarangannya penuh ilalang, dan sumurnya pun telah mengering. Ayahnya menafkahi keluarganya dengan membuka sebuah toko namun sampai akhirnya sang ayah memutuskan untuk pindah ke Teheran. 46 “Meskipun ayah saya tidak 44 . Kasra Naji. Ahmadinejad; Kisah Rahasia Sang Pemimpin Radikal Jakarta; PT. Gramedia, 2009, h. 3-5. 45 . Stephen Kinzer. Iran: The Essensial Guide to a Country on The Brink New Jersey; John Wiley Sons, Inc. 2006, h. 21. 46 . Muhsin Labib, dkk. Ahmadinejad, David Ditengah Angkara Goliath Dunia. h. 53-54. pernah terpikat oleh daya tarik kemakmuran kehidupan kota, tekanan hidup memaksanya pindah ke Teheran hanya setahun setelah kelahiran saya ” 47 Setelah pindah dari kota kelahirannya Aradan keluarga Ahmadinejad menetap di Narmak sebuah kota di sebelah pinggiran timur Teheran. Dahulu ketika pindah Narmak adalah sebuah kota gersang yang belum terkena sentuhan pembangunan. Sewaktu pindah, keluarga Ahmadinejad tinggal bersama dengan kakak perempuan ayahnya disebuah rumah yang disewa bersama. Keluarga Ahmadinejad tinggal dilantai dua sedangkan kakak perempuan ayahnya dilantai satu. Ahmadinejad memulai pendidikannya di sekolah dekat bengkel sang ayah, Saadi, setelah itu ia pindah ke sekolah Daneshmand 48 . Setelah menyelesaikan sekolahnya, ia melanjutkan ke universitas. Ahmadinejad bisa dikatakan sebagai orang yang cukup pintar, ia lulus di peringkat 132 dari 200.000 ribu siswa yang bersaing memperebutkan 10.000 tempat di universitas, walaupun dengan nilai itu ia bisa masuk Universitas Teheran, namun ia memilih masuk ke Universitas Elm- o-Sanat yang artinya Universitas Sains dan Teknologi 49 . Ini membuktikan kepada kita bahwa Ahmadinejad merupakan mahasiswa yang pintar, sehingga tidak mengherankan ketika ia menjabat sebagai pemerintahan, Ia memiliki pemikiran- pemikiran yang cerdas. 47 . Kasra Naji. Ahmadinejad; Kisah Rahasia. h. 5. 48 . Muhsin Labib, dkk. Ahmadinejad, h. 74. 49 . Kasra Naji. Ahmadinejad; Kisah Rahasia, h. 12. Ia lulus pada tahun 1976 dibidang teknik sipil, kemudian ia melanjutkan studinya di universitas yang sama, dengan memasuki program Master of Science di bidang yang sama pula pada tahun 1984 dan pada tahun 1987 menerima gelar Ph.D dalam rekayasa dan perencanaan transportasi dan lalulintas. 50 Selain sebagai mahasiswa akademis, Ahmadinejad juga seorang aktivis. Seperti yang kita ketahui diera Ahmadinejad kuliah, Iran sedang dalam keadaan kacau dimana Revolusi Islam sedang berlangsung. Ia dan teman-temannya selaku pendukung Imam Khomeini, berusaha mencetak dan menyebarkan selembaran pidato-pidato Khomeini yang berasal dari pengasingan. Sampai akhirnya Revolusi Islam meletus. Setelah kemenangan Khomeini dalam Revolusi Islam, sebuah pemerintahan baru siap terbentuk. Berbagai elemen memberikan gagasannya terhadap bentuk pemerintahan model terbaru Iran. Ahmadinejad juga tercatat sebagai pendiri Himpunan Mahasiswa Islam Anjoman e Eslami ye Danesyjuyan dimana organisasi ini sebagai pendukung gagasan negara ala Khomeini bahkan Ahmadinejad beberapa kali berkunjung dan ikut rapat sebagai wakil dari kampusnya 51 . Ahmadinejad lambat-laun muncul sebagai seorang aktivis mahasiswa pendukung Imam Khomeini dikampusnya. Pada umumnya, kampus ia menetap beraliran Kanan—dalam arti mendukung ide-ide Khomeini sepenuhnya— sementara dikampus lain lebih ke Kiri. Para mahasiswa pendukung Khomeini 50 . Robert E. Quirk, dkk. Poros Setan, Kisah Empat Presiden Revolusioner: Fidel Castro, Mahmoud Ahmadinejad, Evo Morales, Hugo Chaves Yogjakarta; Prismasophie, 2007, h. 84. 51 . Muhsin Labib, dkk. Ahmadinejad, h. 106. dikampus Ahmadinejad juga mulai menerbitkan sebuah surat kabar bernama Jigh- o-Daad yang artinya “Menjerit dan Berteriak”, dengan citra sebagai anti gerakan kiri. “Sejak pagi hari ketika memasuki kampus, ratusan selembaran dan browsur menghujani kita. Kelompok-kelompok kecil berkumpul di sana-sini mendebatkan politik. Rapat-rapat dan ceramah diadakan dimana-mana,” 52 kata Ahmadinejad, melukiskan suasana kampus ketika ia menjadi mahasiswa. Selain itu Ahmadinejad juga terlibat dalam pembentukan Daftar-e Tahkim-e , adalah sebuah organisasi kemahasiswaan yang terlibat dibalik penyerbuan ke kedubes Amerika Serikat di Teheran 53 . Maka tak heran jika sewaktu ia menjabat sebagai presiden, ia dituduh sebagai salah satu penyandera kedutaan AS di Teheran, karena ada sebuah foto yang mirip dengan wajahnya. Ketika drama penyandraan masih berlangsung, ada sesuatu yang penting terjadi dalam hidup Ahmadinejad, ia jatuh cinta dengan teman wanita sekampusnya. Wanita itu adalah Farahani, seorang wanita bercadar yang berprofesi sebagai guru dan kemudian dosen di Universitas Kharazmi. Ahmadinejad dan Farahani menikah pada 1980, mereka mendapatkan tiga orang anak, dua laki-laki dan satu wanita. 54 Pada bulan September 1980, belum tuntas revolusi di Iran, Irak negara tepat disebelah barat Iran, yang ketika itu dipimpin oleh Saddam Husein, Menyerang Iran. Serangan Irak ini bukan tanpa alasan, serangan ini ditujukan 52 . Kasra Naji. Ahmadinejad; Kisah Rahasia, h. 17. 53 . Ikhwanul Kiram Mashuri, dkk. Kesederhanaan Keberanian Ahmadinejad Jakarta: PT. Visi Gagas Komunika, 2007, h. 9 54 . Kasra Naji. Ahmadinejad; Kisah Rahasia, h. 31-32. untuk membendung Revolusi Islam agar tidak melebar sampai ke Irak karena akan membahayakan posisi Saddam, selain itu serangan ini juga ditujukan untuk menguasai daerah Khuzestan, sebuah daerah kaya akan kandungan minyak. Namun hal yang paling disayangkan dari peristiwa itu adalah komunitas internasional tidak menunjukan reaksi apa-apa, bahkan negara adidaya Amerika pun mendukung perang tersebut. 55 2. Karir Politik Mahmoud Ahmadinejad Secara teknis, aktifitas politik seorang Ahmadinejad itu terjadi ketika revolusi Islam, dimana ia terlibat didalamnya sebagai seorang mahasiswa dan ia juga turut andil dan terlibat dalam beberapa organisasi yang mendukung mentornya, Imam Khomeini. Namun karir politiknya yang pertama ialah ketika awal-awal peperangan Iran-Irak. Ketika itu Ahmadinejad baru menjabat sebagai kepala distrik Maku, sebuah distrik dari provinsi di Azebaizan Barat. Setelah dua tahun di Maku, ia dipindah tugaskan ke distrik yang lebih besar yaitu Khoy setelah dua tahun menjabat, Ahmadinejad dipindahkan lagi ke Sanandaj. Semasa menjabat ia juga menggunakan waktunya untuk menyelesaikan studinya sampai pada tahun 1984. Baru setelah itu ia terjun ke medan perang, bergabung ke Pasukan Khusus Pengawal Revolusi Islam Sepah-e Pasadaran-e Enqalab-e Eslami 56 di 55 . Ali M. Ansari. Supermasi Iran;, h. 118-119. 56 . Sepah-e Pasadaran-e Enqalab-e Eslami atau yang biasa dikenal Pasukan Garda Revolusi adalah sebuah pasukan khusus yang didirikan sesaat setelah terjadinya Revolusi Islam di Iran pada tahun 1979. Jumlahnya saat ini menjapai 250.000 personil, tugas dari pasukan ini pada awalnya mengawal Revolusi namun pada perkembangannya tugasnya adalah menjaga dan melawan setiap ancaman dari musuh. Pasukan ini ada dibawah naungan langsung pemimpin Kermanshah. Operasi militer yang paling berhasil dilakukan oleh korps Ahmadinejad adalah operasi bawah tanah peledakan kilang minyak Kirkuk. Operasi Kirkuk dilaksanakan pada Jumat, 18 September 1987. Ahmadinejad bekerja sebagai korps Zeni. Pengalaman ini menjadi sangat berharga dan berguna kelak ketika ia mencalonkan diri sebagai presiden Iran. 57 Usai perang yang berkepanjangan dengan Irak, selama delapan tahun, dengan korban diperkirakan mencapai 500.000 sampai 1.000.000 jiwa. Perang pun berakhir dengan gencatan senjata. Ahmadinejad sendiri setelah perang lebih banyak aktif di kampus. Dia termasuk salah satu pendiri dan anggota aktif Ikatan Teknisi Terowongan, anggota Ikatan Insinyur Iran, dan anggota Ikatan Insinyur Jalan dan Lalulintas Asia-Oceania. 58 Seiring dengan keterlibatannya diberbagai organisasi, karir politik Ahmadinejad pun meningkat. Musthafa Muin, Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Tinggi dalam kabinet Rafsanjani memilih Ahmadinejad sebagai penasihat pribadinya. Ini adalah titik awal dimana Ahmadinejad mulai aktif dalam percaturan politik dalam negeri. 59 Pada tahun 1993, menteri dalam negeri saat itu, Ali Mohammad Besharati, memilih Ahmadinejad sebagai gurbernur bagi provinsi Ardabil, sebuah provinsi yang baru saja terbentuk. Ardabil adalah provinsi yang didominasi oleh masyarakat Syi’ah yang berbahasa Azeri dengan jumlah penduduk kurang dari tertinggi Iran. Lih, Muhammad Alcaff. Perang Nuklir? Militer Iran Angkatan Bersenjata Terbesar di Dunia Dengan 12 juta Personil, Siap Melibas Amerika dan Israel . Bab III. 57 . Kasra Naji. Ahmadinejad; Kisah Rahasia, h. 33-38. 58 . Muhsin Labib, dkk. Ahmadinejad, David Ditengah Angkara Goliath Dunia. h. 115. 59 . D. Danny H. Simanjuntak. Ahmadinejad Menentang Amerika; Dari Nuklir Iran, Zionisme, Hingga Penyangkalan Holocaust Yogyakarta: Narasi, 2007, h. 26. satu juta jiwa 60 . Perang dengan Irak telah berakhir, Ahmadinejad sadar bahwa pembangunan adalah hal utama yang akan ia lakukan untuk memperbaiki kondisi provinsi tersebut. Di era kepemimpinannya, provinsi Ardabil termasuk sebagai yang paling agresif dalam melakukan rekonstruksi. misalnya, pada periode 1994-1995, menurut data statistik Badan Perencanaan dan Anggaran, provinsi Ardabil dikenal sebagai yang teratas dalam aktifitas pembangunan, buktinya 7500 unit rumah yang hancur akibat gempa dibangun kembali dengan waktu yang cukup singkat sekitar tujuh bulan. Selain itu ia juga berhasil dalam merestrukturisasi dan reformasi sistem ketenagakerjaan di provinsi itu. Ia bahkan sampai terpilih sebanyak tiga kali sebagai gurbenur teladan. Ahmadinejad menjabat sebagai gurbenur di Ardabil sampai tahun 1996 bulan Oktober 61 . Pasca menjabat sebagai gurbenur di Ardabil, Ahmadinejad kembali lagi ke kampus, namun sekarang ia bekerja sebagai dosen bukan mahasiswa. Ia juga seorang anggota Dewan Akademis Fakultas tekhnik Pembangunan. di tempatnya bekerja ia mengajar sesuai dibidang keahliannya yaitu transportasi, tepatnya ia mengajar mata kuliah lalu-lintas, ia mengajar untuk program S1, S2 maupun S3, pengalamannya sebagai pengajar terbukti berguna ketika ia nantinya menjabat sebagai walikota dan presiden, dimana ia harus berbicara banyak dari hati kehati dengan rakyat biasa 62 . Walaupun ia mengajar sebagai dosen bukan berarti ia 60 . Kasra Naji. Ahmadinejad; Kisah Rahasia, h. 40. 61 . Muhsin Labib, dkk. Ahmadinejad, h. 116. 62 . Kasra Naji. Ahmadinejad; Kisah Rahasia, h. 44. vakum dari dunia perpolitikan Iran, terbukti pada tahun 2003 ia terpilih sebagai walikota Teheran. Walaupun ia sudah beberapa kali menjabat sebagai kepala pemerintahan suatu daerah, namun Ahmadinejad tetaplah bukan seorang figur politik yang begitu dikenal oleh masyarakat Iran pada umumnya. Hanya segelintir saja yang mungkin mengenal dia. Hal ini kemudian berubah secara drastis ketika pada 3 Mei 2003, 63 ia dipilih sebagai walikota Teheran setelah kemenangan Aliansi Pembangunan Islam Iran Ettelaf-e Abadgaran-e Iran-e Islami di Teheran. Seiring dengan pengangkatannya sebagai walikota Teheran, nama Ahmadinejad pun kian dikenal oleh publik, terlebih ketika ia mampu mengatasi atau minimal mengurangi persoalan-persoalan rakyat Teheran melalui kebijakannya yang populis. Salah satu masalah yang penyelesaiannya dapat dirasakan oleh rakyat Teheran adalah bidang keahliannya: transportasi. Seperti halnya ibukota negara lain, Teheran menjadi sebuah kota dengan penduduk terpadat di Iran. Kota dengan sejuta paradoks yang menyertainya. Teheran tidak ubahnya dengan kota metropolitan yang lainnya seperti Jakarta, New York, Tokyo, London, dll yang mengidap penyakit klasik khas ala kota metropolitan; kemacetan. Untuk menekan kemacetan di Teheran, Ahmadinejad melepas semua lampu lalu lintas di perempatan-perempatan besar dan 63 . Mirza Maulana Ar-Rusydi. Mahmoud Ahmadinejad, Singa Persia, h. 38. mengubahnya menjadi jalur putar balik yang efektif, hal ini secara dramatis menekan angka kemacetan dan arus lalu lintas di Teheran 64 . Tidak cukup di bidang transportasi saja, kepopulisan Ahmadinejad juga turut dirasakan oleh warga Teheran, ia tidak segan turun kejalan dan menyapu jalanan dan membersihkan selokan. Ia bahkan menolak tinggal di rumah dinasnya sebagai walikota dan kendaraan dinasnya, namun ia memilih tetap tinggal di rumahnya yang sekarang dengan mobil Peugeot 1977. 65 Tidak hanya itu saja, sebagai seorang mojtahed 66 orang religius yang terpelajar ia begitu menjunjung tinggi nilai-nilai islam, maka tak heran bila ia memberikan hibah kepada masjid- masjid di Teheran, memberikan hadiah kepada pelantun dan pembaca Al-Qur’an, ia juga membuka dapur umum setiap bulan Ramadhan menjelang, dan juga ia memerintahkan agar para syuhada perang dikubur di lapangan-lapangan di Teheran. 67 Di masanya pemerintah kota Teheran juga menaikan pinjaman lunak kepada pasangan muda yang hendak menikah sebanyak dua kali lipat dari 6 juta rial menjadi 12 juta rial. Ia juga mengadakan pembagian sup gratis kepada warga miskin setiap seminggu sekali. Namun kebijakannya yang paling unik adalah ketika ia melarang penjamuan pisang kepada tamu, dikarenakan pisang adalah 64 . Muhsin Labib, dkk. Ahmadinejad, h. 121. 65 . Ikhwanul Kiram Mashuri, dkk. Kesederhanaan Keberanian Ahmadinejad. h. 10. 66 . Dalam sistem hierarki pendidikan di Syi’ah ada empat tingkatan seseorang dalam keagamaan, pertama; Talebehs, siswa atau pencari-pencari ilmu, setelah belajar bertahun-tuhun sang siswa diharapkan mampu ketingkat berikutnya, kedua; Mojtahed atau Mujtahid, adalah seseorang yang sudah terpelajar atau “Ahli hukum” yang memiliki hak menginterprestasikan hukum Islam, ketiga Hojjat Al-Islam, “penegak agama Islam”, yang terakhir dan yang berada dipuncak, Ayatollah, atau “cahaya Allah”. Lih. Terence Ward. The Hidden Face of Iran Jakarta; Rajut Publishing, Maret 2007, h. 490. 67 . Kasra Naji. Ahmadinejad;, h. 56-58. buah yang cukup mahal di Teheran. Yang mengejutkan lagi ia juga pernah berselisih dengan presiden Khatami, dikarenakan Khatami terlambat hadir dalam satu buah acara karena terjebak macet, namun ia mengomentari keterlambatan itu, “untunglah, jika kita punya presiden yang baru kali ini merasakan problematika seharian rakyat ”, katanya, inilah yang menyebabkan ia tidak diperkenankan hadir oleh Khattami disidang kabinet. Hanya dua tahun menjabat sebagai walikota Teheran, ia kemudian dinominasikan sebagai calon walikota terbaik sedunia World Mayor 2005, dari 550 peserta nominasi, hanya 9 peserta yang berasal dari Asia. 68 Namun perhatiannya bukanlah tertuju kepada pemilihan walikota terbaik dunia, melainkan pada pemilu yang akan diselenggarakan sebentar lagi di Iran. Pada awalnya banyak yang tidak menyangka bahwa Ahmadinejad akan maju mencalonkan diri sebagai calon presiden Iran, hal ini dikarenakan ia belum memiliki basis massa yang kuat, terlebih lagi masyarakat kebanyakan di Iran belum banyak mengenalnya dengan baik. Terlebih ia baru menjabat sebagai walikota Teheran selama 2 tahun. Namun hal ini berubah ketika sekelompok orang yang menamai dirinya sebagai Komunitas Insinyur Islam Jomie’eye Eslamiye Mohandesin memintanya mencalonkan diri sebagai presiden Iran yang ke 6, selain itu dukungan juga mengalir dari Aliansi Pembangunan Islam Iran Ettelaf-e Abadgaran-e Iran-e Islami. Pada 2 Februari 2005 melalui Departemen Dalam Negeri ia mendaftarkan diri sebagai calon presiden. 69 Sampai pada penutupan pendaftaran ada sekitar 6 calon presiden Iran. Mereka adalah Hasyemi 68 . Muhsin Labib, dkk. Ahmadinejad, h. 119-122. 69 . Ibid. h. 150. Akbar Rafsanjani, Mohammad Baqer Qalibaf, Mehdi Karroubi, Ali Larijani, Muhsin Mehralizadeh, dan Mahmoud Ahmadinejad. Di saat kontestan lain menghamburkan biaya besar untuk kampanye, seperti membuat poster, baliho, dan juga melalui iklan di media baik cetak maupun elektronik, Ahmadinejad hanya membuat sebuah film semi dokumenter dengan biaya yang murah dan seadanya, tentu saja hasilnya juga sepadan dengan biaya yang dikeluarkan, film itu menampilkan sosoknya yang bersahaja yang sedang berbicara dengan beberapa pemuda. Film dengan gambar yang buram, dan kualitas buruk itu justru memperlihatkan sosok sederhana dirinya. Pada 17 Juni 2005 pemilihan putaran pertama dimulai, dengan total parisipasi rakyat Iran sebesar 29.317.042 atau sekitar sebesar 62.66 persen. Keesokan harinya, 18 Juni 2005, terjadi hal yang diluar perkiraan banyak orang, bagaimana tidak Ahmadinejad berada diposisi kedua dengan perolehan lebih dari 19 persen suara, ia hanya kalah dari Rafsanjani yang memperoleh 21 persen suara, ini pertama kalinya sejak revolusi Iran, pemilihan umum sampai terjadi pada dua putaran. 70 Hanya seminggu jeda waktu yang ada sampai pemilahan umum putaran kedua dilaksanakan, namun tentu kontestan yang diunggulkan adalah Rafsanjani, mengingat ia adalah seorang saudagar kaya dan juga mantan presiden Iran yang menjabat dari 1989-1997, ia memiliki basis pemilih yang mendukungnya yang berasal dari kaum pengusaha dan elit kalangan perkotaan. Rafsanjani pun cukup 70 . Mirza Maulana Ar-Rusydi. Mahmoud Ahmadinejad, Singa Persia, h. 25. cerdik untuk meraih dukungan kalangan reformis ia bersedia melanjutkan reformasi yang diadakan oleh presiden sebelumnya, selain itu ia juga berkampanye tentang perdagangan bebas dan juga perbaikan hubungan dengan Amerika Serikat. 71 Selain itu selama kampanye, Rafsanjani kebanyakan dia habiskan di Teheran dan terlebih lagi tulisan kampanyenya banyak yang menggunakan bahasa Inggris dari pada bahasa negaranya sendiri, Persia. 72 Sementara itu Ahmadinejad, lebih membidik masyarakat miskin dan kelas menengah kebawah, yang menjadi basis dukungannya, ia juga, bahkan bisa dibilang satu-satunya calon presiden Iran, yang menyatakan menentang hubungan Amerika Serikat dengan Iran, dengan motto kampanyenya, “itu mungkin dan bisa kita lakukan” Misyavad va Mitavonim. 73 Dalam mottonya ini ia ingin menyampaikan dan menghilangkan keragu- raguan bangsa Iran. Ia ingin menyampaikan sebuah pesan bahwa bangsa Iran bisa dan mampu mencapai apapun yang ingin mereka capai asal dengan bersungguh- sungguh, dan juga ingin menghapus keragu-raguan bangsa Iran, bahwa bangsa Iran tidak perlu ragu akan kemampuannya sendiri sehingga Iran tidak perlu bergantung dengan siapapun dan Iran haruslah menjadi negara yang mandiri yang mampu memenuhi setiap kebutuhan rakyatnya dari hasil sumber dayanya dan kerja kerasnya sendiri. 71 . Kasra Naji. Ahmadinejad; Kisah Rahasia, h. 69. 72 . Ali M. Ansari. Supermasi Iran;, h. 253. 73 . Muhsin Labib, dkk. Ahmadinejad, h. 133. Dukunganpun mengalir deras kepadanya, dukungan paling deras berasal dari barisan pengawal revolusi dan relawan Basij 74 , selain itu ia juga mendapat dukungan dari mentornya di Qom, Ayatullah Mohammad Taqi Mesbah-Yazdi, beliau adalah mentor sekaligus pimpinan Institut Pendidikan dan Penelitian Imam Khomeini, namun yang paling penting dan utama adalah dukungan Pemimpin Agung Iran Ayatullah Ali Khamenei. 75 Hal inilah yang nantinya yang berpengaruh dalam menentukan hasil pemilihan umum di Iran. Pada tanggal 24 Juni 2005, satu hari pasca pemilihan umum kedua, para pendukung Ahmadinejad bersuka cita, hasil pemilihan menunjukan kemenangan telak Ahmadinejad dengan perolehan 61 lebih pemilih berbanding dengan Rafsanjani yang hanya 35. 76 Sungguh merupakan suatu hal yang luar biasa mengingat bahwa lawannya adalah Rafsanjani, seorang Ahmadinejad, yang pada awalnya bukan siapa-siapa dan tidak diperhitungkan, mampu mengalahkan seorang ulama yang mana berstatus sebagai murid langsung Imam Khomeini dan juga saudagar kaya sekelas Rafsanjani. Mungkin inilah buah dari usaha yang gigih dan kuasa ilahi. 74 . Basij adalah sebuah organisasi paramiliter rakyat yang dibentuk langsung oleh Imam Khomeini dengan anggota ratusan ribu ditambah sekitar 11 juta para simpatisan baik pria ataupun wanita yang siap dimobilisasi kapanpun, pada awalnya dibentuk untuk memobilisasi rakyat jika negara terancam bahaya namun dimasa damai relawan Basij juga bertugas untuk pembangunan negeri dan pelayanan sosial. Lih, Muhammad Alcaff. Perang Nuklir? Militer Iran Angkatan Bersenjata Terbesar di Dunia Dengan 12 juta Personil, Siap Melibas Amerika dan Israel . Bab IV. 75 . Kasra Naji. Ahmadinejad; Kisah Rahasia, h. 71. 76 . Mirza Maulana Ar-Rusydi. Mahmoud Ahmadinejad, Singa Persia, h. 25.

C. Iran Masa Pemerintahan Ahmadinejad