Kesimpulan Kebijakan politik republik Islam Iran pada masa pemerintahan Mahmud Ahmadinejad periode pertama

125

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Sesungguhnya Islam dan bangsa Iran adalah sebuah bagian entitas peradaban dunia yang kaya akan kebudayaannya. Hal ini terbukti dengan masa kejayaan yang dicapai oleh Islam, khusunya berbagai dinasti dari bangsa Iran. Namun di era sekarang ini, Islam kian lemah dan terpuruk bahkan akibat kelemahan dan keterpurukannya ini Islam secara nyata dijajah oleh bangsa lain. Hal ini ditandai dengan berbagai sumber dayanya yang disedot secara terus menerus oleh Barat dan secara politis hal ini ditandai dengan berbagai standar ganda yang diterapkan Barat terhadap dunia Islam, namun ironisnya hanya sedikit saja dari pemimpin dunia Islam yang sadar akan hal ini. Namun Ahmadinejad menyadari bahwa Islam bisa bangkit. Ia kemudian berkeinginan memajukan Iran sebagai negara mandiri, kuat, dan modern yang pada gilirannya hal ini akan mengembalikan reputasi Islam sebagai suatu peradaban yang besar. Untuk mewujudkan hal ini Ahmadinejad menggulirkan program kerjanya dengan nama “Revolusi Ketiga” yang inti dari hal tersebut adalah memotong ketidakadilan dan kezaliman di dunia ini yang sedang melanda Islam. Berbagai kebijakan dijalankan untuk memenuhi program kerjanya tersebut, yang menjadi topik kajian dalam skripsi ini, diantaranya adalah Pertama; kebijakan program nuklir damai Iran, Kedua; kebijakan mempererat hubungan dengan dunia Muslim, dan Ketiga; kebijakan mempererat hubungan dengan negara-negara non-Muslim. Di dalam kebijakannya yang pertama, Ahmadinejad merasa bahwa ia harus menggali potensi yang dimiliki oleh rakyat Iran. Ia sadar akan keunggulan bangsa Iran di bidang sains dan teknologi, yang hal tersebut juga pernah diakui oleh Nabi Muhammad dan juga pernah terbukti diera klasik Islam, Ahmadinejad kemudian menggulirkan program nuklir damai, yang program ini bertujuan untuk memodernisasi Iran yang dengan hal tersebut akan membuat Iran disegani dan kemudian akan menaikan posisi tawar Islam sebagai peradaban yang besar. Jadi, secara eksplisit Ahmadinejad berusaha menggunakan iptek sebagai salah satu upaya dalam memerangi ketidakadilan dan kezaliman serta motor penggerak kemajuan Islam. Teknologi memang merupakan suatu hal yang sangat berpengaruh di era modern saat ini. Ia menjadi tolak ukur maju-mundurnya suatu negara, dan juga merupakan suatu bukti sampai sejauh mana kemajuan sebuah negara. Ia bahkan bisa mengangkat derajat sebuah negara. Ada sebuah ungkapan yang menyatakan bahwa bangsa yang menguasai teknologi akan menguasai dunia. Hal ini tentunya tidak berlebihan, mengingat berbagai negara pernah menggapai kejayaannya melalui kemajuan ipteknya, bahkan Islam pernah merasakan hal ini di era klasik dahulu khususnya di era Bani Abbasiah. Maka tidak heran jika Ahmadinejad menjadikan program nuklir damai sebagai salah satu alat untuk kebijakannya, karena jelas hal ini akan membawa Iran menjadi negara maju yang nanti ke depannya akan membuat Iran berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah dengan bangsa-bangsa lain sehingga Iran khususnya dan Islam umumnya, tidak diperlakukan secara semena-mena lagi oleh bangsa-bangsa lain. Dalam kebijakannya yang kedua, Ahmadinejad juga berupaya menggalang persatuan dengan dunia Muslim. Ahmadinejad sadar bahwa salah satu cara untuk membangkitkan kembali kejayaan umat Islam adalah dengan persatuan umat Islam itu sendiri. Berbagai langkah radikal ia tempuh guna mendorong terciptanya persatuan umat Islam. Ia menggunakan cara diplomatik dalam hal ini dengan mengunjungi berbagai negara yang bahkan negara tersebut pernah memusuhi Iran, Sungguh butuh tidak hanya sekedar keberanian dalam hal ini. Serta di kebijakannya yang ketiga, Tidak hanya dengan dunia muslim saja, Iran juga berusaha menggalang dukungan juga dari negara-negara non-muslim lainnya, sebut saja China, Rusia dan Venezuela. Dalam program diplomasinya ini, Iran terbilang cukup sukses, bagaimana tidak, berbagai keuntungan, baik secara politis maupun ekonomis, didapat Iran walaupun Iran juga menderita kerugian. Keuntungan terbesar Iran adalah mampu menangkal segala rupa tekanan yang dilakukan Barat. Dari penelitian ini juga diketahui berbagai dampak yang terjadi akibat digulirkannya berbagai kebijakan tersebut. Yang pertama adalah dampak dari berbagaikebijakan nuklir damai. Seperti yang sudah diduga, para rezim-rezim zalim Barat takut akan runtuh hegemoninya, sehingga mereka Barat, yang dimotori oleh AS dan Israel, melakukan berbagai macam cara untuk menghentikan hal tersebut. Pada awalnya berupa sogokan berupa iming-iming insentif yang akan diberikan jika Iran menghentikan program nuklir damainya, namun jelas Iran menolak. Tidak mempan dengan sogokan, Barat lalu mencobanya dengan sanksi-sanksi, baik itu ekonomi maupun politik, tidak berhenti sampai disitu saja bahkan Barat juga menggunakan cara-cara licik seperti menerjunkan mata-mata dan spionase, bahkan karena begitu frustasinya Barat terhadap Iran yang tidak juga mempan dengan berbagai hal tersebut, Barat mulai mengancam akan menggunakan militer sebagai jalan pintas untuk menghentikan Iran, namun sayangnya hal ini justru tambah merugikan mereka sendiri. Betapapun mereka berusaha menghentikan Iran dengan segala ‘sogokan’, betapapun mereka berusaha menghadang program nuklir Iran dengan sanksi- sanksi, betapapun mereka berusaha mengganjal program nuklir Iran dengan segala macam rupa kegiatan spionase, dan betapapun mereka berusaha menghentikan program nuklir Iran dengan mengumbar-umbar ancaman perang, Iran tetaplah Iran, suatu bangsa negara yang percaya bahwa perjuangan manusia tidak hanya sebatas ibadah ritual belaka namun juga dengan perjuangan revolusioner dengan membela hak-hak kaum tertindas yang dizalimi yangmana hal ini merupakan inti dari raison d’etre revolusi ketiganya Ahmadinejad. Dampak dari kebijakannya yang kedua terkait mempererat hubungan dunia Muslim adalah hal ini membawa dampak positif, berbagai dukungan mengalir deras ke Iran, yang ini akan membuat pengaruh Iran semakin diakui dan kedudukan Iran sebagai negara pengaruh di kawasan Timteng semakin jelas. Dan ini membawa Iran menjadi pemain penting dalam perpolitikan regional dan global. Dalam kebijakannya yang ketika menyangkut hubungan Iran dengan dunia non-Muslim hal ini memiliki dampak yang sangat luas dan baik. Hal ini dibuktikan dengan berbagai dukungan yang mengalir deras ke Iran bahkan negara-negara seperti China, Venezuela dan Rusia tidak segan-segan membela Iran diberbagai kesempatan saat musuh-musuh Iran berusaha melakukan makar terhadap Iran. ditambah lagi berbagai keuntungan ekonomis juga diperoleh dari berbagai hubungan ini yang pada gilirannya akan memperkuat posisi Iran sebagai negara berpengaruh.

B. Saran-saran