Wanita yang hamil pada usia 15-19 tahun mempunyai risiko yang lebih besar untuk mengalami komplikasi kehamilan dan persalinan dibandingkan
wanita yang hamil pada usia 20-24 tahun UNICEF, 2001.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti ingin mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan dan sikap remaja putri tentang risiko kehamilan
remaja di Desa Tanjung Selamat, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang tahun 2010.
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap remaja putri tentang risiko kehamilan remaja di Desa Tanjung Selamat, Kecamatan Sunggal,
Kabupaten Deli Serdang tahun 2010.
1.3.2. Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah: 1.
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang risiko kehamilan remaja di Desa Tanjung Selamat, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli
Serdang tahun 2010. 2.
Untuk mengetahui sikap remaja putri tentang risiko kehamilan remaja di Desa Tanjung Selamat, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang tahun 2010.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapakan dapat memberikan manfaat untuk: 1.
Bagi masyarakat Diharapkan dapat memberi informasi bagi masyarakat luas, khususnya remaja
putri untuk menambah pengetahuan tentang risiko kehamilan remaja, sehingga dapat mencegah kehamilan di usia remaja.
Universitas Sumatera Utara
2. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan peneliti dalam penulisan karya tulis ilmiah. 3.
Bagi Instansi terkait Memberi masukan kepada Pemerintahan Desa Tanjung Selamat Kabupaten
Deli Serdang dalam upaya penyuluhan kesehatan dimasa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo 2007, pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.
Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang over behavior.
Tingkat pengetahuan di dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan, yaitu:
1. Tahu Know
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang lain tahu tentang apa yang
dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang
paling rendah. 2.
Memahami Comprehension Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat
menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, dan meramalkan terhadap objek yang dipelajari.
3. Aplikasi Aplication
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi di sini diartikan
sebagai penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
Universitas Sumatera Utara
4. Analisis Analysis
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih ada kaitannya satu sama lain.
Kemampuan analisis dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.
5. Sintesis Synthesis
Kemapuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dinamakan sintesis. Dengan kata lain
sintesis adalah kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi- formulasi yang ada, seperti dapat menyusun, merencanakan, meringkas,
menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan masalah yang telah ada.
6. Evaluasi Evaluation
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan
suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang ada. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket
yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden.
2.2. Sikap