b. Validitas konkuren Estimasi validitas konkuren dilakukan apabila skor tes dan skor kriterianya
dapat diperoleh dalam waktu yang sama. Azwar 2007 mengatakan bahwa sebagian besar faktor kriteria dalam estimasi validitas konkuren ialah skor tes lain
yang biasanya sudah teruji dan terstandar dengan baku. Pada penelitian ini pengujian validitas akan dilakukan dengan pendekatan
validitas konstrak yang bertujuan untuk melihat ketepatan subtes RA dalam mengukur kemampuan berpikir praktis dalam berhitung, berpikir induktif,
reasoning
, dan kemampuan mengambil kesimpulan. Pendekatan validitas konstrak ini diuji dengan analisis
multitrait-multimethod
berdasarkan koefisien validitas konvergen dan diskriminan dengan pertimbangan bahwa metode ini
lebih mudah untuk dilakukan, hanya dengan mengkorelasikan skor total subjek pada setiap subtes dengan bantuan program SPSS. Selain itu, metode ini telah
dipelajari oleh peneliti selama perkuliahan. Koefisien validitas konvergen dan diskriminan dilihat dari korelasi antara subtes RA dengan 8 subtes lainnya pada
IST dalam bentuk matriks
multitrait-multimethod
. Korelasi tinggi menunjukkan bahwa subtes mengukur hal yang sama atau konvergen dan korelasi yang rendah
menunjukkan subtes mengukur hal yang berbeda atau diskriminan.
c. Interpretasi Koefisien Validitas
Interpretasi koefisien validitas bersifat relatif. Tidak ada batasan universal yang mengarah kepada angka minimal yang harus dipenuhi agar suatu tes
dikatakan valid. Menurut Cronbach dalam Azwar, 2005 koefisien validitas yang baik adalah yang tertinggi yang bisa didapatkan. Jadi tidak ada batasan. Hal yang
44
menjadi pertimbangan adalah sejauh mana tes tersebut dapat bermanfaat dalam pengambilan keputusan. Tes yang berfungsi untuk memprediksi hasil suatu
prosedur seleksi dapat dikatakan memberikan kontribusi yang baik jika koefisien validitas berkisar antara 0,3 sampai dengan 0,5. Menurut Azwar 2005 koefisien
validitas yang tidak begitu tinggi, sekitar 0,5 akan lebih dapat diterima dan dianggap memuaskan dan koefisien validitas yang kurang dari 0,3 biasanya
dianggap tidak memuaskan. Pada penelitian ini koefisien validitas dianggap baik atau memuaskan jika
koefisien validitas konvergen ≥ 0,3, koefisien validitas diskriminan 0,3.
C. Analisis Karakteristik Psikometri Alat Ukur
Alat ukur terdiri atas sekumpulan aitem-aitem yang dirancang untuk tujuan tertentu. Kualitas dari aitem-aitem suatu alat ukur akan menentukan
kualitas dari alat ukur itu sendiri. Aitem dapat dikatakan memiliki kualitas yang baik jika aitem memiliki karakteristik psikometri yang baik pula Azwar, 2007.
Aitem berkualitas baik atau tidak dapat diketahui melalui analisis karakteristik psikometri terhadap aitem tersebut. Analisis karakteristik psikometri secara
kuantitatif dapat dilihat dari empat karakteristik, yaitu indeks kesukaran aitem, indeks diskriminasi aitem, reliabilitas dan validitasnya Anastasi Urbina, 2006.
Analisis terhadap aitem-aitem suatu alat ukur pada awalnya akan memberikan tiga informasi, yaitu informasi tentang distraktor, indeks kesukaran
aitem dan indeks diskriminasi aitem Murphy Davidshofer, 2003. Tiga informasi ini berbeda secara teoritis tetapi berkaitan secara empirik. Ketiga
45