Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Pertimbangan Etik Instrumen Penelitian

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan keluarga tentang gizi dan status gizi BALITA di Kelurahan Lingkungan II Kecamatan Angkola Timur Kabupaten Tapanuli Selatan. 2. Populasi dan Sampel 2.1 Populasi Populasi merupakan seluruh subjek atau objek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti. Bukan hanya objek atau subjek yang dipelajari saja tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki subjek atau objek tersebut Hidayat, 2007. Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga yang memiliki anak BALITA yang bermukim di Kelurahan Lingkungan II Kecamatan Angkola Timur Kabupaten Tapanuli Selatan, yaitu sebanyak 1.060 keluarga.

2.2 Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling, dengan pertimbangan besarnya jumlah dan homogenitas populasi, sehingga sampel yang terpilih diharapkan dapat mewakili karakteristik seluruh populasi. Kriteria sampel adalah keluarga yang memiliki BALITA, bermukim 52 Universitas Sumatera Utara di Kelurahan Lingkungan II Kec. Angkola Timur Kab. Tapsel, dapat dijangkau oleh peneliti, dan bersedia menjadi responden. Sampel yang diambil adalah 10 dari populasi. Sedangkan untuk sampel dalam pengukuran status gizi BALITA adalah 99 BALITA yang diambil dari keluarga responden.

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Lingkungan II Kecamatan Angkola Timur Kabupaten Tapanuli Selatan, dengan pertimbangan bahwa kelurahan tersebut memiliki jumlah BALITA yang besar, sehingga peneliti tertarik untuk melihat bagaimana gambaran pengetahuan keluarga tentang gizi serta status gizi BALITA di Kelurahan Lingkungan II Kecamatan Angkola Timur Kabupaten Tapanuli Selatan. Lokasi ini juga mudah dijangkau dan belum pernah dilakukan penelitian sebelumnya.

4. Pertimbangan Etik

Penelitian ini dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan dan Kepala Kelurahan Lingkungan II Kecamatan Angkola Timur Kabupaten Tapanuli Selatan. Sebelum penelitian dilakukan, peneliti terlebih dahulu menjelaskan mengenai maksud dan tujuan penelitian, bagaimana karakteristik populasi yang dipilih serta bagaimana data ditangani untuk memastikan kerahasiaan responden. Kerahasiaan responden dijamin oleh peneliti dengan tidak mencantumkan data-data yang tidak dikehendaki oleh responden untuk dicantumkan pada lembar Universitas Sumatera Utara pengumpulan data. Peneliti menjamin kerahasiaan responden, data yang disajikan adalah data yang tidak melewati batas privacy ataupun keinginan responden. Dalam penelitian ini juga peneliti memberikan informed concent yang diberikan kepada kepala desa dan seluruh responden.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berbentuk angket kuesioner dengan pertanyaan yang telah dibuat oleh peneliti dan disesuaikan dengan teoritis. Instrumen dalam penelitian ini dibagi dalam tiga bagian, yaitu kuesioner data demografi umur, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan, kuesioner tentang pengetahuan keluarga tentang gizi dan format pengukuran kategori status gizi BALITA menurut WHO-NCHS 1983. Data mengenai pengetahuan keluarga tentang gizi didapatkan melalui pertanyaan yang dibuat oleh peneliti, yang berisi pengetahuan keluarga tentang defenisi gizi dan BALITA dapat dilihat pada pernyataan no. 1, 2, 3, dan 6, sedangkan untuk pernyataan mengenai unsur-unsur gizi dapat dilihat pada pernyataan no. 4, 7, 8, 9, 11, 12, 17 dan 20, dan pernyataan mengeni manfaat gizi dapat dilihat pada pernyataan no. 5, 10, 13, 14, 15, 16, 18 dan 19. Bentuk pernyataan yang digunakan adalah berdasarkan skala Likert dengan pilihan jawaban dengan rentang skala 1-4, yaitu 4 = sangat setuju, 3 = setuju, 2 = ragu- ragu, 1 = tidak setuju. Dalam hal ini tingkat pengetahuan keluarga tentang gizi dan status gizi BALITA dikategorikan kurang apabila skor berada dalam rentang 1 – Universitas Sumatera Utara 26, pengetahuan sedang apabila berada dalam rentang 27 – 53, dan pengetahuan baik apabila berada dalam rentang 54 – 80, dengan panjang kelas 26. Untuk penentuan status gizi BALITA, adalah dengan menggunakan indikator berat badan menurut umur yang disesuaikan dengan klasifikasi status gizi BALITA menurut WHO-NCHS, 1983 Supariasa, Bakri dan Fajar, 2001.

6. Validitas Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

Gambaran Status Gizi Anak Balita di Tinjau Dari Pola Pengasuhan Pada Ibu Pekerja dan Bukan Pekerja di Desa Buluh Cina Kecamatan Hamparan Perak Tahun 2000

0 44 68

Perbedaan Pengetahuan Gizi, Pendapatan Dan Status Gizi Anak Balita Di Desa Proyek Dan Hon Proyek Kesehatan Keluarga Dan Gizi (KKG) Di Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2004

0 34 81

Ketahanan Pangan Keluarga Dan Status Gizi Anak Balita Di Kelurahan Sei Putih Timur Ii Kecamatan Medan Petisah Tahun 2004

0 26 88

Pengetahuan Ibu dalam Pemenuhan Gizi Balita dan Status Gizi Balita di Kelurahan Helvetia Tengah Kecamatan Helvetia

4 46 71

Kondisi Sosial Ekonomi Rumah Tangga Dan Status Gizi Anak Balita Di Desa Batunadua Kecamatan Pangaribuan Tapanuli Utara

3 67 95

Pengetahuan Gizi Ibu dan Perilaku Keluarga Sadar Gizi Kaitannya dengan Status Gizi Balita di Desa Paberasan Kabupaten Sumenep

0 3 157

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG MAKANAN BALITA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI DESA MALANGJIWAN, KECAMATAN COLOMADU, KABUPATEN Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Makanan Balita Terhadap Status Gizi Balita Di Desa Malangjiwan, Kecamatan

0 2 11

HUBUTENTA Hubungan Pengetahuan Dan Perilaku Ibu Rumah Tangga Tentang Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) Dengan Status Gizi Pada Anak Balita Di Kelurahan Sindangrasa Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA PENDAPATAN KELUARGA DAN PENGETAHUAN GIZI IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA SELODOKO Hubungan Antara Pendapatan Keluarga Dan Pengetahuan Gizi Ibu Dengan Status Gizi Balita Di Desa Selodoko Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA DAN POLA MAKAN BALITA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI KELURAHAN SRIHARDONO KECAMATAN PUNDONG.

1 6 174