Validitas Instrumen Penelitian Reliabilitas Instrumen Penelitian Proses Pengumpulan Data Analisa Data Data yang diperoleh diolah dengan sistem komputerisasi dengan langkah-

26, pengetahuan sedang apabila berada dalam rentang 27 – 53, dan pengetahuan baik apabila berada dalam rentang 54 – 80, dengan panjang kelas 26. Untuk penentuan status gizi BALITA, adalah dengan menggunakan indikator berat badan menurut umur yang disesuaikan dengan klasifikasi status gizi BALITA menurut WHO-NCHS, 1983 Supariasa, Bakri dan Fajar, 2001.

6. Validitas Instrumen Penelitian

Untuk menilai apakah instrumen yang dipakai dapat mempresentasikan hasil yang ingin ditampilkan, instrumen dapat diuji dengan dua cara yaitu dengan melakukan uji instrumen atau dengan memvalidasi instrumen kepada seorang ahli di bidangnya. Dalam penelitian ini, peneliti telah berkonsultasi dengan salah seorang staf pengajar Keperawatan Komunitas di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan, yaitu Ibu Siti Zahara Nasution, S.Kp, MNS.

7. Reliabilitas Instrumen Penelitian

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik Arikunto, 2006. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan formula Cronbach Alpha, yaitu dengan memberikan kuesioner penelitian kepada 10 keluarga di luar populasi dengan karakteristik yang sama dengan sampel. Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel bila hasilnya diatas 0,70. Hasil yang didapat dari uji reliabilitas adalah 0,76. Universitas Sumatera Utara

8. Proses Pengumpulan Data

Prosedur awal penelitian adalah dengan mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, kemudian izin penelitian ini dibawa ke lokasi penelitian di Kelurahan Lingkungan II Kecamatan Angkola Timur Kabupaten Tapanuli Selatan. Tahap selanjutnya adalah menyebarkan kuesioner kepada responden, dengan terlebih dahulu menjelaskan maksud dan tujuan diberikannya kuesioner, kemudian menjelaskan cara pengisian kuesioner dan memberikan surat persetujuan menjadi responden dan kuesioner penelitian untuk diisi. Semua kuesioner yang sudah terisi dikembalikan kepada peneliti, dan dilakukan proses menganalisa data.

9. Analisa Data Data yang diperoleh diolah dengan sistem komputerisasi dengan langkah-

langkah sebagai berikut: 1. Editing atau memeriksa, yaitu mengecek kelengkapan data termasuk isi instrumen apakah telah diisi sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan sebelumnya. 2. Coding, yaitu mengklasifikasikan jawaban-jawaban kuesioner dari para responden ke dalam kategori-kategori tertentu untuk mempermudah tabulasi dan analisa data 3. Tabulasi data, yaitu jawaban yang telah diklasifikasikan dan diberi kode, dimasukkan ke dalam tabel. Universitas Sumatera Utara 4. Analisa data, setelah melewati langkah analisa data satu sampai tiga, selanjutnya data dalam kuesioner yang terkumpul diolah dengan pengolahan data SPSS, sedangkan data BALITA yang meliputi umur dan berat badan dikategorikan untuk mengklasifikasikan status gizinya dengan menggunakan klasifikasi status gizi BALITA berdasarkan standar dari WHO-NCHS, 1983 Supariasa, Bakri dan Fajar, 2001. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian

Dalam bab ini akan diuraikan hasil penelitian mengenai pengetahuan keluarga tentang gizi dan status gizi BALITA di Kelurahan Lingkungan II Kecamatan Angkola Timur Kabupaten Tapanuli Selatan, yang didapat dari pengumpulan data pada bulan Agustus 2010 di Kelurahan Lingkungan II Kecamatan Angkola Timur Kabupaten Tapanuli Selatan. Adapun jumlah seluruh responden dalam penelitian ini adalah 99 responden yang terdiri dari 15 responden laki-laki dan 84 responden perempuan. Berikut merupakan penjabaran deskripsi dan persentase karakteristik responden serta gambaran pengetahuan keluarga tentang gizi dan status gizi BALITA di Kelurahan Lingkungan II Kecamatan Angkola Timur Kabupaten Tapanuli Selatan. 1.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden dapat dilihat pada tabel 5.1 yang terdiri dari usia, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan. Data yang diperoleh menunjukkan mayoritas responden berada pada rentang usia 27-33 tahun, yaitu sebanyak 38 responden 38,4, dengan jenis kelamin mayoritas adalah perempuan sebanyak 84 responden 84,4, mayoritas jejang pendidikan adalah SMUsederajat sebanyak 45 responden 45,5, dan pekerjaan mayoritas yang dilakoni responden adalah tani yaitu sebanyak 41 responden 41,4. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Gambaran Status Gizi Anak Balita di Tinjau Dari Pola Pengasuhan Pada Ibu Pekerja dan Bukan Pekerja di Desa Buluh Cina Kecamatan Hamparan Perak Tahun 2000

0 44 68

Perbedaan Pengetahuan Gizi, Pendapatan Dan Status Gizi Anak Balita Di Desa Proyek Dan Hon Proyek Kesehatan Keluarga Dan Gizi (KKG) Di Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2004

0 34 81

Ketahanan Pangan Keluarga Dan Status Gizi Anak Balita Di Kelurahan Sei Putih Timur Ii Kecamatan Medan Petisah Tahun 2004

0 26 88

Pengetahuan Ibu dalam Pemenuhan Gizi Balita dan Status Gizi Balita di Kelurahan Helvetia Tengah Kecamatan Helvetia

4 46 71

Kondisi Sosial Ekonomi Rumah Tangga Dan Status Gizi Anak Balita Di Desa Batunadua Kecamatan Pangaribuan Tapanuli Utara

3 67 95

Pengetahuan Gizi Ibu dan Perilaku Keluarga Sadar Gizi Kaitannya dengan Status Gizi Balita di Desa Paberasan Kabupaten Sumenep

0 3 157

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG MAKANAN BALITA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI DESA MALANGJIWAN, KECAMATAN COLOMADU, KABUPATEN Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Makanan Balita Terhadap Status Gizi Balita Di Desa Malangjiwan, Kecamatan

0 2 11

HUBUTENTA Hubungan Pengetahuan Dan Perilaku Ibu Rumah Tangga Tentang Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) Dengan Status Gizi Pada Anak Balita Di Kelurahan Sindangrasa Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA PENDAPATAN KELUARGA DAN PENGETAHUAN GIZI IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA SELODOKO Hubungan Antara Pendapatan Keluarga Dan Pengetahuan Gizi Ibu Dengan Status Gizi Balita Di Desa Selodoko Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA DAN POLA MAKAN BALITA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI KELURAHAN SRIHARDONO KECAMATAN PUNDONG.

1 6 174