Earning Per Share EPS Price Earning Ratio PER Long term Debt to Assets Ratio LDAR

dibandingkan dengan besarnya utang Dendawijaya, 2005:122. Dalam bisnis perbankan, sebagian besar dana yang ada pada suatu bank berasal dari simpanan masyarakat, baik berupa simpanan giro, tabungan, dan deposito. Dengan demikian, hanya sebagian kecil saja dana yang berasal dari modal sendiri.

5. Earning Per Share EPS

Earning Per Share EPS merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan yang diperoleh investor atau pemegang saham untuk setiap lembar saham. Semakin tinggi nilai EPS, semakin besar laba yang tersedia bagi pemegang saham Darmadji, 2006:195. Oleh karena itu semakin tinggi tingkat EPS akan semakin baik karena investor akan tertarik menanamkan investasinya kedalam perusahaan dengan anggapan akan mendapatkan return saham yang tinggi.

6. Price Earning Ratio PER

Price Earning Ratio PER merupakan salah satu pendekatan yang sering digunakan oleh analisis sekuritas untuk menilai suatu saham. Pendekatan ini mendasarkan atas ratio antara harga per lembar saham yang berlaku di pasar modal dengan tingkat keuntungan bersih yang tersedia bagi pemegang saham Horne dan Wachowicz,2007:300. PER menunujukkan barapa banyak jumlah uang yang dikeluarkan oleh para investor untuk membayar setiap satuan laba yang dilaporkan. Penilaian saham dengan Price Earning Ratio berusaha membuat analisis harga saham dengan memperhatikan kinerja keuangan perusahaan yang diambil dari komponen-komponen laporan keuangan yang mempengaruhi harga saham. Price Earning Ratio akan lebih tinggi pada perusahaan-perusahaan yang memiliki prospek pertumbuhan yang kuat, jika hal-hal lain dianggap konstan, tetapi Price Earning Ratio akan lebih rendah pada perusahaan-perusahaan yang lebih berisiko Brigham dan Houston 2006:110.

7. Long term Debt to Assets Ratio LDAR

Long term Debt to Assets Ratio digunakan untuk mengukur seberapa jauh nilai seluruh aktiva bank dibiayai atau didananya diperoleh dari sumber- sumber utang jangka panjang. Dalam bisnis perbankan, utang jangka panjang biasanya diperoleh dari simpanan masyarakat dengan jatuh tempo diatas satu tahun, dana pinjaman dari bank lain dalam rangka kerja sama antar bank, pinjaman luar negeri biasanya dalam valuta asing, pinjaman dari BI, serta pinjaman dari pemegang saham Dendawijaya, 2005:122.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Bursa Efek Indonesia

Bursa Efek Indonesia BEI, atau Indonesia Stock Exchange IDX merupakan bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta BEJ dengan Bursa Efek Surabaya BES. Pada tahun 2004, Pemerintah memutuskan untuk menggabung Bursa Efek Jakarta sebagai pasar saham dengan Bursa Efek Surabaya sebagai pasar obligasi dan derivatif untuk meningkatkan efektivitas operasional dan transaksi. Bursa Efek Indonesia mulai beroperasi pada 1 Desember 2007. Bursa Efek Indonesia menggunakan sistem perdagangan bernama Jakarta Automated Trading System JATS sejak 22 Mei 1995, menggantikan sistem manual yang digunakan sebelumnya. Tahun 2009 sistem JATS digantikan dengan sistem baru bernama JATS-NextG. Untuk memberikan informasi yang lebih lengkap tentang perkembangan bursa kepada publik, Bursa Efek Indonesia menyebarkan data pergerakan harga saham melalui media cetak dan elektronik. Satu indikator pergerakan harga saham tersebut adalah indeks harga saham. Saat ini, BEI mempunyai tujuh macam indeks saham antara lain IHSG, Indeks Sektoral, Indeks LQ45, .Indeks Individual, Jakarta Islamic Index, Indeks Papan Utama dan Papan Pengembangan, dan Indeks Kompas100. Bursa Efek Indonesia berpusat di Kawasan Niaga Sudirman, Jl. Jend. Sudirman 52-53, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.