Uji Normalitas Uji Multikolinearitas Uji Autokorelasi

memperbaiki multikolinearitas adalah dengan mengeluarkan variabel dan bias spesifikasi Situmorang, 2010:138. ROA dan ROE merupakan rasio rentabilitas Dendawijaya, 2005:118. Dengan demikian penulis memilih untuk mengeluarkan variabel ROE, karena dianggap mempunyai bias spesifikasi dengan variabel ROA. Alasan penulis memilih mengeluarkan variabel ROE adalah pertama, karena ROE memiliki nilai VIF lebih tinggi dibanding dengan ROA yakni 12,007 7,061. Kedua, pada uji normalitas dengan menggunakan ROA nilai Asymp. Sig. 2-tailed adalah 0,094 lebih tinggi dibanding dengan menggunakan ROE hanya memiliki nilai Asymp. Sig. 2-tailed adalah 0,080. Ketiga, pada uji-t uji parsial dengan menggunakan ROA, variabel independen ROA, NIM, DER, EPS, PER, LDAR lebih banyak memiliki pengaruh positif yakni ROA, NIM, dan DER terhadap return saham, sedangkan dengan menggunakan ROE hanya variabel NIM yang mempunyai pengaruh positif terhadap return saham. Berikut ini disajikan hasil pengujian asumsi klasik dengan menggunakan enam variabel bebas yaitu ROA, NIM, DER, EPS, PER, dan LDAR.

1. Uji Normalitas

Gambar 4.1 Grafik Histogram Sumber: SPSS 16.0 for windows Gambar 4.1 adalah grafik histogram yang menunjukkan bahwa variabel return saham berdistribusi normal. Hal ini ditujukkan oleh distribusi data tersebut tidak melenceng ke kiri atau melenceng ke kanan. Gambar 4.2 Grafik scatter plot Sumber : SPSS 16.0 for windows Gambar 4.2 adalah grafik scatter plot terlihat bahwa titik-titik mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini berarti data berdistribusi normal. Namun seringkali data kelihatan normal karena mengikuti garis diagonal, untuk memperkuat bahwa data berdistribusi nomal, penulis juga menggunakan pendekatan Kolmogorv-Smirnov. Tabel 4.11 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 60 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 50.34983137 Most Extreme Differences Absolute .160 Positive .160 Negative -.105 Kolmogorov-Smirnov Z 1.237 Asymp. Sig. 2-tailed .094 a. Test distribution is Normal. Sumber : SPSS 16.0 for windows Tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. 2-tailed adalah 0,094 dan di atas nilai signifikan 0,05. Dengan demikian variabel residual berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Tabel 4.12 Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleranc e VIF 1 Constant 24.80 6 17.457 1.421 .161 ROA .343 .441 .062 .777 .441 .847 1.181 NIM .989 2.009 .043 .492 .625 .692 1.446 DER .148 1.162 .010 .128 .899 .873 1.145 EPS -.056 .058 -.089 -.975 .334 .649 1.541 PER -.192 .017 -.835 -11.336 .000 .989 1.011 LDAR -.069 .448 -.011 -.154 .878 .971 1.030 a. Dependent Variable: ReturnSaham Sumber : SPSS 16.0 for windows Multikolinearitas tidak akan terjadi apabila Tolerance 0,1 dan VIF 5 . Multikolinearitas menunjukan adanya lebih dari satu hubungan linear yang sempurna. Tabel 4.12 menunjukkan bahwa semua data variabel tidak terkena multikolinearitas.

3. Uji Autokorelasi

Tabel 4.13 Durbin-Watson Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .846 a .716 .684 53.12343 2.014 a. Predictors: Constant, LDAR, PER, ROA, DER, NIM, EPS b. Dependent Variable: ReturnSaham Sumber: SPSS 16.0 for windows Tabel 4.13 adalah hasil output yang menujukkan nilai DW sebesar 2,014 dengan jumlah populasi sasaran sebanyak 60 dan kasus = 6, maka nilai du=1,639 Pengambilan Keputusan: 1 du d 4 – du 1,639 2,014 2,361 2 tidak ada autokorelasi positif atau negatif

4. Uji Heteroskedastisitas